chapter 1 : Lulus

8 1 0
                                    

Lulus , salah satu kata yang mengartikan kebahagiaan bagi setiap orang. Begitu pula bagi Mutiara, siswi polos nan manis ini akhirnya lulus dari sekolah menengah atas dengan nilai yang cukup memuaskan. Kini dia tengah menikmati masa rehat nya dari semua beban berat pelajaran yang sudah 3 tahun dia jalani di masa SMA yang kata orang adalah masa terindah selama hidup. Namun lucunya dia merasa masa SMA nya biasa-biasa saja jikalau dia tidak bertemu teman nya Karin, mungkin ia hanya akan jadi seorang ambis yang gila pelajaran sampai lupa caranya berteman.

Kini kedua sahabat itu tengah dalam perjalanan pulang bersama setelah mengambil surat SKL alias surat keterangan lulus disekolah. Acara kelulusan mereka telah dilaksanakan 1 minggu yang lalu. Kini mereka hanya tinggal mengambil surat SKL untuk memenuhi berkas kuliah mereka.

"Ra, lo libur nanti tinggal di rumah gue aja yah, daripada ngorok di kos kosan sendirian" ujar Karin sambil menyenggol Ara yang berjalan disampingnya.

For your information Ara itu merantau ke ibu kota untuk melanjutkan sekolah di SMA Internasional Jakarta, dikarenakan orang tuanya di jogja ingin dia bisa berbahasa Inggris ,maka dari itu orang tuanya menyekolahkan Ara ke Sekolah Internasional disana.

Agar terjauh dari pergaulan bebas Ara pun dititipkan di tempat budenya di Jakarta. Namun dikarenakan Ara ingin belajar mandiri, ia lebih memilih tinggal di kos kosan walau itupun milik budenya sendiri karena orang tuanya ingin dia tetap dipantau oleh budenya.

"Kalau gitu kamu yang ijin ke bude yah" jawab Ara dengan nada medok andalannya, maklum Ara memang tak terlalu suka memakai bahasa gaul dan logat anak Jakarta. Ia lebih suka memakai aku kamu daripada lo-gue.

Alasannya simple Karena dalam bahasa jawa dia terbiasa pakai aku-koe (koe =kamu) jadi yasudah keterusan deh. Logat pun masih ikut karena memang susah hilang.

"Bude lo kan serem Ra, masa tiap tahun jawaban lo nggak ada upgrade sama sekali" Ujar Karin bersungut kesal.

"Ya kan kamu tau orang tua aku itu parno an kalo aku neko-neko Rin. Waktu ada karya wisata aja orang tuaku nggak ngijinin aku ikut kalo nggak ada surat resmi dari sekolahan" jawab Ara panjang lebar mengingat orang tuanya yang over protektif.

"Masa selama tiga tahun kita temenan kita nggak ada acara nginep bareng gitu ? mana bude lo nggak pernah ngijinin kalo gue mau nginep kos kosan lo lagih. Perasaan outfit gue juga nggak kayak cabe cabean yang kurang bahan" ujar Karin dengan wajah makin ditekuk .

"Iya juga ya, kalo dipikir-pikir kayaknya selama ini aku terlalu nurut sama orang tua . Yaudah nanti aku bilang ke ibuku dulu" jawab Ara dengan wajah sok mikir.

"Yesss"teriak Karin dengan wajah kegirangan.

"Eh tapi bapak lo gimana ?" Tanya Karin tiba-tiba kepikiran.

"Tenang, bapak aku kan kategori suami takut istri" jawab ara terlampau pede.

Keesokan harinya Karin mendapat telepon dadakan di pagi buta. Dengan malas Karin pun menjawab karena tidak hentinya berdering. Bayangkan saja nada deringnya itu lagu Fire milik BTS yang nada musiknya mengguncang seisi kamar.

"Halo" jawab Karin sekenanya karena nyawanya belom berkumpul entah jalan jalan kemana

"Halo, apakah benar ini dengan istrinya Park Jimin?" ujar suara dari seberang sana

Mata Karin pun terbuka lebar sadar bahwa ini pasti suara sahabatnya "Gimana jadinya Ra?" teriak Karin terlampau keras. Dari nyawanya yang mungkin sedang melancong menemui suaminya di Korea kini terbirit birit kembali ke Indonesia dengan kecepatan cahaya menunggangi karpet Aladin.

"Di ijinin sama Ibuku Rin !!! " teriak Ara yang tak kalah senang menyampaikan kabar bahagia ini ke sahabatnya itu.

"Beres beres sekarang bentar lagi gue jemput!!!" teriak Karin masih dengan nada kegirangan. Kemudian mematikan sambungan telepon.

Ara hanya dapat tersenyum mendengar suara kegirangan dari Karin. Ia pun senang akhirnya bisa jauh dari kekangan budenya dan peraturan di kos kosan melebihi peraturan di asrama militer.

Tanpa Ara sadari ini awal hidupnya mulai mengalami perubahan yang signifikan mungkin sampai jungkir balik salto. Karena selama ini hidupnya bagaikan renang gaya batu yang cuma mengikuti arus air itupun kalo renangnya di sungai, beda cerita kalo renangnya cuma di ember seperti waktu ia umur 5 tahun.
.
.
.
.
.
.
.

hai semua🤗. Pendek dulu yah kali ini. Chapter berikutnya mungkin lebih panjang😘

Mutiara Milik BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang