Chapter 3: Kesialan

0 0 0
                                    

07:15
Kegaduhan mulai terjadi di apartemen Lee Siblings, suara teriak Taeyong Mark dan Miyeon terdengar hingga apaertemen keluarga Kim(?) Hwang(?) Park aja dah, marga mamanya.

"KAKK MARKK CEPETANN!!!" Teriak Miyeon, mereka berdua sama-sama bangun telat. Untung saja Taeyong yang selalu bagun pagi untuk membuat sarapan membangunkan mereka berdua.

"TUNGGOOO!" Teriak Mark dari kamarnya, Mark masih kesana kemari entah apa yang diperbuatnya.

"Kak minta jajanya dong" ucap Miyeon ke Taeyong dengan mengukurkan kedua tangannya.  Taeyonglah yang mengatur segala peruangan di rumah, jika orang tua mereka tidak ada.

"Nih" Taeyong memberikan uang 50rb (pake rupiah aja yah, soalnya kalo Won aku dikit bingung, takut salah hehe. Tapi anggap itu won yah wkwkw)

"Heh?? Koo cuman jeban sih?" Miyeon terkejut menerima uang, seupil //iya seupil palamu// dari Taeyong pasalnya dia selalu menerima uang yang cukup banyak dari mama  papanya untuk jajan.

"Hemat sayang :)"

"Ta-tapi ini terlalu dikit kak"

"Emangnya kamu mau jajan apa hah?? Bus? Udah ada cardkan? Sekolah? Udah ada kantin, udah di bayarin sama mama papa. Trus kamu mau jajan apa nak?"

Miyeon, rolling eyes "Ya cuman buat nyempen aja, jajan gitu kalo sewaktu-waktu ada yang pengen aku beli aku punya duit."

"Ya, kalo soal itu minta aja sama kakak, sama ajakan. Kan sama-sama duit ortu"

"Ishhh. Nyebelin kak Taeyong"

"Jadi nggak usah nih?"

"Eh-ehh iyaa, aku ambil" Miyeon  menerimanya dengan lapang dada "Yatuhan kak Mark lo belum selesai juga dari tdi? Kita udah mau telat lo"
Mark masih dengan aktivitas yang sama. Mondar mandir kesana kemari tidakk ada kejelasannya sama sekali.

"Iya-iya udah nih, hayokk"

"Kak kita berangkat dulu"
.

.

.

.

"Ehh ehhh kak busnya udah mau branfkat" ucap Miyeon yang melihat busnya sudah jalan dari halte bus. Terpaksa mereka berdua harus mengejar bus itu, kalau tidak yah mereka tidak akan sekolah.

Mark berlarih dengan sekuat tenaganya untuk mencapai pintu bus. Teman-temannya pun yang melihat mensuport Mark supaya berlari dengan cepat //bukannya suruh brenti ini kek jadi penonton lari// Miyeon tertinggal jauh oleh Mark.

"Kakk tungguin akuu!!" Teriak Miyeon dengan sekuat tenaganya "Kak tangkep" Miyeon melempar tasnya pada Mark. Mark sudah naik dalam bus, namun Miyeon? ditinggal.

"Anjerrr capekk. Kamprett kak Mark lo yang bukin telat, gue yang kagak kebagian naik bus" masih sempat-sempatnya mengumpat "dahlah balek aja deh gue, udah ketinggalan bus"

"WOYYY!!" Teriak seseorang, yang sedang mengendarai Scoopy berwarna putih.

Miyeon berusaha mengendalikan pandangannya, matanya seketika langsung berkunang-kunang karena berlari dengan cepat "siapa tuh" dia mencipitkan matanya agar terfokus pada seseorang yang di panggilnya.

"Yokk naik" ucap orang itu

"Siapa lu?" Miyeon masih lelah untuk menjawab ajakan tersebut.

"Lo kenapa mabuk? Ayoo buruan naikk udah telah goblok"

"Owalahh uri injunie" ucapnya dengan imut.

"Udahh buruan naikk, sempat-sempatnya loh ngeaegyo di tengah jalan kek gini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jouska|Renjun (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang