O1.

352 80 4
                                    

Author p.o.v

Keluarga yang harmonis, siapa yang tidak mau mendapatkan hal membahagiakan itu?

Kau sungguh mau mendapatkan hal itu. Namun, sayang sekali itu tidak akan kau dapatkan. Tidak lagi ada harapan bagi keluarga kecil mu, ayah yang suka berjudi dan ibu yang selalu haus akan harta.

Apalagi kakakmu yang sungguh membuatmu muak dan cemburu. Wajah yang cantik, pintar dan disukai banyak orang. Namun satu yang membuatnya gagal sempurna, sifatnya.

Dia sangat sombong, itu yang sungguh membuatmu muak.

Apalagi ibunya yang selalu menomor satukan kakaknya. Kau tentu sangat iri dengan itu semua.

Sementara dirimu yang selalu jadi yang terbelakang. Wajahmu memang hampir mirip dengan kakakmu, namun sayang sekali suatu kejadian membuat ibumu tidak ingin menyentuhmu.

Kamu menghela nafas, lalu terdiam diatas kursi yang terhubung dengan meja belajar. Kursi itu langsung menghadap dengan jendela.

Sudah malam, angin malam juga masuk lewat jendela itu. Sejuk.

Pada saat menikmati angin sepoi-sepoi itu, tiba-tiba mobil ayahmu datang. Kamu terdiam, lalu menatapi mobil itu, namun dihatimu terdapat perasaan lega.

Hanya ayahmu yang sayang padamu, hanya dia yang mengasihani mu, hanya dia yang selalu disamping mu.

Tanpa disengaja James melihat kearah jendela kamarmu, kalian sempat bertatapan sebentar. Lalu James langsung memutuskan tatapan itu, padahal kamu sudah tersenyum lebar tadi.

Senyuman lebar itu, tentu luntur perlahan. Kebingungan.

Biasanya ayahmu selalu melambaikan tangan dan tersenyum lebar, pada saat berpaspasan dengan mu.

'kenapa?' pertanyaan dibenakmu kini membuatmu semakin penasaran.

Setelah melihat ayahmu yang menghilang, anehnya mobil itu tidak langsung dibawa kedalam rumah. Jangan salah ya, walaupun rumahmu kecil, masih ada tempat untuk menempatkan mobil.

Seperti.. ada orang lain didalam mobil itu.

Tiba-tiba terdengar beberapa keributan diluar kamarmu, dengan berat kamu keluar pelan-pelan, berusaha mencari tau apa yang terjadi.

'apa ayah kalah lagi? atau ayah ada hutang lagi?' batin mu, menebak-nebak apa yang terjadi.

Saat ingin membuka pintu kamarmu, tiba-tiba ibumu tertawa. Wanita bernama Kazumi itu tertawa, membuatmu tidak jadi membuka pintu.

Tawa itu berhenti, lalu terdengar langkah kaki menuju kamarmu.

Dengan cepat, kamu duduk kembali kekursi, berpura-pura membaca buku. Entah kenapa firasat mu tidak enak.

Pintu terbuka, kamu menengok. Melihat ibu dan ayahmu.

Ibumu melihatmu bangga, namun sebaliknya, ayahmu melihatmu sendu.

"(m.n), kita harus bicara sebentar.." ucap ayahmu, terdengar lirih.

kau tidak menjawab, hanya menatapnya dengan raut wajah kebingungan.

"Hah.. keluar sebentar" ajak nya, disamping ayahmu, nampak ibumu dengan raut wajah yang tiba-tiba berubah menjadi kesal.

"Jangan terlalu lembek dengan anak itu! Dia laki-laki!... Kau! Cepat keluar" perintah ibumu, membuatmu menjadi takut.

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa dirimu terlibat?

Dengan berat hati kau menuruti perintah mereka, kau melangkahkan kakimu keluar dari kamar.

Perasaan tidak enak terus menghantui dirimu.

Dengan mengumpulkan keberanian kau akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Sebenarnya kenapa ak—hmph!"

.
.
.

Author p.o.v end

"Dimana orang itu?"

"Dia didalam mobilku"

James menggigit bibir bawahnya, tidak tega melihat anaknya yang sedang ada di tangannya. (M.n) tidak sadarkan diri.

Diangkat anaknya dengan perlahan, lalu mulai berjalan keluar rumahnya.

"Kau menjualnya berapa?" Tanya istrinya yang mengikuti dari belakang.

"Yah.. tidak terlalu mahal.."

"Ha?! Bodoh sekali! Seharusnya kau menjualnya dengan harga tinggi!"

"Diam..!" James berbalik, menatap istrinya dengan amarah.

"Aku hanya ingin anakku bahagia bersamanya..! Dan terlepas darimu! Kenapa kau kejam sekali?!" Dengan pelan James menghela nafas, berusaha mengendalikan emosinya.

Kazumi terdiam, lalu membuang tatapannya dari James.

"Heh.. setidaknya dia berguna"

Tbc..

be happy whit me(Gojo Satoru x Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang