Prolog

2K 160 7
                                    

Hai! Call me Acha.

Selamat datang di cerita ku!

Kalian ke sini lewat jalur mana?

Jika ada  kesamaan nama, adegan ataupun hal lainnya itu hanya ketidaksengajaan semata. Karena cerita ini aku tulis murni berasal dari otak cantik ku ini.

Follow sebelum membaca yaa, hatur tengkyu <3

***

"Lo selalu aja ceroboh!"

Askala terus mengomel, cairan alkohol dan obat merah berada di tangan kanannya.

"Berisik lo!" ujar Elora, jengah.

Elora meringis saat benda putih lembut yang di campur dengan alkohol mengenai lututnya yang terluka. Sedangkan Askala acuh saja, tidak menghiraukan ringisan gadis dengan ciri khas memakai jepitan rambut lucu.

"Portal besi segede itu emang engga keliatan sama mata lo?" Askala sengaja menekankan kapasnya karena kesal, selalu saja gadis itu ceroboh akan suatu hal. Sampai-sampai harus membuat dirinya sendiri terluka.

Elora hanya bisa meringis merasakan rasa perih akibat kecerobohannya. "Liat, gue punya mata. Dua, lagi."

"Ya, terus kenapa lo tabrak?!" sungut Askala.

Bola mata gadis itu memutar-mutar, seperti tengah memikirkan jawaban apa yang menurutnya normal untuk menjawab pertanyaan Askala. Sampai pada akhirnya ia menemukan jawaban yang tepat ....

"Biasa, uji kekuatan tubuh."

"Sinting!"

***

Di sini lah awal mula kisah ini dimulai ....

Askala untuk Elora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang