Erase All Our Memories

1.2K 59 0
                                    


Winter memegang gelas kopi hangat yang ada di meja untuk menghangatkan tangannya. Beberapa kali dia terlihat merapatkan jaketnya. Terkadang Ia melirik jam tangannya untuk melihat sudah pukul berapa. Winter menyesap kopinya sambil melihat ke pintu masuk berharap seseorang akan muncul di sana.

Iya, Winter sedang menunggu seseorang-- lebih tepatnya mantan kekasihnya, Na Jaemin. Mereka telah putus sekitar dua bulan lalu, namun Winter belum bisa melupakan Jaemin. Rasa sayangnya kepada lelaki bermarga Na itu pun masih amat besar. Bukan hal yang aneh jika Winter gagal move on karena Jaemin adalah pacar terbaik yang pernah Winter punya. Mereka berpacaran sejak tahun pertama Winter di universitas, saat itu Jaemin adalah kakak tingkat yang mengospeknya.

Mereka berpacaran kurang lebih 7 tahun. Orang-orang di sekitar mereka selalu iri melihat betapa cocoknya Jaemin dan Winter. Mereka disebut-sebut sebagai couple goals di kampus bahkan tetangga Winter maupun Jaemin ikutan iri tiap melihat duo sejoli itu lewat di depan mereka. Sebegitu cocoknya mereka di mata orang-orang.

Yes, we were a really
well-matching couple
Friends and everyone around
us were jealous of us
But it’s just all
past stories now
Just forget them all

Winter tersenyum miris sambil menatap gelas berisi kopi di hadapannya saat kenangan jaman kuliah merasuki pikirannya. Ah, kenapa mereka harus berpisah? Padahal Winter sudah membayangkan kehidupan mereka di masa depan dikelilingi oleh buah hati mereka.

Bunyi kring di pintu masuk mengalihkan tatapan Winter. Seketika tubuh Winter membeku saat melihat sosok Jaemin berjalan masuk ke dalam cafe lalu mendekatinya. Perasaan rindu selama dua bulan terakhir tidak bertemu Jaemin meletup-letup antusias begitu Jaemin duduk di hadapannya. Ingin rasanya Winter memeluk mantan kekasihnya itu dan mengungkapkan betapa rindunya dia akan sosok Jaemin.

"Hai, maaf telat. Tadi agak macet di jalan." Ucap Jaemin. Winter tersadar dari pikirannya yang ingin memeluk Jaemin.

"O-okay, gapapa, Kak." Winter menampilkan senyum manisnya, "mau pesan apa, Kak?" Tanya Winter sambil mendorong buku menu ke depan Jaemin.

Jaemin tersenyum kikuk, "langsung aja kali ya, Win." Jaemin mengusap-ngusap tengkuknya.

Winter mengerti maksud Jaemin. Dia mengangguk lalu berdehem pelan, "Kak, mungkin aku terdengar gak tahu malu, tapi aku pengen balik bareng Kakak. Kita bisa mencoba lakuin hal-hal baru yang mungkin bisa ngilangin rasa bosan kakak sama hubungan kita." Jelas Winter dengan suara agak bergetar.

Jaemin menghela nafas pelan, "Win, kita gak bisa balik kayak dulu. Kemarin-kemarin gue udah coba ngelakuin hal baru bareng lu, tapi hasilnya tetap sama. Gue bosan dan perasaan gue ke lu juga udah gak sama, Win. Maafin gue."

Winter merasa agak sesak saat Jaemin menggunakan gue - lu kepadanya. Rasanya mereka sudah tak sedekat kemarin, rasanya seperti ada pembatas sekarang.

"Apa gak mau coba sekali lagi, Kak? Kita dulu bahagia banget bareng kan? Apa kakak gak mau ngerasain bahagia itu lagi bareng aku?" Winter masih coba meyakinkan Jaemin.

Jaemin mengetuk-ngetuk meja pake ujung jari telunjuknya. Kepalanya sedang bekerja keras menyusun kalimat yang kiranya tidak begitu jahat.

"Kita dulu emang bahagia bareng, Win. Bahagia banget." Jaemin menjeda sejenak, "tapi itu dulu. Sekarang bahagianya gue bukan bareng lu lagi. Bahaginya gue udah berubah, Win. Dan gue harap juga bahagianya lu bukan gue lagi. Kita udah masing-masing sekarang."

Just let it go, let me go
It was so sweet back then
Just let it go, let me go
Don’t you know that there’s no use now

Winter rasanya ingin menangis saat mendengar jawaban Jaemin. Sesak. Dadanya terasa sesak. Kenapa mencoba mempertahankan Jaemin sesakit ini?

Winter menggeleng dengan mata berkaca-kaca. Jaemin mulai ngerasa bersalah, tapi kalau dia tidak seperti ini Winter akan terus berharap ke dirinya. Jaemin tak mau itu terjadi karena Jaemin tahu betul kalau dia dan Winter tidak bisa bersama lagi. Perasaan Jaemin berubah. Dia tak lagi merasakan kupu-kupu menggelitik di perutnya saat bersama Winter. Dia tak merasa jantungnya berdetak berlebihan saat bersama Winter. Perasaannya benar-benar berubah.

"Lupain gue, Win. Masih banyak cowok di luar sana yang bisa bahagiain lu. Lupain gue, kenangan kita, rasa sayang lu ke gue, semuanya. Lupain semua. Lepasin gue ya? Biarin gue pergi." Ucap Jaemin dengan nada sehalus mungkin untuk mengurangi rasa sakit hati Winter.

Winter menggeleng cepat. Dengan segera Winter mengusap air matanya yang tak bisa ditahan lagi.

Forget about all the memories
All the times that we spent together
Forget about all the memories
The lingering feelings,
love and everything in your heart

"Gak mau. Aku sayang Kak Jaemin. Gak mau pisah. Gak mau." Gumam Winter sambil menunduk tak berani menatap Jaemin di depannya.

Jaemin menghela nafas panjang. Jujur, dia mulai agak muak dengan ini semua. Dia hanya ingin bebas. Tolong.

"Kak Jaemin emang gak peduli lagi sama aku?" Winter kembali mengeluarkan suara setelah berhasil meredakan tangisannya. Dia mendongak. Menatap mata Jaemin lekat-lekat.

"Gue kadang emang masih mikirin lu karna gue khawatir, lu kan anaknya ceroboh. Tapi cuma sebatas itu. Gak lebih, gue khawatir juga karna terbiasa sejak 7 tahun lalu bareng lu terus kan. Cuma sebatas itu. Kita gak bisa balik, Win. Kita gak bisa balikan. Gue harap lu berhenti ngarapin kita balikan karna itu gak bakal terjadi." Jelas Jaemin panjang lebar.

Yes, sometimes because
of my worries about you, I think about you
I’m waiting for you babe
But we can’t go back
We can’t recall it back
Please forget about me, baby

"Lupain gue. Move on. Banyak orang yang sayang sama lu, Win. Lupain gue, oke? Gue datang hari ini cuma mau pertegas itu aja. Jangan ngehubungi gue lagi karna gak ada yang perlu kita omongin. Gue pamit." Ucap Jaemin untuk terakhir kalinya lalu beranjak pergi ninggalin Winter yang kembali menangis.

Forget about all the memories
All the times that we spent together
Forget about all the memories
The lingering feelings,
love and everything in your heart
The lingering feelings,
love and everything in your heart

Katakan Jaemin jahat, tapi Jaemin memang tak bisa kembali bersama Winter. Perasaannya yang hilang tidak kembali lagi.

- - F I N - -

2AM. | aespa x NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang