bertemu.

3K 490 452
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

UNBELIEVABLE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

UNBELIEVABLE.

kaedehara, xiao, lumine.

∞。

"Ayo cepetan! Keburu ketahuan bodoh."

"Sabar, kaki Kaeya masih macet di selokan, ini pasti karma karena main kabedon-kabedon pake kaki."

"Kamu tai ya,"

"Gila, kenapa bisa sampai disitu?!" Omel Jean saat melihat [Name] yang berada di pohon, dia memijat keningnya. "Padahal kau bisa mengambil mangga dirumah ku saja, [Name]."

"Biasa, anak orang."

"Sudah-sudah! Bantu aku turun!" Sahut [Name] dengan jengkel, tampak dia melemparkan sepatu nya kearah Kaeya.

"Hih!" Kaeya segera menghindar, lalu dia menarik Diluc untuk membantu nya menurunkan [Name]. "Kau, bantu aku. Aku tahu [Name] ini sebenarnya agak berat."

"Kurang ajar mulutnya!" Jengkel [Name] dari atas, dia segera memegang tangan Kaeya dengan erat. Bahkan sampai pemilik tangan mengaduh.

Kaeya mendelik tajam. "Tumben minta pertolongan, padahal dulu sensi nya parah." Balas Kaeya, dia segera menarik [Name].

"Kaeya! Pelan-pelan, nanti [Name] nya kejungkal!" Seru Jean dari kejauhan, tampak dia baru saja membeli minuman.

Hop!

"Aduh berat." Kesal Kaeya, hampir saja [Name] akan terjatuh kearah nya, jika saja Diluc mengambil alih untuk menangkap [Name].

"Gabut sekali sampai naik pohon," Diluc menurunkan [Name], lalu membersihkan rambut [Name]. "Daripada itu, padahal kau bisa membantuku panen anggur."

"Jangan salah paham gitu!" Seru [Name] yang masih dengan nada kesal nya, dia beralih mengambil sepatu nya yang terjatuh.

"Waktu sarapan tadi pagi, aku ketemu adik nya Ajax, si Teucer. Dia minta tolong karena robot nya tiba-tiba kesangkut di pohon. Sehabis ku ambilin, ku suruh dia pergi, takut dia telat berangkat ke TK."

unbelievable.Where stories live. Discover now