3. Art Festival.

749 60 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Biasanya ketika istirahat, Jaehyun selalu menghampiri kelas Taeyong. Mengajak Taeyong untuk makan bersama. Kadangadang Taeyong yang menghampiri Jaehyun, atau tak jarang pula mereka bertemu dikantin untuk makan bersama.

"Kau tidak ke kantin Taeyong?" Tanya Doyoung, menatap Taeyong khawatir.

Taeyong menghela nafasnya. "Kau duluan saja. Aku akan kesana nanti." Jelas Taeyong yang langsung ditolak oleh Ten dan Doyoung.

"Andwe! Kau harus makan bersama kami!" Ujar Doyoung, membangunkan Taeyong dari duduknya dan menarik Taeyong untuk pergi kekantin.

"Aku tau kau sedang patah hati Tae! tapi kau tidak boleh menunjukkannya! Kau terlihat seperti orang yang sangat menyedihkan apabila kau bertindak seperti itu! Daripada kau bersedih, lebih baik kau tunjukkan kepada dia bahwa kau bisa hidup tanpa dia!" Seru Ten menggebu. Sumpah demi cinta Johnny kepada dirinya, Ten sangat ingin memukul Jaehyun.

Kurang apa sahabatnya sampai diputuskan secara sepihak! Lalu setelah putus, Jaehyun langsung berangkat bersama dengan wanita yang sangat Ten benci!

Iya! Lee Naeun adalah orang yang paling Ten benci. Bukan tanpa sebab Ten membenci Lee Naeun itu! Ten tau semua sifat dan perilaku Naeun. Naeun adalah manusia ular yang sesungguhnya.

Bersikap baik hanya kepada pria tampan, merasa malaikat baik yang patut di contoh didepan para pria. Merasa dirinya yang paling di bully, Tetapi sebaliknya! Naeun adalah pembully yang ulung! Ia tidak segan segan membully teman wanitanya! Dan yang lebih parah, dia tidak memandang umur. Orang tua sekalipun, Naeun akan melawannya ataupun membully-nya. Maka dari itu Ten sangat membenci Lee Naeun.

"Kau tidak cari pengganti Jaehyun saja Tae. Kau-kan banyak yang mendekati. Kau tinggal tunjuk saja, aku yakin orang yang kau mau, mau menjadi kekasihmu." Ujar Ten yang langsung mendapatkan toyoran kepala oleh Doyoung.

"Kalau memberi nasihat itu yang benar!" Peringat Doyoung.

Ten mendesis ketika Doyoung menoyor kepalanya. "Kau?! Ish memangnya kenapa sih? Kalau Jaehyun bisa berbuat seperti itu? Taeyong harusnya lebih bisa berbuat seperti itu! Kau tau kalau Taeyong sama most wantednya dengan Jaehyun! Aku yakin banyak lelaki yang mengantri saat ini! Aku yakin para lelaki sedang menyusun strategi untuk mendapatkan hati Taeyong!" Sunggut Ten.

Doyoung meringis. "Jangan seperti itu! Taeyong ini bukan wanita murahan kau tau? Taeyong ini barang mewah yang tidak begitu gampangnya di dekati para pria!" Peringat Doyoung.

Doyoung dan Ten terus berdebat. Memegang prinsip dan egonya masing-masing. Doyoung yang ingin Taeyong bersikap biasa saja. Sedangkan Ten yang ingin Taeyong membalaskan semua perilaku Jaehyun.

Berbeda dengan Taeyong saat ini. Disaat dua sahabatnya tengah berargumen, Taeyong malah tengah menatap Jaehyun yang ada di depan sana, yang tengah digandeng oleh Lee Naeun.

Jadi, gosip yang beredar itu benar? Hehm, bodoh sekali kamu Taeyongie. Kau di bodohi oleh orang yang sangat kau cintai dan kau percaya.

Taeyong terus berbicara dengan dirinya sendiri, seraya tersenyum miris.

"Taeyong! Jangan bersikap menyedihkan! Tersenyumlah dan jangan menatap Jaehyun!" Bisik Ten disertai sentakan yang membuat Taeyong tersentak kaget.

"Aish! Iya iya!" Ringis Taeyong yang sudah tidak tahan dengan ocehan kedua temannya.

Taeyong dan kedua temannya mulai mengantri untuk mengambil makan siang mereka.

Setelahnya, mereka bertiga duduk di bangku yang telah tersedia.

Biasanya Jaehyun selalu menyisahkan bangku untuk mereka makan. Namun sekarang Taeyong harus mencari sendiri.

Ketika Taeyong sedang makan, pengumuman pun berbunyi. Dimana isi pengumuman tersebut menyuruh semua osis untuk berkumpul di ruangan.

"Sepertinya aku pulang telat lagi." Ujar Taeyong dengan helaan nafas pasrah.

"Ada apalagi sih Tae?" Tanya Doyoung penasaran.

"Paling tentang pentas seni lagi. Membuat proposal untuk mencari sponsor dan mengundang para idol kpop." Jelas Taeyong.

"Bukankah ini bukan menjadi tugasmu? Kalian sudah kelas 12 bukan?" Tanya Ten yang sedang mengunyah makanannya.

"Masih tugas kami. Kami belum menyerahkan surah terima jabatan. Kepala sekolah masih belum mengizinkan kami untuk menyerahkan jabatan kami, katanya nanti setelah mengurus pensi." Jelas Taeyong.

"Berati nanti bertemu dengan Jaehyun dong?" Seru Ten yang membuat Doyoung menatap Ten dengan nyalang, seakan mengibarkan bendera perang untuk Ten.

Sedangkan Ten, ia sudah masa bodo dengan tatapan Doyoung. Udah sering dia ditatap Doyoung dengan sinis.

"Nih ya Tae! Pokoknya kalau kau bertemu dengannya? Jangan pernah memperlihatkan wajah yang menyedihkan, seakan kau belum move on dari nya. Aku tau, akan susah untuk mu move on. Tapi kau harus bisa menunjukkan kalau kau bisa tanpa Jaehyun! Apa perlu aku mencarikan pengganti yang lebih tampan dari Jaehyun?" Tanya Ten dengan berbisik, takut ketauan Jaehyun rencana-nya.

Taeyong mendecak. "Ck tidak usah! Aku bisa sendiri Ten-nie. Aku tau apa yang harus aku lakukan." Jelas Taeyong dengan senyuman penuh semangat.

Doyoung dan Ten yang melihat semangat Taeyong pun tersenyum senang. Ya walaupun mereka tau kalau Taeyong hanya berbicara untuk menenangkan mereka saja. Faktanya Taeyong itu akan susah melupakan seseorang yang pernah hadir untuk mengisi hatinya.

Kalian tau-lah para perempuan. Awal ketika para lelaki mendekati dirimu, pasti rasa suka-mu terhadap dirinya tidak ada. Seakan kau mati rasa. Namun ketika pria itu berhasil masuk kedalam hatimu, maka kau akan susah untuk melupakannya karena rasa cinta dan sayang dirimu kepada dirinya sangat besar. Kau sudah menaruh hatimu untuk dirinya, maka dari itu kau susah melupakannya. Berbeda dengan pria yang awalnya semangat mendekati-mu dengan rasa suka yang begitu penuh, namun perlahan menghilang ketika dia berhasil memiliki-mu.

"Ah sudah ya, aku keruang osis terlebih dahulu!" Ujar Taeyong, pamit kepada kedua temannya.

"Tolong bawakan tas aku ke ruang osis, jika bel pulang sudah berbunyi, namun aku belum kembali ke kelas." Pinta Taeyong sebelum pergi meninggalkan kedua sahabatnya.

Taeyong terus berjalan menelusuri koridor yang terbilang cukup ramai saat ini.

Taeyong dapat merasakan banyaknya pasang mata serta bisikan aneh menatap dirinya, disetiap langkahnya melewati koridor. Entah itu dari para wanita, maupun pria.

Setelah sampai didepan ruang osis, Taeyong langsung masuk kedalam. "Mian, aku terlambat." Ujar Taeyong seraya membungkuk 90 derajat. Merasa menyesal karena datang secara terlambat.

Taeyong langsung mengambil duduk tepat disamping Jaehyun.

Iya! Dia mengambil tempat duduk disamping Jaehyun karena jabatannya yang merupakan sekertaris, membuat dirinya selalu ada disamping Jaehyun.

Rapat pun mulai berjalan. Membicarakan banyak hal. Mulai dari penulisan proposal untuk menggaet para sponsor. Tema yang akan mereka pakai untuk pentas seni, anggaran, artis kpop mana yang ingin mereka undang dan masih banyak lagi yang mereka bahas untuk pentas seni yang akan datang.

HI EX! - JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang