Chapter 39. Mengakhiri Kedinginan

19 1 0
                                    

Ledakan berbentuk setengah bola itu menarik perhatian para penonton. Mengesampingkan suaranya yang dapat memecahkan telinga hanya dari gelombang paling kecilnya, para penonton penasaran dengan apa yang terjadi. Apa yang mereka lihat sebelumnya nampak seperti Angga yang melakukan bom bunuh diri. Itu mengajak Hazard dalam ledakan dan bahkan Frost Dragon hancur karena ledakan itu. Setelah ledakan itu, mereka penasaran terhadap siapa yang memenangkan pertandingan.

Di sisi lain, Astrid menatap Anatasya dengan tatapan penuh tanda tanya. Ia nampaknya ingin sekali bertanya terhadap latihan apa yang ia gunakan untuk menjadikan Angga seperti sekarang. Ia juga bertanya apa saja yang Anatasya ajarkan kepada Angga. Tindakan yang Angga lakukan, itu benar-benar di luar ekspetasi Astrid. Itu bahkan seharusnya tidak mungkin bagi petualang baru dapat melakukan apa yang dilakukan oleh Angga.

"Kau ingin bertanya apa?" Anatasya mendapati Astrid terlebih dahulu bahkan sebelum ia melontarkan pertanyaan.

Senyuman masam terlukis di bibir Astrid. "Bagaimana Angga bertindak hanya dengan inti keberadaannya? Bukankah itu mustahil bahkan untuk orang yang berlatih selama ratusan tahun?"

Itu adalah pertanyaan yang sangat ingin ditanyakan oleh Astrid. Ketika ia mengetahui kalau tubuh spiritual Angga membeku, ia terkejut karena Angga dapat menggunakan kekuatannya. Setelah itu, Angga mengatakan kalau ia bertindak hanya dengan menggunakan inti keberadaannya sendiri, itu menambah keterkejutan Astrid.

Anatasya memberikan senyuman kepada Astrid yang menatapnya dengan heran. "Entahlah, Angga sangat cepat mengerti mempelajari sesuatu. Mungkin karena ia melihat diriku bertindak hanya dengan inti keberadaan, jadi ia mempelajarinya dan mengaplikasikannya dengan sempurna."

"Apa maksudmu?"

"Kau tahu? Ketika kami berdua latihan, Angga mengunci tubuh spiritual dan tubuh fisikku. Ketika ia pikir sudah menang terhadap petualang terkuat kedua, aku bertindak dengan hanya inti keberadaan saja. Itu membuatnya terkejut," jawab Anatasya dengan santainya. "Lalu, kemungkinan ia mencoba mempelajari itu dan akhirnya bisa melakukannya."

"Sungguh pria yang mengerikan." Astrid memberikan tanggapannya yang paling jujur. Perkembangan Angga sangatlah cepat hingga itu bahkan terlihat mengerikan jika dilihat. Ia hanya berlatih selama seminggu penuh, namun itu sudah melampui orang yang berlatih selama beberapa ratus tahun.

Mendengar tanggapan Astrid, Anatasya hanya bisa tertawa hingga menarik perhatian sekitar. Ia langsung meminta maaf ketika jadi pusat perhatian.

Ledakan itu berakhir dan arena nampak hancur berantakan. Walau arena tidak benar-benar hancur, lantai yang terbuat dari logam terkuat kelas S nampak sudah hancur lebur. Lantai yang harusnya bisa menahan energi serangan yang dapat menghancurkan bintang dan menciptakan supernova itu hancur berkeping-keping. Itu berarti, serangan tadi itu setara atau bahkan melebihi supernova.

Ketika ledakan itu berakhir, seekor naga tiba-tiba tercipta. Itu nampak seperti Frost Dragon sebelumnya. Apa yang membedakan naga itu dengan Frost Dragon adalah ukurannya dan sedikit penampilannya. Naga itu lebih besar dengan penampilan yang terlihat lebih mengerikan. Penampilan naga itu sangat terlihat seperti Naga Es. Benar, karena itu adalah Naga Es. Ia muncul layaknya bangkit dari kubur.

Terdengar suara tawa yang datang dari Naga Es itu, lebih tepatnya suara itu datang dari atas kepala Naga Es. Itu adalah Hazard dengan pakaian compang-camping. Tangan kirinya hancur hingga mencapai bahu dan sebagian wajah sebelah kanannya hancur. Tidak ada darah atau organ yang terlihat, hanya seperti es yang terbelah saja. Ia tertawa dengan tangan kanannya ia lebarkan, menampilkan jari-jarinya yang tidak lengkap.

"Itu luar biasa! Benar-benar serangan bunuh diri yang luar biasa!" gumam Hazard dengan sjara yang kencang, tidak terlihat seperti bergumam. Ia meregenerasi dirinya sendiri ketika dirinya tertawa terbahak-bahak.

Aku, Isekai, dan Pilar IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang