"Kak kangenn, udah waktunya ya?" Keisha menatap lelaki dihadapannya dengan mata yang membendung air mata dan siap tumpah kapan saja.
"YaAllah daritadi ketemu juga. Kangen kenapa lagi hm?" tanya Gevano seraya mengelus pucuk kepala Keisha.
"Mau ditinggal makin kangen tau! kak Nono ga ngerasain si. Besok bangun-bangun kak Nono udah gaada, terus siapa yang bakal ucapin Kei ily waktu tengah malem? Siapa yang bakal panggil Kei pake Mabiw? Siapa kak?!" Pertahanan Keisha runtuh, air mata yang sedari tadi ia tahan mulai bercucuran deras sekali.
Gevano yang melihat itu dengan sigap menarik Keisha kedalam pelukannya. Sangat erat ia memeluk Keisha.
"Sshh, ada sayang. Nanti cari yang kaya saya aja, ya?" katanya seraya mengelus lembut punggung Keisha. Motifnya menenangkan tapi-
"Ga! Kei gamau cari-cari lagi! Kei mau kak Nono! Cuma kak Nono! Kei janji kak Nono yang terakhir," bukannya tenang, tangisan Keisha malah semakin menjadi. Ia semakin mengeratkan pelukannya kepada Gevano. Tak mau, Keisha belum siap buat kehilangan lelaki pujaan hatinya itu.
"Hey ngomongnya ko begitu cantik? Kaga boleh gitu ya mabiw? Hidup kita semakin didepan. Kejar masa depan jangan stuck di masa lalu, gaakan kelar kalo tetep disini," melepaskan pelukannya. Gevano mengulurkan tangannya dan menghapus jejak air mata di mata Keisha.
"Kak Nono ga bakal ada di masa depan Kei ya?" Keisha menatap sendu kak Nononya itu, ia tidak ingin lelaki itu mengiyakan pertanyaannya.
"Nggak ada, ga bakal ada mabiw,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KALOPSIA KEISHA
Teen FictionKeisha, Gevano. Kisah mereka tidak akan ada jika Keisha bisa menahan diri untuk tidak kembali terjun ke dunia virtual yang mereka sebut dengan 'roleplayer'. "Kei pilih mana, menyerah dan kehilangan atau bertahan tapi terluka" "Kehilangan sama saja...