5

160 18 1
                                    

Jeanson terbangun dari tidurnya ia menoleh ke sekitarnya ia melihat semua teman-teman masih tertidur, jeanson pun lantas langsung melihat kearah jam ternyata baru menunjukan pukuk 5:35 AM, Jean pun duduk di tepi tempat tidurnya sambil menatap keluar jendela kamarnya, ia memperhatikan pemandangan yang ada di dasar danau hitam, terlihat jelas beberapa makhluk yang hidup di sana berenang, ia terus menatap keluar jendela sambil memikirkan tentang ibunya
"Hey Jean" sapa Wiliam yang membuyarkan lamunannya
"Oh Hay William kau baru bangun"
"Em... Tidak juga, ada apa apakah kau ada masalah, sejak tadi kau melamun ada apa
"A... Tidak ada aku hanya... Aku..."
"Oh ayolah kawan kau jangan ragu ragu, jika kau memiliki masalah ingin cerita saja kepada ku aku siap mendengarkan nya dan mungkin aku bisa memberimu beberapa saran"
"Terimakasih Willian aku harngai tawaran mu itu tapi aku tidak memiliki masalah hanya saja aku... Aku... hanya merindukan ibuku" ucap jeanson dengan raut wajah sedih
"Hey tidak apa apa bukah kah ketika kau libur nanti kau akan bertemu dengan ibumu"
"Aku rasa tidak akan"
"Maksud mu?"
"Huh... Maksud ku aku tidak akan pernah bertemu dengan ibuku lagi untuk selama lamanya"
"Kenapa apakah dia pergi meninggalkan mu dengan ayah mu?"
"Yeah dia telah meninggal waktu aku masih bayi bahkan aku pun tidak pernah mengetahui indentitas dari ayah kandungku sendiri"
Mendengar hal tersebut Willian merasa sangat bersalah karena telah mengingatkan jeanson kepada ibunya yang telah pergi meninggalkan Jeanson untuk selama lamanya
"Um... Maaf kan aku jeanson aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih aku... Aku benar benar minta maaf kepadamu"
"Oh tidak apa apa, lagi pula aku sudah terbiasa tanpa ke hadiran kedua orang tua ku"
"Jadi selama ini kau tinggal dengan keluarga ibu mu"
"Iya"
"Apa kau pernah ingin mencari tahu tentang ayah mu?"
"yah aku sangat ingin mengetahui nya tapi kakek ku melarang ku untuk mencari tahunya"
"Oh ayolah kenapa kakek mu melarang mu untuk mengetahui siapa ayah kandung mu, bukan kah kau berhak untuk mengetahuinya?"
"Entah lah aku tidak tahu pasti kenapa kakek ku tidak ingin aku mengetahui siapa ayah kandungku"
"Ya menurutku itu tidak adil jika kakek mu melarang kau untuk mengetahui siapa ayah kandung mu, bukan kah itu adalah hak mu sebagai seorang anak"
"Em... Aku rasa kita harus mengakhiri pembicaraan kita karena mungkin sebentar lagi teman teman yang lain akan segera bangun"
"Oh kau benar"
"E... Willian apakah kau bisa merahasiakan pembicaraan kita tadi"
"Oh tenang saja aku tidak akan memberitahukan nya kepada siapa pun"
Setelah mereka selesai berbicara Jeanson pun pergi menuju kamar mandi untuk mencuci wajah nya sekaligus pergi mandi untuk menyegarkan tubuh nya, setelah selesai Jeanson langsung keluar dari kamar mandi tersebut dengan pakaian yang rapi ketika ia keluar dari kamar mandi ia melihat teman teman nya baru saja mengambil peralatan mereka untuk mandi sedangkan Willian juga baru saja menyiapkan buku buku miliknya, Jeanson pun berjalan menuju kearah tempat buku buku miliknya untuk menyiapkan buku sesuai jadwal pelajaran hari ini setelah itu ia pun langsung berjalan keluar asramanya yang di susul oleh Willian yang sedang membawa buku buku di tangan nya
"Hey Jean"
"Iya Willian ada apa?"
"Aku rasa aku bisa membantumu untuk mencari informasi tentang ayah kandung mu"
"Are yo serious"
"yes, I'm serious"
"Terimakasih banyak Willian aku tak tau aku harus berbuat apa untuk membalas kebaikan mu"
"Oh ayolah kita ini kan teman bukan kah memang seharusnya teman itu saling membantu"
"Oh iya apakah kau ingin ke great hall?"
"Um... Tidak aku ingin pergi ke dekat danau hitam saja, aku tidak ingin pergi sarapan"
"Hey kau tau sarapan itu penting bagi tubuhmu Jean"
"Willi, ya bisanya setiap pagi aku tidak nafsu makan"
"Huh baiklah, ingat kau harus sudah ada di kelas transfigura ketika kami sudah selesai sarapan di great hall"
"Baiklah aku pergi dulu" ucap jeanson berlalu pergi berjalan menuju danau hitam, ketika ia sedang berjalan ke arah sana ternyata ia tidak sengaja berpapasan dengan profesor Snape, Snape pun langsung menegurnya
"Apa yang sedang anda lakukan di sini Mr. Andersen, saya rasa itu bukan jalan menuju aula, apakah anda tersesat Mr. Andreas" ucap profesor Snape dengan nada bicara yang sangat datar, Jeanson pun langsung membalikan bandan nya
"Maaf profesor tapi saya tidak tersesat saya hanya ingin pergi ke tepi danau hitam untuk.." belum selesai Jeanson menyelesaikan kalimatnya profesor Snape langsung menyela perkataannya tersebut
"Dan meninggalkan sarapan Anda?"
"Am... Sebenarnya saya tidak terlalu suka sarapan sir"
"Apapun alasannya anda tetap harus ikut saya ke great hall untuk sarapan"
"Tapi sir saya..."
"Tidak ada tapi tapian Mr.andersen  kurangi 5 poin dari sliytherin karena membantah, dan perlu anda ketahui bahwa saya tidak ingin jika ada salah satu dari murid asrama saya sakit hanya karena tidak ingin sarapan" seketika ucap Snape membuat Jeanson mau tak mau harus mematuhinya
"baiklah profesor"
"Huh... Padahal aku ingin bersantai dan menikmati mentari pagi di tepi danau hitam, padahal kan aku tidak lapar sama sekali, heh... Jika bukan karena profesor Snape pasti sekarang aku sudah menikmatinya" batin Jeanson
Snape yang berjalan di depannya hanya tersenyum kecil mengetahui apa yang di pikirkan anaknya, setelah mereka sudah sampai di sana semua pandangan teman temanya tertuju ke arah Jeanson tetapi ia tidak menghiraukannya, pandanganya tertuju pada tempat kosong yang ada di samping William seketika ia langsung mempercepat jalan lalu tanpa pikir panjang Jeanson langsung duduk di sana baru saja ia duduk Willian langsung saja melontarkan pertanyaan kepada dirinya
"Hey Jean bukannya kau tidak ingin pergi kesini dan kenapa kau bisa bersama dengan profesor Snape?" Tanya William padanya
"Jadi begini saat aku sedang berjalan menuju danau hitam ternyata aku tidak sengaja berpapasan dengan profesor Snape lalu dia menyuruhku agar aku ikut bersamanya menuju great hall dia memerintahkan aku untuk pergi sarapan dia bilang dia tidak ingin salah satu murid dari asramanya jatuh sakit hanya karena tidak mau pergi sarapan"
"Oh aku kira kau berubah pikiran"
"Tentu saja tidak sebenarnya aku ingin menikmati mentari pagi di sana namun tidak jadi karena profesor Snape".
Sementara itu dari arah meja makan dewan guru Snape memperhatikan Jeanson yang sedari tadi berbicara dengan teman temannya, Minerva yang juga sedari tadi memperhatikan severus pun lalu membuka suaranya
"Bukankah wajahnya sangat mirip dengan mu severus"
Pandangan nya yang sedari tadi tertuju pada putranya tersebut kini Teralih kan ke pada Minerva yang berada di sampingnya
"Menurutku begitu tetapi sifatnya lebih mirip Helena daripada aku, dia sangat mudah bergaul dan juga sangat aktif sama seperti ibunya dulu"
"Aku rasa kau benar menurutku dia adalah anak yang sangat aktif dia bilang dia sangat suka membaca buku dan menjelajahi Hogwarts"
"Yah dia mewarisi jiwa petualang ibunya"
Ucap Snape pada Minerva
"Andai saja kau ada di sini Helen" batin Snape.
Setelah semua murid murid Hogwarts selesai sarapan mereka pun langsung bergegas keluar dari great hall menuju kelas mereka masing masing
"Hey Nic kelas pertama kita hari ini apa?"tanya Charles kepada Nicholas
"Um kelas pertama kita adalah transfigura dengan murid murid asrama revenclaw"
"Oh oke"
Lalau mereka semua pun berjalan menuju kelas transfigura, setelah sampai di sana mereka pun memilih tempat duduk, tak berselang lama profesor mcgonagall pun memasuki kelas lalu ia pun memulai pelajarannya.

______________
Maaf ya guys ceritanya singkat banget soalnya aku masih bingung buat nyambung ini cerita

son of half-blood prince [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang