Prolog

24 6 0
                                    

Hubungan yang telah terbangun selama 3 tahun hancur begitu saja saat Soonyoung melihat dengan mata kepalanya sendiri dimana pacarnya sedang bercumbu dengan seorang yang asing bagi dirinya.

Ketulusannya, perjuangannya dan segala hal yang telah di berikan oleh dirinya sekarang malah di balas dengan sebuah pengkhianatan di depan kedua bola matanya.

Mencoba untuk menjalani hari-hari seperti tidak terjadi apa-apa. Menebar senyum palsu pada setiap pertemuan. Namun seberapa usaha pun yang dia lakukan, palsu tetaplah palsu. Dia lelah hingga hampir setiap saat dirinya bersembunyi hanya untuk menangis. Hanya untuk sekedar meringankan segala rasa yang menumpuk di dadanya sebelum dirinya kembali berpura-pura untuk baik-baik saja.

Siang itu di lorong tangga darurat, dirinya kembali menangisi diri sendiri. Menangisi bagaimana hubungannya bisa berada di titik ini, menangisi impiannya yang hancur berkeping-keping. Menangis seperti anak kecil yang di tinggalkan oleh sang ibu.

Sibuk menghentikan tangis serta sesak yang ada hingga Soonyoung merasakan ada sesuatu yang membalut dirinya. Sebuah kehangatan yang tiba-tiba melindungi dirinya dari sebuah kedinginan yang tidak mempunyai ujung.

"Maaf kalau gue lancang, lo keliatan menyedihkan berada di tempat kayak gini. Jujur gue gak tau apa yang terjadi sama lo sampai lo nangis kayak anak kecil di tempat ini, tapi percaya sama gue setelah kesedihan yang lo alami ini, lo pasti bakal mendapatkan sebuah kebahagian yang gak sebanding dengan hal yang lo alami saat ini. Jadi sampai saat itu tiba, lo gak boleh menyerah begitu saja."

Kalimat itu sukses membuat Soonyoung terdiam. Tak ada lagi tangis yang keluar, bahkan air mata pun tidak menetes lagi.

Belum sempat dirinya melihat seseorang yang berkata seperti itu , suara pintu tertutup lebih dulu menyapa indra pendengarannya dengan bayangan seseorang yang berjalan keluar. Mungil, itu yang dapat dirinya deskripsikan. Oh dan satu lagi wangi yang menenangkan yang dapat dia tangkap oleh indra penciumannya.

"Gue belum bilang makasih.." lirih Soonyoung memegang sebuah sweater yang tersampir di bahunya.

Main Character

Aciel Soonyoung Pratama, 25 Tahun.

Lamuel Jihoon Aksa, 25 Tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lamuel Jihoon Aksa, 25 Tahun.

Joshua Xavier, 28 Tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Joshua Xavier, 28 Tahun.
Aciel brother.

Aileen Jeonghan Achilles, 28 Tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aileen Jeonghan Achilles, 28 Tahun.
Lamuel Brother.

Karakter lain akan muncul seiring berjalannya waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Karakter lain akan muncul seiring berjalannya waktu.
———

Haiii, san disiniii~
Ini karya pertama aku yang aku publish di wattpad, pasti bakal banyak kurangnya jadi tolong di maklumi yaa!!

Dan bagi yang ngikutin aku di twitter pasti ngeh dengan judul dan karakter yang ada disini karena ini pernah aku buat au di twitter😬 but untuk cerita ini bakal beda dari yang ada di twitter so i hope you like it! hehehe

Sarkara - SoonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang