Genre: Romance
Gadis itu bernama Ayara, yang dalam bahasa sanskerta berarti 'puisi'. Entah karena namanya atau hal lain, ia juga sangat menggemari berbagai jenis sastra terutama puisi tak kadang ia juga mengarangnya sendiri.
Ayara merupakan seorang mahasiswa baru di salah satu universitas di Indonesia. Semuanya berjalan lancar tanpa hambatan, hingga saat ospek tiba, ia sadar dirinya akan kembali merasakan hal yang sangat ingin ia lupakan. Karena tanpa di duga ia satu fakultas dan bahkan jurusan dengan seorang kakak kelasnya dulu sewaktu SMA, dan dia pernah memiliki perasaan khusus pada kakak kelasnya itu.
Dulu Ayara tanpa sengaja pernah menyatakan apa yang dia pendam selama ini pada kakak kelasnya itu, namun laki-laki itu menolaknya dengan halus. Laki-laki itu berkata: "Aku bersyukur ada yang suka padaku, tapi maaf aku tidak bisa membalasnya, karena kamu sudah ku anggap seperti adikku sendiri." Begitulah kira-kira apa yang laki-laki itu katakan.
Ayara tidak sakit hati karena penolakan secara tak langsung itu, walaupun terkadang ia sedih mengingat cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Hingga akhirnya sampai suatu hari terbesit kabar kurang mengenakkan tentang lelaki itu.
Ayara mendapat sebuah kabar itu dari seorang kakak kelas kenalannya yang juga teman dekat lelaki itu. Kakak kelasnya itu mengatakan bahwa lelaki yang Ayara suka itu ternyata telah berpacaran dengan seseorang yang satu angkatan dengannya, dan bahkan kelasnya bertetangga dengan kelasnya.
Kaget? Sudah pasti.
Dia sedih, patah hati, dan sedikit agak kesal. Ayara bertanya-tanya kenapa lelaki itu tidak jujur saja jika ia punya pacar, setidaknya ia tidak akan menaruh harapan padanya. Apalagi Ayara dan lelaki itu satu ekskul, yang mengharuskan mereka selalu terlibat satu sama lain.
Kalau boleh memilih Ayara sebenarnya tak ingin mengutarakan perasaannya apalagi mengharapkan suatu hubungan seperti pacaran atau yang lebih serius, ia hanya ingin diam-diam mengagumi lelaki itu seperti yang biasa dia lakukan, dan hanya menunggu takdir melakukan tugasnya. Tapi sepertinya takdir tidak ingin hal yang diinginkan Ayara terjadi sesuai keinginannya. Ayara hanya ingin jatuh cinta sendiri, jika ternyata dia berbalik mencintainya juga, Ayara menganggap itu sebagai bonus. Tapi takdir dan jatuh cintanya tidaklah salah, seharusnya ia tau bahwa semenjak ia jatuh cinta Ayara juga harus mau menanggung rasa sakit yang datang di kemudian hari. Perasaannya memang tidak dapat dikendalikan, semakin ia mencoba untuk berhenti rasa itu justru menuntut lebih.
"Loh Ayara? Kamu jurusan ini juga?" Suara lelaki itu membuyarkan nostalgianya.
"Oh kak Nizar? Haha iya ku disini, apa itu artinya kita satu jurusan ... lagi?" Tanya Ayara pada Nizar, sang lelaki yang dulu pernah ia sukai.
"Sepertinya begitu, dan juga kita akan lebih sering berinteraksi jika seperti itu kenyataannya." Jawab Nizar sembari terkekeh mengodanya.
"Ku harap tidak. Oh hati ayolah jangan sampai aku jatuh lagi padanya, sudah cukup 2 tahun lalu." Cicit Ayara.
"Kamu mengatakan sesuatu?"
"Ah tidak."
"Oh baiklah. Aku pergi dulu, sampai bertemu lagi!"
Nizar pergi meninggalkan Ayara yang masih tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Ayara berpikir ia masih harus menata hatinya lagi, jangan sampai ia kembali jatuh dalam perangkap Nizar dan kembali patah hati.
"Ah sudahlah biarkan saja dia perilaku semaunya, aku akan menegaskan hatiku supaya tidak terjebak pada perangkapnya lagi."
Rupanya ucapan Ayara tidak main-main, berkali-kali Nizar berusaha mendekatinya dan bahkan sempat menembaknya, namun Ayara menolaknya dengan berkata:
"Kakak berkata menyukaiku? Dari kapan tepatnya?""Entahlah, aku rasa sejak pertemuan pertama kita saat SMA." Jawab Nizar.
"Oh ya? Bukannya kakak saat itu menolakku dan ternyata diam-diam pacaran dengan teman seangkatanku?"
"Oh itu dulu aku melakukannya karena aku ingin membuatmu cemburu, dan kebetulan perempuan itu menyatakan perasaannya dan aku menerimanya jadi pacarku tapi itu terjadi sebelum kamu menyatakan perasaanmu. Dan saat kamu menyatakan perasaanmu, aku menolaknya karena aku ingin melihatmu cemburu walaupun aku tau itu tindakan terbodoh yang pernah ku lakukan. Kamu juga tau kan, sejak saat kamu menyatakan perasaanmu, aku ataupun dia semakin memperlihatkan bukti bahwa aku memang pacaran dengannya. Tapi ternyata kamu tidak cemburu sama sekali dan justru bersikap seolah tidak tahu dan biasa saja."
"Kakak tau apa? Seharusnya kakak tau apa reaksiku saat tau kabar itu. Kita bahkan satu ekskul, di ekskul pun terkadang teman sekelasku sering mengejekku tentang itu dan aku tau pasti apa respon yang ku berikan. Bahkan di sosial media ku pun sama. Tapi kakak menganggapku bersikap biasa saja?"
"Kakak tau? aku sakit hati, hatiku hancur mendengar kabar itu, apalagi saat ku tau pacar kakak lebih baik dariku dalam segala hal. Bahkan saat aku melihat status sosial media kakak aku menangis. Ah ya, apakah kakak ingat saat teman seangkatanku yang mengoda kakak tentang pacar kakak saat kumpulan ekskul? Jujur saja aku ingin menangis saat itu juga, tapi aku menahannya dan ikut mengoda kakak bersama teman-temanku. Bahkan teman curhatku yang laki-laki dan saat hal itu terjadi dia ada disana, dia melihatku murung dan berusaha menghiburku. Tapi kakak? Malah senyum malu malu menanggapi." Sambung Ayara.
"Dan bahkan saat aku sakit saat pelantikan pengurus ekskul saat itu, awalnya kakak akan mengantarku pulang tapi ternyata kakak malah menyuruh kak Hadid untuk mengantarkanku dengan alasan bahwa kak Hadid yang tau rumahku dimana. Dapat ku lihat dengan jelas saat itu kakak malas mengantarku dan ragu-ragu mengiyakan saat temanmu meminta kakak untuk mengantarkanku. Aku ingin menolak saat itu karena aku sadar hal itu justru akan membuat perasaanku semakin membesar dan aku akan dianggap penghancur hubungan kakak dengan pacarnya, tapi saat seperti itu aku bahkan tidak bisa mengeluarkan suaraku."
"Sudahlah kak lupakan saja perasaanmu padaku, karena maaf tapi aku tidak bisa menerima perasaanmu." Ucap Ayara Final.
Jujur saja saat itu Ayara agak ragu untuk menolak perasaan Nizar, tapi saat ia ingat masa lalu ia menegaskan lagi hatinya untuk tidak menerima Nizar apapun situasinya. Hingga saat Nizar lulus dan jadi sarjana, Ayara tetap memegang jawabannya dan memilih orang baru.
Tamat.
-07 Juli 2021-
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Your Dream
Ficción GeneralBerisi cerpen cerpen fanfict, romance, teenfict, ada juga horror. Happy Reading...^^