*
*
*
"Anjir siapa ni orang? berani banget bentak gue, bokap nyokap gue aja gak pernah bentak gue kaya begini!" batin Gulf kesal karena pria dewasa itu membentak dirinya seenaknya.
Pria yang tadi ditabrak oleh Gulf pun langsung menarik tangan Gulf masuk kedalam rumahnya kembali tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.
"Om lepas ih, apa-apaan sih main tarik-tarik aja! Kenal juga enggak! lepas om aku mau pergi!" Gulf memberontak berusaha melepaskan cengkraman tangan pria dewasa itu.
"Eh pak, maaf anda sudah datang. Silahkan duduk pak." ucap ayah salah tingkah mempersilahkan bosnya untuk duduk dirumahnya kecil dan kumuh.
Ayah meneguk ludahnya, ia hanya bisa diam disaat melihat anaknya ditarik masuk oleh bosnya sendiri. Ya bosnya adalah calon menantunya sendiri, calon suami dari putera sulung kesayangannya.
"Ayah, ini om-om narik-narik kakak loh, bukannya diomelin ko malah disuruh duduk sih! Ini juga tangan kakak sakit yah di pegangin mulu!" adu Gulf kesal dengan lelaki yang memegang tangannya.
Ayah hanya diam tidak bisa membalas ucapan sang putera.
"Manis." batin pria itu disaat melihat Gulf berbicara dengan nada kesalnya yang sangat manja ke ayahnya.
"Ayah ih! ko malah diem aja sih," kesal Gulf sambil mencoba melepaskan tangannya.
"Om lepas ih sakit! Awas aku mau pergi,ngapain sih megangin tangan aku terus, lepas!" kesal Gulf yang mulai mencoba melepaskan tangannya dengan kasar.
Ayah yang melihat Gulf mulai kasar pun menjadi semakin salah tingkah dan juga panik.
"Kak jangan kaya gitu gak sopan, dia bos ayah," ucap ayah yang membuat Gulf terkejut.
"Oh ini bosnya ayah, jadi dia orang tua yang anaknya bakal dijodohin sama gue, okelah kebetulan sekalian aja gue tolak pernikahan ini sekarang. " batin Gulf berharap bisa menolak pernikahannya.
"Maaf om aku gak tau, oh iya mumpung om ada disini aku mau ngomong aja deh sekalian, aku mohon batalin pernikahan aku sama anak om, aku masih terlalu muda om. Dan aku juga gak bisa menafkahi anaknya om. Aku masih mau sekolah, aku punya cita-cita yang pengen banget aku capai, jadi aku mohon tolong dibatalin aja pernikahannya daripada anak om dan saya menderita nantinya." ucap Gulf menolak dengan sopan atas pernikahannya.
Namun semua ucapan Gulf justru membuat pria itu semakin ingin mempercepat pernikahannya.
"Jadi pak burhan belum ngasih tau ke anak bapak siapa yang akan menjadi suaminya nanti? " tanya pria itu dengan wajahnya yang dingin dan suaranya yang datar.
"Hah suami? Lah saya ini cowo om!" kaget Gulf atas ucapan lelaki yang sedari tadi memegangi tangannya.
Ayah Gulf pun terdiam dan lagi-lagi hanya bisa terdiam, sungguh ia sangat tidak tau apa yang harus ia katakan dan juga lakukan pada saat ini. Hatinya hancur sampai tak bisa berkata apa-apa, rasa sesal dan rasa bersalah lah yang kini sedang ia rasakan hingga ia pun tak mampu memandang wajah putera kesayangannya itu.
Mew yang mengerti jika calon mertuanya itu belum memberitahukan kepada anaknya pun langsung berinisiatif untuk memberitahukan semuanya sendiri.
"Gulf duduk sebentar saya mau bicara sama kamu." titah pria itu datar.
"Apa banget sih ni orang, kaya yang maksa banget dari tadi. Hisstt untung aja dia lebih tua, kalo nggak mah udah gue tarik nih tangan dari tadi!" batin Gulf sangat kesal lalu ia pun duduk di sofa tepat di sebelah lelaki itu dan berhadapan dengan kedua orang tuanya yang sedang menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌞 suami galak 🌻 (SUDAH TERBIT)
Roman d'amourGulf kanawut remaja SMA kelas 2 yang dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya akibat tak bisa membiayai operasi anak bungsunya. akankah Gulf menerima pernikahan ini? dan seperti apakah sosok suaminya nanti? 🔞🔞🔞🔞 ~~~~~~~~~~ yuk ikutin terus...