Setelah melalui serangkaian tes lain Jihna dan yang lainnya tengah menunggu hasil itu sambil memainkan ponsel ada juga yang sembari mengobrol tak jelas di ruang tunggu.
"Jihna hasilnya sudah keluar, kita bisa bicarakan di ruangan saya." Ujar Papa Doyoung lalu berjalan menuju ruangannya diikuti oleh tujuh orang dibelakangnya.
"Hasilnya masih sama, itu berarti kamu memang mengalami penyakit Kanker Otak dan untungnya masih stadium awal."
"Lalu apa yang harus saya lakukan?"
"Kamu bisa menjalani radioterapi, tapi saya pribadi menyarankan untuk di operasi, karena masih stadium 1 jadi sel kanker itu masih jinak dan bahkan masih disebut non-kanker. Tapi jika kamu belum siap, kita bisa memulainya dengan radioterapi."
"Apakah ada efek samping dari radioterapi?" Tanya Junsa.
"Tentu ada, orang yang biasanya memulai pengobatan radioterapi ini akan merasakan mual dan muntah. Kulit menghitam pada bagian tubuh yang terkena radiasi, merasa kelelahan, dan karena sel kanker itu terletak pada bagian kepala rambut akan rontok sedikit demi sedikit karena itu biasanya kita menyarankan agar mengunduli kepala. Radioterapi ini berlangsung sekitar 10-30 menit dalam setiap sesinya." Papa Doyoung menjelaskan.
"Tapi itu akan benar-benar hilang kan pah?" Tanya Doyoung.
"Karena masih stadium awal, masih ada kemungkinan akan hilang, tapi ada kemungkinan juga itu akan tumbuh lagi di kemudian hari."
"Jadi bagaimana Jihna?" Tanya Hyunsuk pada Jihna yang sedari tadi menyimak.
"Lebih efektif operasi atau radioterapi?" Tanya Jihna pada Papa Doyoung.
"Operasi, karena masih awal itu lebih baik. Mungkin hanya 1-2 kali operasi sel itu bisa terangkat, tapi jika itu membesar lebih cepat akan membutuhkan waktu yang agak lama." Jelas Papa Doyoung.
"Aku rasa aku memilih operasi saja kalau begitu." Jawab Jihna Final.
"Baiklah, saya akan menjadwalkannya lebih dulu, nanti saya akan menghubungimu lagi."
***
"Tenanglah kita akan membantumu dan selalu ada buatmu." Ujar Yoshi saat mereka dalam perjalanan pergi dari rumah sakit.
"Itu benar, kalau ada apa-apa atau ada kendala apapun itu kamu bisa menghubungiku." Ucap Hyunsuk.
"Aku juga." Saut Jihoon
"Aku juga!" Junsa ikut-ikutan.
"Kita juga!" Doyoung, Yedam, dan Mashiho tak mau ketinggalan.
"Ah iya iya baiklah, terima kasih semua." Jawab Jihna, ia tertawa melihat mereka semua.
"Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu?" Tanya Jihoon heran.
"Eh tidak ada, hanya saja aku bahagia. Disaat keluargaku jauh dariku, masih ada kalian yang mau membantuku." Jawab Jihna.
"Kita akan membantumu karena sejak kamu masuk ke kehidupan kita beberapa minggu lalu, kamu sudah menjadi bagian keluarga kita." Ucap Hyunsuk.
"Itu benar, kamu bisa mempercayai kita semua termasuk yang tidak hadir saat ini." Kini Mashiho yang berbicara.
Jihna tersenyum, hatinya menghangat mendengar ucapan mereka semua.
***
8 bulan sudah berlalu sejak kejadian Jihna di diagnosis memiliki sel kanker di otak nya. 12 member, Junsa dan para staff sering kali mengantarnya menjalani pengobatan atau sekedar memberi semangat padanya. Hal itu membuat Jihna bahagia.
"Kali ini operasi terakhir kita dan kamu bisa sembuh, semoga berjalan lancar." Ujar Papa Doyoung.
"Semoga saja."
30 menit berlalu, Jihna belum juga keluar dari ruangan operasi. Hingga akhirnya 15 menit berlalu kembali akhirnya pintu ruang operasi terbuka.
Sementara itu ditempat lain ...
"Hyung kita jadi ke rumah sakit?" Tanya Jihoon pada Hyunsuk.
"Jadi, ini sebentar lagi beres kita bisa pergi setelah selesai." Jawab Hyunsuk, dirinya masih fokus mengotak-ngatik komputernya.
"Ah beres juga, ayo kita pergi!" Ajak Hyunsuk, mereka pun pergi ke rumah sakit.
Sesampainya disana mereka melihat Jihna yang tengah dipindahkan dari ruang operasi. Mereka mengikutinya.
"Ah tunggu hyung, bukankah ini jalan menuju kamar mayat?" Tanya Jihoon agak khawatir, ia takut jika operasi terakhir Jihna tidak berjalan lancar.
"Eh kamu benar, apa jangan jangan terjadi sesuatu pada Jihna?" Mereka panik. Namun saat melewati kamar mayar mereka melewatinya saja, seketika perasaan Hyunsuk dan Jihoon menjadi lega.
Jihna di pindahkan ke kamar rawat inap, karena kondisi dirinya masih belum stabil pasca operasi. Ia membuka matanya untuk pertama kalinya.
Putih.
Itulah yang Jihna lihat. Hingga akhirnya terdengar seruan dari seseorang yang ia kenal.
"Jihna! Syukurlah kan sudah sadar." Seru Hyunsuk saat dirinya melihat Jihna membuka matanya.
"Apakah operasinya berjalan lancar?" Tanya Jihna.
"Tentu saja! Ini semua karena kamu, kamu kuat menahan semuanya." Jawab Jihoon.
"Oh syukurlah."
Jihna harus menginap di rumah sakit karena kondisi tubuhnya belum stabil, hingga 2-3 hari kemudian ia baru diizinkan untuk pulang ke rumah. Dan di minggu selanjutnya Jihna mulai kembali mengajar karena comeback mereka semakin dekat.
Tamat.
-5 Juli 2021-
****
Gak jelas banget ini cerita astaga😭
Bingung aku tuh endingnya mau gimana, jadi ya gitu aja dulu😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Your Dream
General FictionBerisi cerpen cerpen fanfict, romance, teenfict, ada juga horror. Happy Reading...^^