PROLOG

14 1 0
                                    

Sudah di penghujung tahun, tetapi Lia belum juga menyelesaikan tulisannya. Lia masih berselimut dengan kesedihan. Berbagai macam cara sudah dilakukan Hendra untuk menghiburnya, tetapi Lia masih terpuruk dengan kisah cintanya yang berantakan.

Pagi itu Hendra ingin menemui Lia, karena dia memiliki fisarat yang tidak baik. Hendra tampak sangat cemas, jari-jemarinya selalu mengotak-atik ponsel dan menghela nafas. Dia sangat hafal tingkah laku seorang Lia, ceroboh dan tidak pernah berpikir panjang.

Berulangkali Hendra menelpon Lia, namun tidak sekalipun diangkat. Tanpa pikir panjang Hendra langsung turun ke garasi dan menyetir mobil kesayangannya.

Diperjalanan pikiran Hendra sudah tidak karuan, dia tidak ingin hal gila terjadi kepada penulisnya itu.
"Tolong Lia, angkat dong" pintanya seraya terus menelpon Lia.

Akhirnya Hendra tiba di rumah Lia, tidak satupun jendela terbuka, semua lampu diluar masih menyala. Melihat penampakan seperti itu, mendorong Hendra untuk berlari dan mengetuk-ngetuk pintu rumah Lia.

Sekeras apapun Hendra berteriak tetap tidak ada jawabannya, berulangkali menggedor-gedor pintu tidak ada balasannya dan akhirnya Hendra melakukannya lagi.

Sudah kelima kalinya pintu rumah Lia didobrak Hendra. Dia masuk ke rumah Lia dan memanggil-manggil namanya, tetapi tidak ada sahutan sedikitpun.

Hendra langsung memeriksa dapur dan melihat Lia sudah tidak sadarkan diri, tangannya sudah berlumuran darah. Hendra benar-benar panik dan langsung membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

🙂__________🙂

Lia mulai membuka mata, dia memperhatikan sekeliling ruangan dan melihat seorang laki-laki tinggi jangkung berambut acakan sedang tertidur di sofa dengan posisi bersandar.

Lia mencoba mengambil air yang berada disampingnya, tetapi tidak bisa. Mendengar penutup air itu terjatuh membuat Hendra terbangun dan seketika itu dia mengambilkan air untuk Lia.

Hendra membantu Lia untuk posisi duduk dan membantunya minum, sebenarnya Hendra tidak tau lagi bagaimana cara menghadapi sikap Lia, tetapi dia juga tidak bisa menceramahinya saat ini karena dia paham dengan situasi yang dialami Lia.

Mereka saling bungkam dan tidak berani membuka pembicaraan, Lia tampak sangat merasa bersalah sehingga membuatnya enggan untuk memulai pembicaraan, sedangkan Hendra hanya menatapnya sangat tajam tanpa sepatah kata pun.

"Bagaimana?" Tanya Hendra dengan ragu-ragu

"Aku baik, maaf sudah merepotkan mu untuk kesekian kalinya". Balas Lia dengan wajah tidak enak.

Hendra hanya mengangguk "aku mau ke kantor, penerbit mengadakan pertemuan, setelah jam makan siang aku kembali menemui mu" jelas Hendra dan keluar meninggalkan ruangan itu.

Di kantor, rapat tengah berlangsung. Semua pihak tengah mendiskusikan peluncuran novel terbaru musim ini. Penulis populer terpilih adalah Lia Lucy, tetapi ada beberapa rekan yang menentangnya melihat keadaan mental dan fisik Lia. Para sponsor merekomendasikan penulis senior yaitu Renata, tetapi langsung dibantah oleh investor melihat banyaknya penggemar pembaca dari Lia Lucy.

"Bagaimana kita hanya mengandalkan Lia, sedangkan dia masih saja terpuruk dengan masalah pribadinya yang tidak pernah selesai itu?" Ungkap salah seorang sponsor

"Sangat disayangkan, jika Lia dibatalkan terlibat dalam proyek ini. Saya sebagai investor hanya melihat laba saja, melihat nama Lia yang sedang meroket seperti ini adalah untung besar!" Tegasnya

"Begini saja bapak-bapak, saya selaku manager dari Lia akan menjamin. Lia akan menyelesaikan buku ini sebelum akhir tahun nanti, percayalah. Kami sudah banyak meluncurkan buku-buku Lia dan laku keras dipasaran". Jelas Hendra

"Baiklah, kami akan melihat kinerja kalian hingga bulan depan, jika sesuai dengan yang sudah direncanakan kami akan memperpanjang kontraknya, tapi jika masih bermasalah kembali, terpaksa kami akan mengganti Lia". Jelas seorang sponsor

"Baik pak, terima kasih atas kesempatannya pak". Ungkap Hendra lega

🙂__________🙂

Apakah Lia setuju dengan keputusan managernya?
Bagaimanakah cara Hendra menyakitkan penulisnya?

So guys, jangan lewatkan part 1 ya. Thanks you

A Writer's Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang