1. break up

1.9K 68 1
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 155 halaman.
***
"Taeyong. Ayo kita putus." Ujar Jaehyun yang merupakan pacar dari seorang wanita yang ada dihadapannya, tengah memakan waffle di sebuah restaurant dengan view gedung pencakar langit, Taeyong namanya.

Taeyong yang tengah memakan waffle-nya pun terdiam. Menatap Jaehyun penuh kebingungan. "Sayang. Bercandaan kamu gak lucu loh." Peringat Taeyong. Entah kenapa dadanya serasa sesak ketika mendengar kalimat yang keluar dari mulut Jaehyun. Entah itu cuma candaan Jaehyun, ataupun ucapan Jaehyun yang serius.

"Aku gak bercanda. Mulai hari ini kita putus." Jelas Jaehyun, menatap manik mata Taeyong penuh keseriusan.

Taeyong menatap Jaehyun. Tidak ada kebohongan di manik matanya. Taeyong tau betul ketika Jaehyun tengah berbohong ataupun tidak. Entah kenapa sekarang dada Taeyong benar-benar sakit. Air matanya keluar tanpa permisi ketika melihat manik mata Jaehyun.

"Aku boleh tau gak, kenapa kamu mutusin aku?" Tanya Taeyong yang masih berusaha tegar.

Jaehyun menggeleng. "Kita udah gak cocok. Aku bosan pacaran denganmu." Alasan klasik yang Jaehyun berikan, menurut Taeyong.

Taeyong tersenyum dengan air mata yang terus keluar tanpa permisi. "Sayang. Kita udah pacaran 3 tahun lebih loh. Gak mungkin kamu mutusin aku cuma karena itu." Ujar Taeyong yang masih kekeh untuk meyakinkan Jaehyun. Bahwa keputusan Jaehyun memilih putus itu salah.

"Justru itu. Aku bosan karena 3 tahun lamanya bersama dengan dirimu." Jelas Jaehyun.

"Cuma itu alasan kamu Jae? Kenapa kamu milih putus? Kita-kan bisa break kalau kamu memang bosan denganku." Jelas Taeyong yang masih membujuk Jaehyun supaya tidak memutuskan hubungannya.

"Keputusan aku tidak bisa diganggu gugat Taeyong. Aku mau kita putus. Sampai sini hubungan kita." Ujar Jaehyun.

"Aku udah kasih kamu segalanya yang aku punya Jae! Semua aku kasih buat kamu! Termasuk keperawanan aku! Gimana kalau nantinya aku hamil?!" Ujar Taeyong yang saat ini memegang dadanya karena merasakan sesak yang begitu dalam.

Bagaimana tidak? Sang kekasih mengajaknya bersenang-senang dari pagi hingga tengah malam pukul 12 malam, dan pada pukul itu juga sang kekasih memutuskan hubungannya tepat di hari jadi mereka yang ke 3.

"Kamu tidak mungkin hamil Taeyong! Aku selalu pakai pengaman sewaktu kita berbuat itu. Jadi, kau tidak mungkin hamil!" Ujar Jaehyun yang ingin pergi meninggalkan Taeyong. Tapi ditahan oleh Taeyong, karena Taeyong memegang pergelangan tangan Jaehyun, sewaktu Jaehyun hendak pergi.

"Setidaknya kau harus bertanggung jawab! Kau sudah mengambil keperawanan aku! Kau tidak bisa memutuskan aku sebelah pihak!" Teriak Taeyong yang mengundang atensi pengunjung. Taeyong udah gak perduli mengenai malu atau tidaknya.

Jaehyun terkekeh mendengar perkataan Taeyong. Ia segera menyentakkan tangan Taeyong dari pergelangan tangannya. "Taeyong! Ini Korea! Kehilangan keperawanan bukan suatu masalah besar! Itu sudah jadi hal wajar disini! Kau akan tetap mendapatkan pria selain aku, sekalipun keperawanan-mu sudah hilang!" Ujar Jaehyun lalu pergi meninggalkan Taeyong yang tengah menangis, meneriaki Jaehyun yang terus pergi meninggalkan Taeyong sendirian.

Ya, meninggalkan Taeyong setelah apa yang mereka lalui selama 3 tahun.

Taeyong menangis, meraung dan memanggil nama Jaehyun supaya lelaki jangkung itu kembali dan merengkuhnya.

"Jaehyun jahat! Sakit! Eomma! Dada Taeyong sakit! Rasanya sesak! Sangat sesak Eomma!" Teriak Taeyong.

Banyak yang merasa iba melihat Taeyong.

"Kau tidak apa-apa? Mau kerumah sakit?" Tanya seorang pria yang mulai mendekati Taeyong dan membantunya.

Taeyong menggelengkan kepalanya. "Aniya, terima kasih karena telah menolongku." Tolak Taeyong, beranjak dari kursinya dan mulai pergi meninggalkan area restaurant.

Taeyong terus berjalan dengan guntai. Menatap jalanan beraspal seraya mengeluarkan air matanya di setiap langkah. Mengingat kenangan tentang dirinya bersama Jaehyun.

Taeyong juga tidak tau mengapa Jaehyun memutuskan dirinya. Di sepanjang jalan, Taeyong terus berfikir. Apakah dirinya melakukan kesalahan? Apakah dirinya ada yang kurang sehingga Jaehyun memutusinya? Apakah Taeyong terlalu mengengkang Jaehyun? Apakah Taeyong terlalu menuntut Jaehyun? Apakah kecantikan Taeyong berkurang, maka dari itu Jaehyun memutusinya?

Banyak prasangka buruk yang terus menghantui pikirannya mengenai penyebab putusnya hubungan dirinya dengan Jaehyun.

Taeyong terus berjalan, sampai pada akhirnya dirinya memutuskan untuk menyetopkan taksi yang lewat. Masuk kedalam taksi itu lalu melanjutkan tangisannya.

Ia terus berfikir dan masih tidak menyangka Jaehyun memutuskan hubungannya tepat di hari pacarannya yang ke 3 tahun.

Padahal selama satu minggu belakangan ini hubungan mereka tidak pernah tersulut konflik, bertengkar atau apapun yang mengakibatkan berakhirnya hubungan mereka.

Bahkan pagi-pagi sekali Jaehyun masih bersikap manis dengannya. Jaehyun pergi ke rumahnya untuk mengajaknya pergi. Di mulai mengajaknya lari pagi di pinggiran sungai han. Lalu mereka beranjak, mulai menaiki wahana yang ada di sungai han. Naik sepeda bersama menelusuri sungai han. Setelahnya mereka beranjak pergi ke mall bersama, membeli baju couple, topi couple, gelang couple dan masih banyak lagi yang Jaehyun berikan untuk Taeyong. Setelah banyak belanja barang couple, Jaehyun dan Taeyong memutuskan untuk pergi bermain timezone yang ada disana lalu pergi untuk menonton bioskop bersama. Setelah selesai nonton bioskop tepat pukul 11 malam, Jaehyun langsung mengajak Taeyong untuk ikut dengannya ke restaurant bintang lima yang menyajikan view gedung pencakar langit yang sangat tinggi dan siapa sangka tepat jam 12 malam, tepat di hari jadi mereka yang ke 3 tahun, Jaehyun memutuskannya secara sepihak dengan alasan bosan?!

Padahal selama ini Taeyong tidak pernah membuat Jaehyun kebosanan. Taeyong tidak pernah melarang Jaehyun untuk pergi dan main bersama temannya. Taeyong juga tidak membatasi Jaehyun untuk bermain dengan siapa saja, maupun itu teman pria Jaehyun ataupun wanita, Taeyong tidak pernah melarangnya. Jaehyun dan Taeyong juga tidak setiap hari bertemu karena Taeyong paham, bahwa Jaehyun juga punya dunia-nya sendiri. Taeyong paham bahwa Jaehyun juga butuh waktu untuk dirinya sendiri. Taeyong juga tidak banyak nuntut ini itu ke Jaehyun. Masalah perhatian juga Taeyong tidak kurang ke Jaehyun, walaupun Taeyong tidak membatasi Jaehyun, tapi perhatian Taeyong ke Jaehyun tidak pernah pudar. Taeyong juga suka memberi kabar ke Jaehyun walaupun tidak sering. Karena Taeyong tau kalau Jaehyun juga punya kesibukan.

Ketika Jaehyun sakit? Taeyong juga selalu ada untuk Jaehyun, mengantarkan Jaehyun kerumah sakit, mengurusi Jaehyun, memasak dan memberi Jaehyun makan serta obat yang selalu rutin Taeyong berikan sesuai resep hingga Jaehyun sembuh.

Tapi kenapa Jaehyun memutuskan hubungan mereka.

Bosan? Alasan klise apa itu! Kalau Jaehyun bosan? Tidak mungkin hubungan mereka berjalan selama 3 tahun lamanya. Kenapa tidak memutuskan hubungannya ketika hubungannya baru beranjak ke 1 tahun saja kalau misalkan Jaehyun benar-benar bosan! Setidaknya, kalau Jaehyun benar-benar bosan? Kenapa Jaehyun tidak mengatakan break daripada putus? Kenapa?! Taeyong juga tidak tau kenapa!

HI EX! - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang