• Bisikan Setan!

13 3 0
                                    

3| FOGP

"Kok gue ragu ya. Atau jangan-jangan lo halu?"

Happy reading!
.
.
.

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kak, lukanya udah dibersihin sekaligus udah selesai aku obatin" Riko bingung sendiri saat Naira terus diam.

Tatapan Naira yang lurus dan terkesan datar membuatnya merinding. Baru kali ini cowok itu melihat kakak kelas yang ia idamkan terlihat seperti mayat hidup.

Cklek'

Riko mengalihkan pandanganya ke satu objek, terlihat seseorang masuk ke dalam uks, "Nai!" teriak orang tersebut.

Riko yang paham langsung tersenyum melihatnya, "Kak Naira tadi jatuh pas nolongin kak soya. Lukanya juga udah gue obatin, kak" ujarnya menjelaskan takut salah paham.

Orang itu yang semula tak menyadari keberadaan Riko langsung menatapnya, "Oke, thanks ya" ucapnya.

"kalau gitu gue pamit. Kak, Nai udah gue izinin. Mending kakak istirahat aja di sini" ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Orang itu kini sudah duduk kursi yang berhadapan dengan ranjang uks, "Nai" panggilnya. Namun, nihil gadis itu sama sekali tidak meresponnya.

"Gue tau ini berat, tapi gue mohon tolong terima kenyataan ini" Naira baru mau merespon ucapan orang itu Siapa lagi kalau bukan—Ronel.

"Nai, gue tau gue ganteng. Tapi jangan gitu juga kali liatnya, takut digigit gue" ucapnya ngeri saat Naira menatapnya dingin.

"Gak lucu" Naira mengalihkan pandangannya, "Sumpah gak lucu, kamu kalau mau nge-prank yang agak elitan, kek!"

Riko menghela nafasnya pasrah saat mendengar nada suara sahabatnya yang terdenger putus asa.

"Nai!" ia menjedanya, "Gue serius Nai! Julian beneran amnesia" ucapnya dengan suara lemah.

Naira teru menggelengkan kepalanya, "Kalau lo emang sayang, berjuang, Nai"

"Buktiin ke dia, kalo lo pemilik hati itu sebenarnya."

***

"Jul, fokus!" lamunanya mengabur seketika.

Sebelum membuka suara cowok itu berde–hm sebentar, "Sorry" ucapnya.

"Its oke, kita istirahat dulu sepuluh menit" Semua yang mendengarnya mengangguk mantap dan langsung meletakkan alat musik mereka masing-masing.

Fight or give upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang