II

613 34 0
                                        

Sesampainya di gedung acara musik,Mingyu dan managernya melewati pintu masuk yang seringkali dikerumuni oleh para fans, sedangkan Mi Cha lewat pintu belakang bersama beberapa staff.

Mi Cha telah sampai lebih dulu di ruang tunggu Mingyu.

Cklek

Pintu ruang tunggu terbuka. "Kau sudah menunggu dari tadi?" tanya Mingyu, bersama managernya di belakang.

Mi Cha menggelengkan kepalanya, "baru sampai."

Sepasang kekasih itu menghabiskan waktu bersama mereka selagi menunggu para stylish datang, sedangkan sang manager pergi keluar sarapan. Mingyu yang menyuruhnya karena setelah ini, manager-nya itu akan sangat sibuk mengurus Seventeen.

"Lihatlah ini, bobpeul lucu sekali. Adik ku mengirimnya dua hari lalu," cerita Mingyu menunjukkan anjing peliharaannya yang ada di layar ponsel.

"Omo.. Dia jadi besar sekali sekarang," seru Mi Cha gemas.

"Iyakan? Aku juga sangat terkejut saat melihatnya. Kapan-kapan aku akan membawanya kesini jika sedang tidak sibuk," ucap Mingyu.

Cklek

Pintu ruang tunggu terbuka. Dua orang perempuan memasuki ruang tunggu.

"Oh! Nuna!" sapa Mingyu.

"Oh! Annyeong~" sapa kedua stylish yang sudah akrab dengan Mingyu.

Sementara Mingyu di make up oleh para stylish, Mi Cha duduk di sofa sembari memainkan ponselnya.

"Ada apa dengannya? Apa kalian bertengkar?" tanya stylish nuna pada Mingyu.

Mingyu menggelengkan kepalanya, "bukankah dia memang selalu seperti itu? Jika tidak ada yang mengajaknya berbicara, dia tidak akan berbicara," jawab Mingyu.

"Sayang," panggil Mingyu. Mi Cha melirik Mingyu dengan tatapan tajam, lalau melihat sekelilingnya. Ia takut jika ada yang mendengar ucapan Mingyu.

"Gwenchana. Hanya ada Jieun nuna dan Kay nuna di sini," ucap Mingyu, tahu apa yang sedang di khawatirkan kekasihnya itu.

"Mwo?" tanya Mi Cha.

"Kau pagi ini tidak ada kelas?" tanya Mingyu. Mi Cha mengelengkan kepalanya. "Hanya tesisku yang belum keterima. Hah... eottokke? apa aku bisa menyelesaikannya?" curhat Mi Cha. Raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih dan juga kesal.

"Bisa.. kau pasti bisa. Aku yakin, iyakan nuna?" ucap Mingyu.

"Benar, kau pintar, Cha. Kau pasti bisa," seru Jieun.

"Aku tidak yakin, unnie," balas Mi Cha putus asa.

"Yah, kau saja S2 ini mendapat beasiswa dari kantor mu. Dari beberapa orang yang mengikuti, kau terpilih. Itu menandakan kau itu pintar, Cha," ujar Mingyu.

"Kau mendapat beasiswa dari kantor mu?!" tanya kedua stylish tersebut bersamaan, saking terkejutnya.

"Aku hanya beruntung saja, unnie. Aku bahkan belajar semauku saat mengikutinya. Aku hanya iseng-iseng saja. Tidak terlalu berharap keterima," jawab Mi Cha.

"Yah, kalau begitu kau memang benar-benar hoki sekali, Cha," seru Mingyu dengan nada meledek.

"Molla! aku lelah sekali. Hah.. sudahlah, jangan bahas tesisku," ucap Mi Cha.

"Cha, apa aku boleh bertanya sesuatu?" ujar Kay dengan senyum jahilnya. Mi Cha menganggukkan kepalanya. "Boleh, apa unnie?" tanya Mi Cha.

"Kau lebih sakit hati saat Mingyu bersama wanita lain atau saat tesis mu tidak di terima?" tanya Kay.

Thanks || Kim Mingyu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang