Quotes of the day is:
"Aku bukan pemalas. Aku sedang menjalankan mode hemat energi."
Maaf gess akhir² ini jarng up... Soalnya kek ga ada yg baca aja gituu jadi maless hehehe....
Trus akhir² ini juga sibuk rebahan mikirin beban hidup astagfirullahh baru 2 SMP shshhsOiya guys btw aku buat cerita baruu judulnya "LOVE IN PONDOK"
BACA YA GESS*hppy readingggg*
'Plak'Belum selesai Radit berbicara, Bapa itu sudah keburu emosi dan langsung meluapakannya, ia menampar Radit dengan tangan yang keras dan otot yang besar.
Mendengar keributan di luar rumah, Naya kaget dan bergegas keluar menghampiri sang ayah. Terlihat dari kejauhan wajah ayah yang memerah dan mengerutkan kedua alisnya.
"A-ayah? Radit? Adrian?"
Naya tersentak kaget ketika melihat Radit yang tersungkur lemah tak berdaya sambil memegangi pipi yang sudah membiru.
"Ini kan temenmu yang sengaja nabrak kamu itu?!!!"
Ayah Nayara menunjuk-nunjuk Radit dengan amarah yang menggebu-gebu dalam dirinya.
Tatapan Radit langsung tertuju pada kaki dan tangan Nayara yang sudah terbungkus kain perban tebal dan ada sedikit darah yang menetes dari luka di kepalanya.
"Bukan ayah! Bukan yang ini!! Yang nabrak Naya cewe! Itu pacar nya Raa..."
Naya berhenti berbicara ketika matanya yang tidak sengaja melirik Radit yang sedang mendengarkan dengan serius.
"Siapa nay... Kasi tau gua cepett! Si jalang itu? Vanessa kan?!!!" Ujar Radit dengan merendahkan suaranya yang membuat Naya sedikit takut akan tatapannya yang tajam.
"Enggaa! Bukan siapa-siapa kokk dia cuma ga sengaja"
*
"Kalian makan dullu aja yuk, lagi ga sibuk kan?" Ujar sang ibunda Naya setelah beberapa lama mengobrol panjang lebar.
"Jangan bun, Radit ada less sama tambahan pelajaran kan hari ini.. Ya kann?? Kann" Naya mencoba membatalkan makan malam antara Radit dan keluarga.
Naya melirik seraya mencubit kecil paha Radit tanda untuk menyuruhnya langsung pergi saja. Radit membalas cubitan tersebut dengan pukulan kecil ke arah tangan Naya.
Beberapa menit ruangan hening hanya bisa menyaksikan perkelahian cubit pukul antara Naya dan Radit.
"Eh, engga kok bun, eh tan maksudnya, saya ga ada les apa-apa Naya nya aja yang ngadi-ngadi hehe." Radit menganggukan kepala seraya tersenyum manis menandakan mau makan malam bersama keluarga.
Bunda dan ayah Naya beranjak pergi berbalik menuju dapur untuk menyiapkan makanan. Sedangkan Naya dan Radit masih saja beretengkar menyuruhnya untuk pulang.
"Pulang aja kek luu, ganggu tau ga!" Bisikan Naya seraya memasang muka jutek ke arah Radit
"Akh, tadi aja gua ga ikut jadi nyamuk doang gua di sini!" Adrian sudah lelah dari tadi hanya bisa memandang dari ujung ruangan keuwuan malu-malu antara Radit dan Naya.***
Naya mengantar Radit dan Adrian keluar setelah mereka makan malam bersama.
"Kira-kira masuk sekolah lagi kapan?" Tanya Radit terlihat gelisah dan kasihan melihat Naya yang seperti nya kesakitan akan perbanan yang ada.
"Yaelah baru sehari.. Kangen?" Naya menjawab pertanyaan Radit dengan senyuman seraya tertawa kecil.
"Dahh udah sono lu pada... Udah ya byee" Naya berbalik arah seraya masuk kedalam rumah tanpa pamit.
Sudah tidak ada urusan Radit dan Adrian pun pulang kerumah masing-masing.
2 hari kemudian Naya sudah kembali pulih walaupun masih sedikit sakit dan rentan jika di pukul atau di pegang tetapi Naya tetap memaksa kepada keluarga nya untuk mengizinkan Naya masuk sekolah pada hari itu. Drama pun dimulai tetapi pada akhirnya Naya pun tetap di izinkan untuk masuk sekolah.
Lega rasanya kembali lagi ke sekolah setelah beberapa hari hanya berdiam diri di rumah tidak ada kerjaan hanya di suruh diam, diam dan diam katanya sih biar cepat sembuh. Hahaha tapi bener sih.
07.00 tepat Naya sampai di sekolah dan langsung masuk ke kelas karena Naya datang pas sekali ketika bell di bunyikan.
"Assalamu'alaikum" Naya mengucap salam seraya melangkah masuk ke tengah keramaian kelas menuju tempat Naya duduk pada biasanya.
Radit hanya melirik Naya ketika Naya masuk, mencoba untuk keep kalem menjaga martabat sebagai "cowok dingin" Di sekolah. Awalnya memang diam tapi ketika Vanessa mulai angkat bicara Radit tidak bisa lagi tinggal diam.
"Eh si pelakor udah dateng, gimana tangannya udah sembuh? Uunch kasiiann" Vanessa and the genk mulai menyerbu tempat duduk Naya seraya menyentuh-nyentuh bekas luka Naya yang terlihat masih berwarna biru kehijauan.
"Siapa sih yang pelakor hah? SIAPA?? Lo iri Radit bisa sesuka itu sama gua dalam waktu 1 minggu? Sedangkan lo yang udah bertahun-tahun belum dianggap apa-apa sama Radit..! NGACA MAKANNYA!"
"Muka pas-pas an kayak gitu sok-sok an jadi Ratu ahahahah MALU gua mahh"
Aku kira Naya akan kembali diam saja ketika di kata-kata in sama Vanessa tapi ternyata itu salah besar. Naya sekarang bukan lagi Naya 2 hari lalu.
Tidak berselang lama guru pun datang dan semua murid bergegas duduk kembali ke tempat asal setelah menonton pertandingan antara Vanessa dan Nayara yang begitu tidak terduga oleh siapapun.
Bell pulang sekolah berbunyi semua murid bergegas keluar dari kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Hari ini tidak terlalu banyak drama karena Vanessa yang sakit hati atas omongan Naya yang begitu menusuk membuat Vanessa overthinking selama pelajaran dari awal hingga akhir entah apa yang Vanessa pikirkan hingga selama itu.
"Pulang bareng gua yuk" Radit menghampiri Naya yang sedang berjalan kaki dengan moge (motor gede) nya.
"Eh nga makasih, nanti ayah aku jemput kok"
"Ohh gituu.. Yaudah gua duluan yaa kalo ada apa-apa telepon aja byee"
"Okee"
Kali ini Naya berbohong, Naya sengaja bilang pada Ayah nya untuk tidak menjemput dengan alasan "nanti ada temen yang nganter" Padahal sebenarnya tidak ada sama sekali.
Naya hanya butuh waktu sendiri untuk menenangkan hati nya yang sedari kemarin selalu naik dan turun. Naya terus menyusuri jalan tanpa arah ia mau kemana yang ada di dalam otak nya hanya "mengapa, kenapa dan apa" Beban hidup memang tiada habisnya.
Matahari mulai terbenam fajar telah tiba, Naya tersentak kaget "selama ini kah ia berjalan?" Naya tidak tau kali ini dia berada di mana. Di suatu gang, sepi, sunyi tak ada orang satu pun di sana sebenarnya dimana ini?!!.
***
Dimana yaaa
Kasi tau ga yaaa
Ga ahh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Sekolah
Teen FictionQuotes of the day is : "Masalah bisa membuat kita menjadi dewasa. Maka sering-seringlah bermasalah" Follow dulluuuu @rifdahnafisa_ Nayara sheila pradipta seorang perempuan cantik yang baru saja pindah ke sekolah menengah atas dan bertemu seorang bi...