Aku melangkah melewati Lebat nya hutan berantara
Arah yang tertuju hanya selatan
Tak ada rintangan yang mudah
Ku uraikan tali demi tali
Menyelamatkan seorang yang terjebak
Di tengah keramaian kau seorang diri
Melihat lalu lalang kendaraan melintas
Tersenyum pilu memendam perasaan
Tersimpan ribuan kata yang ingin disampaikan
Berbisik perlahan kepada sang malam
Angin perlahan menghembus
Kertas kosong dan tinta hitam menjadi saksi bisu
Di bawah hujan ia terdiam seorang diri
Luka menghampiri kembali
Usaha dibangun begitu keras
Runtuh seketika......
Berteriak diantara pepohonan yang rindang
Terhentak mendengar suara wanita
Tertawa bahagia berbincang dengan teman seusia nya
Namun, tak sadar dengan keberadaan ku
Terdiam beberapa langkah di balik punggung mu
Sesosok wanita manis dengan sejuta kenangan
Tak satupun yang berhasil menggantikan sosok nya
Massa massa indah seketika terlintas
Rasa ingin menyapa begitu berat
Memberanikan kaki melangkah
Kau tertegun melihat sosok ku
Perasaan campur aduk tak karuan
Mematung diantara buku yang tersusun
Hati yang tak singkron dengan pikiran
Memaksa meninggalkan tempat
Namun, raga menolak untuk bergerak
Tak terasa genangan air di pelipis mata
Jika aku membuka suara
Menanyakan perihal kabar
Sanggup kah hati mu menerima
Ungkapan yang selama ini tersimpan
Dengan berat, kaki melangkah menjauh
Sekencang mungkin kulajukan tunggangan motor
Sebuah nyawa seakan tak penting
Berteriak sekencang mungkin
Kenyataan yang tak seindah ekspetasi
Hari penuh warna saat bersamanya
Tak pernah terasa kembali
Kita adalah dua insan manusia yang saling melupakan
Ijinkan malam menyampaikan pesan
Lelaki yang terlihat tangguh
Menyimpan sejuta kata dalam benak
Yang ingin disampaikan
Bandung, 04 July 2021
By : MenungguSenja

KAMU SEDANG MEMBACA
Obat Rindu
PoetryAku melangkah melewati Lebat nya hutan berantara Arah yang tertuju hanya selatan Tak ada rintangan yang mudah Ku uraikan tali demi tali Menyelamatkan seorang yang terjebak