Gatlesya 1

65 8 5
                                    

Pagi ini SMAN 1 terlihat sangat ramai.

Laki-laki berwajah dingin, berambut hitam dan sangat pintar pujaan seluruh siswi SMAN 1 itu sedang memandang sorot tajam perempuan yang baru saja turun dari mobil.

''Dia siapa?'' tanya Gatara kepada laki-laki yang tepat berdiri di sampingnya.

''Yang mana sih?" tanya balik Kavendra, sambil melihat-melihat lagi dengan jelas siapa yang dimaksud temannya itu.

"Oh, yang gua denger-denger sih dia anak baru di sekolah ini, pindahan dari Bandung kata Felish" Lanjut Kavendra setelah melihat siapa yang dimaksud Gatara.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seorang siswa yang sangat berpengaruh di sekolahnya yaitu Gatara azaf putra. Ia terkenal memiliki sifat yang sangat tegas dari antara gengnya yaitu bernama AGHARNA. Karena sifat dinginnya membuat para guru sangat gemas dengan tingkah lakunya.

"Hai, lo anak baru di sekolah ini ya?" tanya seseorang gadis yang selalu memakai gelang berwarna hitam pekat kepada seseorang gadis di sebelahnya.

"Eh iya, kenalin nama aku Alesya" jawab gadis itu sambil mengulurkan tangannya dengan cepat, lalu memberikan senyum manisnya.

"Salam kenal, nama aku Netanya"

"Cantik banget namanya" Balas Alesya.
"Netanya aku pergi duluan ya, aku buru-buru mau daftar ekskul ke Bu Rinda" Sambung Alesya, sambil membenarkan posisi tas di punggungnya.

Netanya menjawab dengan anggukan kepalanya lalu melambaikan tangan ke arah Alesya.

Lalu, tiba-tiba terbit senyuman di bibir gadis itu setelah melihat seseorang lelaki yang baru saja keluar dari pintu perpustakaan. Tanpa berfikir panjang, ia langsung berlari ke arah laki-laki itu.

"Pagi Gatara, gue bawa in lo bekel sarapan nih," Netanya langsung mengambil sesuatu barang yang ada di dalam tasnya berwarna ungu. Lalu ia berikan kepada seorang lelaki yang tepat berdiri di depannya.

Gatara Azaf Putra Lahir di Jakarta, tanggal 18 November 2005. Gatara salah satu anak yang bisa dibilang sangat terkenal di sekolahnya. Ia terkenal bukan hanya karena sifat tegas nya, melainkan juga kepintarannya yang membuat para siswa-siswi disekolah terkagum-kagum melihat dia.

"Buat apa sih?" cetus Gatara dengan suara khasnya.

Pagi hari ini, Gatara sudah di buat kesal oleh seseorang perempuan yang tidak pernah berhenti mengejarnya dari ia masih duduk di bangku SMP. Tidak usah diragukan lagi, perempuan yang di maksud Gatara tersebut bernama Netanya sefaeenza.

"Pagi-pagi niatnya baik, eh malah di marah-marahin. Ada apa sih Gatara?" jawab Netanya sambil memanyun kan bibirnya di hadapan seseorang lelaki yang ia sukai sejak lama itu.

"Dih" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Gatara.

"Ih, apaan si kamu. Heran, gitu mulu responnya" balas Netanya.

"Udah deh nggak usah gangguin gue lagi" ujar Gatara tanpa basa-basi. Ia langsung pergi begitu saja, Meninggalkan Netanya yang langsung terdiam saat mendengarkan kalimat terakhir yang Gatara lontarkan kepadanya.

"AAA!" teriak Netanya dengan suara yang sangat amat nyaring, sampai terdengar di semua lorong sekolah.

Tiba-tiba, datang seseorang ibu memakai bando bulu warna-warni sambil memegang penggaris panjang berwarna cokelat."

"Netanya! apa-apaan sih kamu itu. Kalo mau teriak-teriak mending di di tempat yang lain saja, inget ini sekolah bukan hutan." Kata Bu Maya, Guru yang terkenal sangat killer di sekolahnya.

"Iya ibu Maya yang cantikkk, maaf Saya tiba-tiba kelepasan" Netanya terkekeh dan langsung pergi dengan langkah kecilnya.

.

.

.

'Tok tok tok'

Alesya mengetuk pintu di ruangan tata usaha. Lalu ia langsung masuk setelah mendapat jawaban.

"Selamat pagi Bu Rinda. Saya Alesya anak baru di sekolah ini. Mau daftar ekskul Bu."

"Oh iya, silakan masuk Nak." balas Bu Rinda sambil memperlihatkan senyum manisnya kepada Alesya yang baru saja masuk.

Alesya mengangguk.

"Kamu isi formulir ini dulu ya, nanti kalau sudah langsung berikan saja ke ibu" Ucap bu Rinda sambil memberikan selembar kertas yang baru saja diambil dari lacinya.

"Siap ibu." Alesya langsung mengambil pulpen yang berada di tasnya itu.

Saat sedang asik menulis, tiba-tiba datang seseorang laki-laki dari arah pintu masuk. laki-laki tersebut masuk sambil membawa beberapa buku ditangannya. Alesya tetap fokus kepada formulir di depan matanya.

Tetapi ada sedikit-sedikit lirikan sih.

"Permisi Bu" matanya langsung mengarah ke orang yang sedang duduk di depan Bu Rinda. Ia melihat dari atas kepala gadis tersebut sampai ujung kakinya. Sedikit Gatara memiringkan kepalanya untuk mau melihat lebih jelas lagi siapakah gadis tersebut.

"Ehh itu bukunya sudah mau jatuh" mendengar kalimat yang diucapkan Ibu Rinda, Alesya langsung menoleh ke arah Gatara. Tetapi mata Gatara langsung menoleh ke arah lain.

"Lo siapa?" Gatara memasukkan tangan di kedua saku celana abu-abunya itu, Setelah ia taruh buku-buku yang ia bawa.

"Gue-"

"Dia anak baru di sekolah ini. Kenapa? kamu naksir ya?" Ibu Rinda memberikan senyuman penasaran kepada seorang lelaki di sampingnya itu.

"Kalau begitu saya pamit keluar ya bu" ucap Gatara, sambil merapikan rambutnya lalu berpamitan untuk kembali ke kelas.

Ia langsung keluar begitu saja.

Gatara sangat penasaran siapakah nama gadis itu. Sebenarnya Gatara ingin menanyakan hal tersebut, tetapi Ibu Rinda sudah mengejek nya terlebih dahulu.

"Lo abis dari mana?" tanya Kavendra teman Gatara yang baru saja datang sambil memegang plastik yang berisi minuman.

"dih, kepo-an lu" jawab Gatara sambil mengambil plastik yang berisi es teh dari tangan Kavendra, lalu menyuruput sedikit.

"Awas aja lo" sambung Kavendra.

Akankah Gatara akan tanya langsung kepada Alesya?

****

GatlesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang