prolog dulu, pemirsa

876 4 0
                                    

Kalau sudah bertetangga mestinya harus saling menghormati, hidup rukun dan damai.

Ya sih, teorinya...

Pengalaman sila kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, masih ingat kan pemirsa?

Tapi kalau pas lagi kumpul-kumpul tuh rasanya nggak sedap kalau nggak ngegibah alias ngegosip, ya kan?

Apalagi kalau emak-emak kayak kita ini...jelas makanan sehari-hari, walau nggak nyadar

Ngakunya sih nggak, tapi ceritanya sampai beberapa episode

Lupa kalau tempe di rumah sudah gosong, kelamaan di penggorengan.

Lupa kalau cucian baju belum di jemur.

Lupa kalau anak sama suami belum makan.

Lupa kalau lagi banyak hutang di warung.

Lupa kalau belum mandi.

Lupa deh lupa, ujung-ujungnya bilang khilaf, cuma ikut-ikutan, nggak sengaja.

Nggak sengaja ngegibah maksudnya.

Siapa yang tidak punya tetangga? Cuma yang hidup di hutan saja yang tidak. Memang ada banyak kesempatan ngegibah jika sudah berkumpul. Lha terus kalau lagi kumpul-kumpul pada diem-dieman kayak orang bisu? Punya mulut buat apa? 

Gibahin Tetangga Sebelah bercerita tentang kehidupan masyarakat bertetangga yang biasa terjadi sehari-hari. 

Sudahlah, nggak usah muna' bilang nggak pernah ngegibah atau ngegosip. Pasti semua pernah.

Mampir n vote cerita Gibahin Tetangga Sebelah yuk, pemirsa😘

Semoga suka😊



Cerita ini jug saia up di KBM App lo

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

gibahin tetangga sebelahWhere stories live. Discover now