6|| FOGP
"Sedikit perubahan mungkin"
.
.
.Selamat berhalu
"Ronel!" Cowok itu langsung menghentikkan pergerakannya saat mendengar seseorang memanggil namanya, kemudian cowok itu menyipitkan matanya saat melihat seorang gadis berlari ke arahnya.
kian lama gadis itu semakin mendekat. Namun, otaknya masih mengingat-ngingat siapa gadis tersebut, apa Naira? Tapi tidak mungkin gadis itu tadi malam sudah bilang padanya kalau ia akan datang lebih awal karena tugas piket. Lalu siapa gadis yang berlari ke arahnya ini?
Sedetik kemudian ia baru sadar ternyata gadis sialan itu yang memanggilnya. Tidak! ia tidak akan membiarkan gadis itu menaiki Joki--Motor kesayangannya.
Lantas cowok itu langsung menarik gas motornya. Namun, sayang semuanya gagal karena gadis itu langsung loncat ke atas motornya yang membuat motor Ronel oleng.
'CIT
Beruntung Ronel dapat mengendalikan si Joki mungkin kalau tidak kedua remaja itu akan terjatuh.
"Gila lo ya!" Hardik Ronel.
"Sorry, lagian lo dipanggil gak nyaut" jawab gadis.
Ronel menghela nafasnya kasar, "Turun!" ucapnya dingin.
"Turun Mala!" ulangnya lagi saat merasa tak ada tanda-tanda kalau gadis itu akan menuruti perintahnya.
"Kali ini aja, gue neb--"
"Kaga ada! Turun cepet, gue udah terlambat" potongnya.
"Gak! Kalo lo gak mau, gue sebar aib lo ni ya!" Ronel menggeram kesal. Cowok itu langsung menarik gas motornya kencang tanpa menghiraukan Mala yang hampir terjungkal ke belakang.
"Pelan-pelan, SETAN!"
***
"Halo, Naira" sapa seorang gadis yang ia yakini adalah kakak kelasnya.
Sebelum menjawab sapaan dari kakak kelasnya ia tersenyum terlebih dahulu, "Halo kak."
Setelah itu gadis itu melanjutkan langkahnya ke tempat yang ia tuju.
Ia tak tahu apakah benar seseorang yang ia cari ada di tempat itu, yang jelas ia harus memastikkannya terlebih dahulu.
Terlihat ruangan bertuliskan, 'Harap tutup pintu saat masuk atau keluar' Sebelum mendorong knop pintu ruangan tersebut ia memejamkan matanya terlebih dahulu sembari mengucapkan kata-kata semangat untuk dirinya sendiri.
'cklek'
"Nai—"
"stt!" desisnya dengan telunjuk dibibirnya.
"Kak, liat Juan?" tanyanya lirih pada cowok yang kini sedang melihatnya.
Sebelum menjawabnya cowok itu tampak kebingungan, "Juan? Oh Julian. Ada, noh di dalam masuk aja" jelas cowok itu.
"Oke, makasih kak." Setelah itu gadis itu langsung melangkahkan kakinya masuk.
Matanya membulat seketika saat melihat Juan yang hendak menerima roti pemberian dari Soya.
"Tunggu" teriaknya.
Kedua remaja itu langsung menghentikkan pergerakannya.
Badannya ia codongkan lalu ia rebut roti yang hampir saja diterima oleh Juan, "Sebentar gue coba, kayanya udah kadaluwarsa."
Oh demi apapun roti milik Soya benar-benar enak. Namun, ia sadar saat kedua remaja itu menatapnya. Ia berdehm singkat guna merubah raut wajahnya, "Kadaluarsa" Lalu gadis itu langsung menyerahkan kotak bekal bergambar sponge bob, "Makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight or give up
Teen FictionDia rela melakukan apapun demi mengembalikan ingatan kekasihnya. Lantas bagaimana? Apakah ia memilih berjuang atau mengikhlaskan? ... Cover by @aynekim.