08.Muncul kembali

82 13 8
                                    

Jae hwa duduk termenung memikirkan'penyakit apa yang jaemin derita',pertanyaan itu terus saja terulang-ulang dalam pikirannya,hingga dirinya tak sadar bahwa sang mama sedang memperhatikan dirinya.

"Jae hwa."soyoung menepuk pundak jae hwa dan menyadarkannya dari lamunan.

"Eh,iya mama kenapa?"bingung  jae hwa ketika bahunya ditepuk oleh sang mama.

"Mama lihat sejak kamu kembali dari luar menjadi banyak melamun,ada masalah apa?"tanya soyoung

Jae hwa sedikit tertegun dengan pertanyaan sang mama,dirinya terlihat menimbang-nimbang namun pada akhirnya jae hwa memutuskan untuk menceritakan hal tersebut kepada sang mama."Aku bertemu dengan jaemin tadi."

"Bukankah itu bagus,kamu sudah mencarinya dari lama bukan."ucap soyoung yang mendapatkan tatapan kaget dari jae hwa.

"M-mama tahu?"kaget jae hwa.

"Mama sudah tahu dari lama."soyoung mengusap kepala jae hwa sambil tersenyum.

Melihat jae hwa kebingungan,
soyoung segera menceritakan alasan mengapa dia bisa tahu.

"Waktu itu mama sedang membersihkan kamarmu dan mama menemukan sebuah kertas bertuliskan tempat yang dikunjungi untuk mencari jaemin, setelah menemukan itu mama berpikir untuk tidak memaksa jae hwa bercerita karena jae hwa akan menceritakan kepada mama ketika sudah siap."jelas soyoung

Terlihat jae hwa mulai berkaca-kaca dan langsung memeluk sang mama."Mama hiks maafin jae hwa udah bohongin mama."

Soyoung tersenyum lalu membalas pelukan putri satu-satunya itu."Dasar,sudah besar masih saja menangis."

Setelah jae hwa selesai menangis,soyoung kembali bertanya kepadanya."Lalu apa yang membuat putri mama melamun dari tadi?"

"Jaemin terlihat sangat berbeda dengan yang dulu,sekarang jaemin sangat kurus bahkan kulitnya juga sangat pucat,ketika jae hwa bertanya jaemin sakit apa dia tidak memberitahukan nya."ujar jae hwa dengan tatapan sendu.

"Itu artinya jaemin tidak ingin membuat jae hwa sedih karena mengetahui penyakit yang diderita jaemin."

"Apakah begitu?"

Terlihat soyoung menganggukan kepalanya."Jadi tugas jae hwa adalah berada disamping jaemin untuk menghiburnya."

"Kalau begitu jae hwa akan bertemu jaemin dulu,jae hwa sayang mama."ucap jae hwa dan berlari keluar untuk menemui jaemin.

Soyoung tersenyum sendu menatap punggung sang anak yang mulai menjauh."Tuhan kumohon jangan pisahkan mereka dalam waktu dekat."

———🐰———


Jae hwa berdiri didepan pintu ruangan jaemin tanpa berniat untuk membukannya,setelah mereka bertemu di luar rumah sakit tadi jaemin memberitahu jae hwa dimana ruangannya.

Dreek

Terlihat pintu ruangan jaemin bergeser dan menampilkan tante jaemin yang berdiri didepan jae hwa.

"Halo tante,lama tidak bertemu."sapa jae hwa

Sang tante pun langsung tersenyum mendengar sapaan jae hwa."Ya,lama tidak bertemu sepertinya jae hwa tambah cantik."

"Terima kasih,tante juga semakin cantik."

"Ingin bertemu jaemin bukan,dia ada di dalam masuklah. "

Setelah dipersilahkan oleh sang tante,jae hwa segera masuk kedalam ruangan jaemin.

Terlihatlah jaemin yang sedang memandang keluar jendela dengan tatapan sendu,hal tersebut membuat hati jae hwa merasa sangat sakit melihatnya.

"Jaemin."ucap jae hwa.

Jaemin pun menengok dan langsung memasang wajah dengan senyumannya."Oh jae hwa duduklah."

"Mau berjalan-jalan keluar lagi?"tanya jae hwa setelah melihat jaemin kembali menatap keluar jendela.

"Boleh."jawab jaemin.

"Baiklah akan kubawakan kursi roda untukmu."ucap jae hwa beranjak dari duduknya namun sebelum pergi jaemin segera
menahannya.

"Tidak usah,aku sudah tidak lemas lagi sekarang jadi aku bisa berjalan."jelas jaemin dengan senyumannya.

———🐰———

Angin berhembus menerpa tubuh jae hwa dan jaemin,
matahari mulai terbenam yang berarti hari sebentar lagi malam.

"Bukankah ciptaan tuhan sangat indah."ucap jaemin ketika mereka melihat matahari terbenam.

"Ya kau benar,sangat indah."

Jaemin kembali menatap langit dengan tatapan sendu."Jae hwa apa menurutmu aku orang yang baik?"

"Tentu saja kau adalah orang sangat sangat baik."jae hwa menjawab dengan semangat.

Mendengar jawaban dari jae hwa,jaemin tertawa."Hahaha begitukah."

"Kenapa kau tertawa jaemin-ah."
Bingun jae hwa,sontak jaemin menghentikan tawanya dan kembali menatap langit dengan tatapan sendunya.

"Apakah aku masih baik ketika nanti aku akan menyakiti  seseorang."

Jae hwa nampak mengerutkan keningnya mendengar ucapan jaemin."Maksudnya?"

"Tidak usah terlalu dipikirkan."
jaemin mengusap rambut jae hwa dan beranjak dari duduknya.

Jae hwa segera menyusul jaemin yang sudah berjalan lebih dulu "Ayolah aku ingin tahu."

"Tidak boleh karena itu rahasia,kalau kau ingin tahu kau harus menggendong ku sampai kedalam bagaimana."tawar jaemin yang langsung mendapatkan pukulan pelan dilengannya oleh jae hwa.

"Bahkan sebelum sampai kedalam aku sudah pingsan terlebih dulu jaemin-ah."

Jaemin terkekeh dan meledek jae hwa."Ckck ternyata sahabatku ini sangat lemah,sampai-sampai bisa tertiup oleh angin."

"Yak,na jaemin aku tidak selemah itu tahu kemari kau."jae hwa mengejar jaemin yang mulai berlari menjauhinya.

"Tidak mau kenapa aku harus menyerahkan diri kepada mu."jaemin melanjutkan larinya hingga tak sadar bahwa ada batu di depannya.

Dan brukk jaemin pun jatuh tersandung batu tersebut,melihat jaemin terjatuh jae hwa segera mendekatinya dan membantunya berdiri.

"Aigoo jaemin-ssi bagaimana bisa kamu dibantu oleh orang yang lemah."ledek jae hwa ketika membantu jaemin berdiri.

"Aku terpaksa ya."ujar jaemin sembari merucutkan bibirnya.

Jae hwa menoel-noel pipi jaemin "Astaga jaeminie lucu sekali."

Jaemin menarik tangan jae hwa dan mendekatkan wajahnya ke wajah jae hwa."Apakah begitu."

Melihat jaemin semakin mendekat jae hwa merasakan detak jantungnya semakin cepat.

"Sudah selesai,ayo kita pergi sudah mulai dingin."ucap jaemin ketika dirinya sudah mendapatkan daun yang terselip dirambut jae hwa.

"Na jaemin kau benar-benar ya." kata jae hwa sambil memukul jaemin.

"Memangnya apa salahku,aku hanya mengambil daun yang ada dirambutmu."ujar jaemin dengan santainya berjalan pergi meninggalkan jae hwa yang masih merona.

Jae hwa yang melihat jaemin pergi mulai berjalan untuk menyusulnya sembari merutuki dirinya sendiri.

"Jae hwa bodoh kenapa kau berharap,apa perasaan muncul kembali."gumam jae hwa.
.
.
.
.
Halo halo author upload lebih cepet dari biasanya soalnya kuota author sebentar lagi habis hiks 😭,intinya itu aja sih terima kasih yang masih baca dan untuk kedepannya author nyempetin upload bye bye.

For You,From Me ||Na Jaemin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang