Bus menepi kala Arona melambaikan tangan.Gadis itu segera naik.Kemudian duduk di bangku kosong yang tersisa.Arona memandang ke luar dari balik kaca,hujan masih terus saja turun dan Arona juga masih tak percaya dengan apa yang dialaminya.
Di kepalanya masih terekam jelas bagaimana tubuhnya dihantam lalu terpental jauh hinga terasa nyeri semua.
Penuh dengan kehati - hatian ia membersihkan sendiri beberapa luka di tubuhnya.Darah segar dari lukanya kini sudah berhenti mengalir.Tetapi,rasa perih dan nyeri di tubuhnya benar benar masih bisa dirasakannya.
"Tujuan,halte Kertanegara!" teriakan lantang kernet bus mampu membuat hampir sebagian penumpang beranjak berdiri.Tak terkecuali Arona.
"Hati hati ya mbak" ucap kernet bus setelah menerima beberapa lembar dari Arona.Dengan sigap ia membantu Arona untuk turun dari bus.
Tak seperti biasanya,hari itu Arona tak langsung pulang ke rumah.Gadis muda itu sengaja menunggu dulu pemberhentian bus selanjutnya,sambil menghabiskan susu kotak kesukaannya.
Dan benar saja, dari kejauhan Arona bisa melihat bus yang ditungu tunggunya pun akhirnya datang.Banyak penumpang berhamburan keluar kala bus itu berhasil berhenti.
"Lama ya nunggunya?" tanya Aji yang muncul dari balik kerumunan.Lelaki itu langsung duduk di sebelah Arona.Mengamati luka Arona yang masih sedikit basah.
"Sini biar aku obatin dulu" ucapnya sudah siap dengan obat-obatan P3K.
Cukup telaten Aji mengoleskan obatnya ke beberapa luka Arona.Hingga tak sadar gadis itu memandanginya lekat dengan tersenyum kecil.
Arona sendiri tak menyanggah kalau temannya ini memang berwajah tampan.Ditambah sikap Aji yang memang termasuk kategori anak baik benar benar jadi nilai tersendiri untuknya.
"Untung MOS nya udah selesai ya,jadi besok kamu bisa istirahat dulu" ucap Aji.
Arona mengangguk cepat."Tapi,besok pengumuman hasil tes loh.Aku jadi takut"
"Takut,gak sekelas sama aku ya?"
"Eh?" Aji terkekeh melihat reaksi Arona.
Tangannya terulur menuju puncak kepala gadis itu dan menepuk nepuknya.Bahkan perlahan tepukan itu menjadi belaian lamban yang menyusuri surai halus milik gadis itu.Arona semakin memperkuat rematan tangannya,kala merasa wajahnya benar benar memanas.
***
Teriakan riuh histeris terdengar dari salah satu gedung.Gedung yang menyelenggarakan fan meeting, benar benar penuh dengan lautan manusia yang baris berbaris menunggu giliran mereka,bertemu dengan idola.
Suara riuh semakin menjadi-jadi kala para lelaki tampan itu baru saja menyelesaikan salah satu lagu mereka sambil melayangkan finger heart untuk para fans.
"Aksa.... Fighting!" teriakan seorang gadis mampu membuat semuanya pun ikut berseru hal yang sama.
Bahkan tak sedikit yang menyerukan ucapan mereka untuk masing masing idola mereka."Fazaaa!!! Aku padamuuu!!"
Lelaki yang dipanggil pun hanya terkekeh seraya sesekali membalas cubitan dari teman di sampingnya."Lihat,semua orang sangat menyayangimu.Tapi,kapan pacarmu akan muncul?" bisiknya pelan kepada temannya,Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARONA
Teen FictionHidup baik baik saja layaknya orang normal agaknya sudah menjadi trend umum di seluruh bumi.Hidup normal ini bukan hidup tanpa masalah sedikit pun.Hanya saja maksudnya hidup benar benar tanpa keajaiban. Huh, bagaimana itu? Entahlah Arona pernah mera...