03

9 0 2
                                    

Sudah tiga hari ini aku dirumah hanya dengan Jeno adikku. Ayah, mama, sama bang Jaehyun belum pulang dari Semarang. Setelah sholat Maghrib tadi badan Jeno panas banget, gara-gara habis kena hujan waktu pulang main tadi sore.
Jeno itu kalau kena hujan pasti langsung sakit, sama kayak aku juga sih.

Aku pengen kabarin mama tapi aku takut mama malah khawatir, soalnya nenek kan juga lagi sakit. Nggak mungkin juga kan mama langsung pulang, kasian nenek nanti. Lagian habis dari Semarang ayah sama mama mau ke Korea. Kan mama asli Korea.

"Kak Jena."aku menoleh kaget ketika tiba-tiba Jeno memanggilku. Aku terlalu lama melamun Sampai lupa kalau Jeno belum tidur.

"Iya kenapa?ada yang sakit?"Jeno hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Masih pusing?"aku kembali bertanya karena aku sangat khawatir.

"Masih sedikit, tapi nggak papa kok."ujarnya padaku supaya aku tidak terlalu mengkhawatirkannya.

"Mau mama disuruh pulang aja?"aku kembali bertanya pada Jeno.

"Nggak usah nanti mama malah khawatir. Sama kakak aja aku dirumah."Alhamdulillah Jeno mau dirumah cuma sama aku walau dia lagi sakit.

"Anak pintar. Jangan tidur dulu ya nunggu sholat isya dulu!"aku menyuruh Jeno supaya dia nanti udah nggak punya tanggungan sholat isya.

"Iya kak Jena yang cantik"lah nih anak sakit masih juga gombal. Aku hanya memutar bola mata jengah.

"Ngapain sih Jen tadi waktu hujan nggak langsung pulang aja? Kehujanan kan jadi sakit. Udah gede tuh tahu mana yang bener mana yang salah."aku kesal sekali dengan Jeno aku khawatir banget nggak mau kalau Sampai Jeno kenapa-napa. Aku takut kejadian kayak dulu terulang lagi.

Jeno pernah hampir meninggal karena sakit panas gara-gara kena hujan. Jeno dan aku emang paling nggak bisa yang namanya kena air hujan, karena kami memang alergi hujan. Kadang panas tinggi plus memar-memar, kadang cuma panas doang.

"Iya deh jeno minta maaf. Besok nggak bakal gitu lagi."dia bilang gitu sambil mukanya melas banget, jadi nggak tega kan akunya.

"Yaudah iya, tapi jangan sampai ngulangin lagi ya!"Jeno hanya mengangguk.

Setelah itu hening karena kami sibuk dengan pikiran masing-masing.tapi nggak bertahan lama Jeno bersuara.

"Kak Jena suruh bang Mark tidur disini ya! Biar nemenin aku."dia merengek. Dasar bayi besar.

"Kan udah ada kakak nanti kakak temenin deh Sampai tidur."aku nggak enak lah nyuruh Mark nginep disini.

"Alah kak Jena, yayayaya."aku tidak kuat melihat tatapan memelasnya.

"Yaudah iya deh. Kakak telfon dulu."akhirnya aku menelfon Mark untuk memenuhi keinginan adikku tersayang itu.

Tak lama panggilannya diangkat oleh Mark.
Ya iyalah masak Haruto.

"Hallo kanapa babe?"tanyanya padaku.

"Bisa tidur disini nggak?"tanyaku ragu.

"Kamu sama Jeno kenapa?" Dia itu kadang pekaan kadang nggak.

"Aku nggak papa, cuma Jeno lagi sakit dia pengen ditemenin kamu, kan masih pada di Semarang."

"Yaudah aku kesana sekarang. Mau dibawain apa cantiknya Mark?" Tuh kan sukanya ngalus.

"Nggak usah repot-repot Mark."aku nggak enak kalau ngerepotin mrk terus walaupun aku itu pacarnya.

"Yaudah nanti aku beliin kebab sama boba ya? Tanyain Jeno minta apa?"

Aku lalu bertanya ke jeno dan dia minta bubur kacang ijo aja.

with you (Mark Lee )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang