Gatlesya 2

23 3 2
                                    

"Nanti aja gue ceritain" teriak Gatara

skip di kantin

"iih nyebelin tau ga" cetus Netanya sambil menggebrak meja kantin.

"Ada apa Net?" tanya Ravena yang sedang makan permen lolipop rasa anggur.

"Itu tuh si Gatara nyebelin banget!"

"Udah gue duga dari awal, pasti tentang Gatara. Ada apa lagi sih?"

"Jadi tadi tuh gue bawa in bekel buat dia, eh malah ditolak mentah-mentah. Padahal kan gue udah capek-capek bikin bekelnya dari pagi-pagi buta."

"Beneran bikin sendiri atau lo nyuruh mba dewi bikin bekelnya?" Curiga Felish, teman sebangku Netanya yang sudah sangat dekat dengan keluarga Netanya.

"Mba dewi sih yang bikin, tapi kan gue ikut bantuin masukkin bekelnya"

"Tau ah, terserah lo!" menggelengkan kepala sambil kembali mengemut permen lolipop nya itu.

Seseorang laki-laki masuk ke area kantin bersama teman-temannya. Seketika semua siswa-siswi yang berada di kantin tersebut menoleh kepada mereka ber-empat itu.

Saat di suasana hening-hening nya tiba-tiba terdengar suara teriakan seorang perempuan dari lorong sebelah kiri. Terlihat perempuan tersebut sangat membutuhkan pertolongan.

"AAA tolongin gue !!" kata perempuan tersebut.

Semua siswa-siswi kebingungan mencari dari mana asal suara tersebut.

"Sini gak?!" bentak seorang laki-laki memakai seragam terbalut dengan hoodie berwarna merah maroon.

"Apa si lo, jangan asal tarik tangan gue kayak gini dong! Mau ngapain sih sebenernya? " balas cewek tersebut.

"Ikut gue atau gue paksa dengan cara seret lo?! Sambil kembali memaksa tangan si cewek.

"Ih yaudah, tapi jangan maksa kayak gini, gue bisa jalan sendiri tanpa dipegang sama tangan busuk lo itu! Ngerti?" Lalu melepas kasar tangannya dari cowok tersebut.

"eh songong juga ya lo" lalu melayangkan tangan kanannya ke arah pipi cewek itu.

Plak

.

.

"WOI!" Teriak seseorang laki-laki yang datang bersama teman-temannya.

Terlihat laki-laki itu sangat marah, tetapi tetap saja gaya nya sangat COOL meskipun rahang nya sudah mengeras.

Ia langsung berjalan ke arah laki-laki yang baru saja menampar perempuan yang ada di depannya. Lalu menarik kerah bajunya dengan sangat kasar.

"Woi Gatara, udah jangan!" kata teman dibelakang nya.

"Tangannya dikendaliin lain kali, Jangan sampe kayak gini lagi. Apalagi lakuinnya ke cewek, banci lo" Lalu langsung melepaskan tangannya dari kerah baju laki-laki tersebut.

Di sisi lain, cewek yang baru saja ditampar langsung menangis sambil memegang pipinya dengan tangannya. Lalu pergi.

"Urus dia, gue mau kejar cewek itu" singkat, padat dan jelas kata Gatara kepada teman-temannya.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan pipi yang sudah mulai memerah dan tangan gemetar, perempuan itu menangis di balik pohon mangga belakang sekolah.

Lengan seragam sekolahnya sudah basah karena terkena air matanya. Mata perempuan tersebut juga sudah mulai sembab.

Perempuan tersebut menoleh saat ada suara laki-laki yang datang dan duduk di sebelah kirinya.

"Hei" sapa Gatara dengan lembut, lalu mengulurkan tangannya ke arah kepala perempuan yang ada disamping nya.

Perempuan tersebut terkejut, Lalu langsung cepat-cepat mengusap air matanya.

"Eh maaf" mengangkat tangannya dari kepala perempuan tersebut.

"Nama lo siapa?" tanya Gatara dengan nada dingin.

Perempuan itu mengulurkan tangannya ke arah Gatara lalu memperkenalkan dirinya.

"Nama gue Alesya"

Gatara merasa bahwa dada-nya berdegup kencang, ia bingung mengapa hatinya seperti ini di depan cewek tersebut.

Lalu Gatara berdiri, dan langsung pergi begitu saja.

Alesya sangat bingung mengapa cowok itu pergi, tetapi ia ingin cepat-cepat melupakan hal tersebut.

"Aneh" batinnya.

************

'Teng' beli istirahat ke-2 berbunyi nyaring

"Yes istirahat"

"Yuhuu batagor menunggu"

"Woi jangan nyelip dong"

"Bang eko seblak 2 porsi ya"

"Akhirnya ya Allah"

Itulah suara-suara yang terdengar saat bel istirahat berbunyi. Para siswa-siswi berhamburan ke mana-mana, ada yang keluar sekolah diam-diam, dan ada juga yang tidak makan demi membaca buku kesukaannya di perpustakaan.

****

GatlesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang