BAB V: Salah Paham

3 0 0
                                    

Hai guys! Setahun berlalu dengan cepat bahkan aku lupa aku juga punya tanggung jawab untuk menyelesaikan cerita ini. Semoga ceritanya masih bisa memberikan kesan baik meskipun para lelaki yang menginspirasi cerita ini sudah berjalan di jalannya masing-masing.

Untuk itu aku tetap akan melanjutkan cerita dengan khayalan tingkat tinggi ini hehehe happy reading!

Untuk itu aku tetap akan melanjutkan cerita dengan khayalan tingkat tinggi ini hehehe happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arrasya Chaerunnisa

***

"Althea Paradista dari Departemen Tari! Selamat!"

Gadis dengan rambut ikal kecokelatan itu terdiam sejenak mencermati situasi yang terjadi.

Barusan itu pengumuman Queen kan? Kenapa aku?

"Thea maju!" Seseorang menyenggol pundaknya dengan kasar sementara ia masih mencoba mencari keseimbangan karena matanya dengan liar menatap orang-orang yang bertepuk tangan menyelamatinya. Ia menarik nafas dalam-dalam serta mengumpulkan keberanian untuk maju ke atas panggung.

Althea Paradista, bukan ini yang kau inginkan. Kau mencuri mimpi gadis itu, gadis cantik kesayangan Kak Juna.

"Thea! Selamat ya! Ga nyangka ih kamu yang..."

"Anjir sombong banget dia main pergi gitu aja." seorang gadis dengan alis tebal yang tampaknya juga dari departemen tari mengoceh dengan nada nyinyir. Sementara Thea, sang pusat perhatian malam ini bergegas menuju tempat dimana orang-orang tak bisa menemuinya.

Saat itu juga ia melihat Kak Juna tengah memeluk gadis itu. Gadis yang sejak awal juga menyita perhatiannya karena auranya yang sangat terpancar. Thea tertunduk menatap senior yang ia kagumi tengah memeluk gadis yang sudah ia hancurkan mimpinya.

Malam itu Dara pulang dengan mata sembab dan sebuah piala. Ia sudah jauh lebih ikhlas dibandingkan beberapa jam yang lalu. Juna mendudukkan dirinya di atas sofa sembari menatap piala itu. Dulu Mbi juga dapat piala ini dan ia pun berhasil masuk SC. Tidak ada yang salah dari award tercantik, bukan?

Juna melonggarkan dasinya dan memejamkan mata. Merasakan udara yang rasanya sedari tadi tak ia rasakan. "Kenapa hari ini berat sekali?" batinnya. Acara besar tersebut nyaris kacau, Dara dengan tangisan yang hampir membuat ia tak mampu menahan emosi ditambah Ayah dan Bunda yang tidak ada di rumah untuk menyambutnya.

Drrt Drrtt

Ponsel di sakunya bergetar dengan nama Mbi dan gambar cantiknya terpajang. "Mbi?" Juna mengangkat telepon dengan suara bergetar. "Gue di luar Jun, keluar sebentar boleh?" pinta gadis itu dari seberang telepon. Lelaki bertubuh jangkung itu segera membuka pintu dan berhadapan dengan Mbi yang masih cantik dengan dress putih dan senyum favorit Juna.

Mbi menjinjitkan kakinya dan langsung merangkul leher Juna. Tangan itu terangkat untuk mengelus kepala sang adam dan tumpahlah air mata yang sedari tadi ditahan Juna. Tangan Juna mendekap tubuh mungil Mbi sambil menangis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HE(ART)Where stories live. Discover now