Pagi...
Sinar mentari memasuki salah satu jendela kamar di "panti asuhan muara amelia" yang hanya ckup untuk menampung 1 orang itu.
Gadis manis yang tertidur pun seperti enggan untuk melepaskan mimpi nya. Hingga terdengar suara ibu panti yang membuat tidur nya terusik.
"Aya ,ayo bangun sayang udh siang" ucap nya sambil membuka gorden kamar gadis mungil itu.
Eenngghh
Bunda hanya tersenyum melihat betapa menggemaskan nya putri nya ini. "Udh siang, kan aya mau sekolah nanti telat loh"
"Jam berapa bun?" Sambil mengusap mata nya menghalau rasa kantuk. "Jam 5:30, yuk bangun trs sarapan ke bawah".
Mau tak mau aya pergi ke kamar mandi, setelah selesai dia bersiap untuk turun dari kamar nya ke bawah, karna dapur dan ruang makan ada di lantai 1.
"Pagi semuanya" sapa aya kepada adik-adik panti dan bundanya
"Pagi kak aya~"
ucap anak-anak panti dengan ceria.setelah itu aya pergi ke sekolah nya dengan sepeda berwarna biru kesayangan nya.
Untung saja sekolah nya hanya berjarak 2km dari panti tempat ia tinggal."aya kan kuat. Jadi naik sepeda aja ke sekolah nya" katanya setiap ada yang bertanya mengapa tidak naik kendaraan umum.
Skip..
Aya menaruh sepeda nya di samping pos satpam di pojok parkiran. Alasan nya, karena tempat nya sudah penuh dengan motor-motor siswa lain.
Sampai di kelas aya duduk di bangku kelas nya dengan senyum yang terus mengembang di wajah cantik nya. Ia senang pagi ini, karena ia bisa datang lebih dahulu di banding dua sahabat nya.
"Ah aya udh sampe, padahal tadinya aku mau ejekin dia karena terlambat" ucapnya sebelum kepala nya jadi sasaran Anastasya.
Plaakk
"Jail banget sih ,kalo aya nya nangis gimana coba?" Jawab ana
"kan vio cuma bercanda ana , ga mungkin aku jahat sama sahabat aku yang imut dan lucu itu". Ana hanya menghela nafas, selalu begitu.
Violet dan kanaya adalah sahabat yang aneh, di mana sahabat lain menjaga satu sama lain. tapi kedua sahabat nya ini tidak pernah akur, harus ada yang menangis terlebih dahulu.
"pagi aya" ucap keduanya
"Pagi juga ana,vio"
"Tumben udh dateng ay, Biasanya duluan kita?" tanya vio
"Ya kebetulan aya kemarin pulang kerja masih sore, jdi tidur awal"
Vio dan ana hanya ber oh ria..Teett,teett bel masuk berbunyi...
Skip kantin..
Aya dkk sedang berjalan di koridor Sekolah menuju kantin, seperti biasa aya akan di bully karna ia berada di antara most wanted. Yah ana dan vio adalah anak dari orang kaya, tapi mereka tak pernah membuat masalah bahkan tak memandang derajat untuk berteman.
Tapi sayang, hanya aya yang di pilih kedua orang itu, alasannya karena aya imut dan lucu, terlebih mereka tahu tentang latar belakang aya.
Tapi tenang, mereka sudah berteman dari masuk smp jdi mereka tak pernah bersikap semaunya kepada aya, mereka menyayangi aya seperti saudara mereka sendiri.
"Hhiiss anak cupu" ..
"Anak beasiswa aja bangga"
"Sok banget sih deket-deket most wanted "
"Paling cuma ngincer hartanya doang"
Dll..Para sahabat aya marah. Tapi, aya mengelus kedua bahu keduanya seraya tersenyum.
Seakan mengatakan "gak papa".Akhirnya aya dkk sampai kantin, memesan makanan, lalu sesekali bercerita hal yang penting maupun tidak penting hingga bel pelajaran berbunyi...
Skip pulang sekolah..
Setelah jam bel pulang berbunyi aya berpisah dari teman nya di parkiran karna vio dan ana di jemput dan ana harus mengambil sepedanya.
"Daaa .. aya" ucap vio dan ana sambil melambaikan tangan.
Aya melambaikan tangan nya juga sembari tersenyum, setelah kedua nya tak terlihat senyum nya pun luntur."Tuhan.. aya juga pengen di jemput sama ayah atau ibu kayak temen aya"
ucap nya sambil terisak .Selalu seperti itu. Yang mereka tau aya adalah gadis yg baik dan tak pernah menangis maupun mengeluh.
Tapi di balik itu semua aya selalu menangis di setiap ia melihat orang lain bercanda gurau dengan keluarga nya.
"Udah ah jangan nangis lagi aya, kan aya harus berangkat kerja. Nanti terlambat"
Ucapnya dan langsung mengayuh sepedanya ke tempat kerja..Dian's Café nama tempat aya bekerja selama ini , sudah 1tahun ia bekerja paruh waktu di Café milik kak dian ini.
Pertemuan yang tidak sengaja dengan pemilik cafe ini membuat dia bisa bekerja untuk menambah penghasilan dan membantu kebutuhan panti asuhan tempat ia tinggal.
"Aya datang" ucapnya memasuki cafe.
Marah?, Tentu saja tidak. mulai dari pegawai hingga pengunjung tak bisa memarahi gadis kecil yg tembem dan lucu ini.
Mereka hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala.Aya langsung masuk setelah membuat para pengunjung gemas karna tingkah nya, masuk ke dapur lalu berganti pakaian ke kamar mandi. Lalu keluar dengan menggunakan baju kerja dan memakai appron kerja nya.
"Hay ka lia" ucap nya sambil tersenyum hingga membuat mata nya menyipit.
"Hay aya, baru dateng? Langsung bawa pesenan ini ke meja 03 ya kaka mau ke toilet sebentar" ucap lia. Liana sari namanya, teman kerja aya dari 1 tahun yang lalu.
"Iya ka ,sini aku yang anter" ucap aya
Dari kejauhan aya melihat ada wanita paruh baya yang sedang membaca majalah.
"Permisi nyonya, pesanan anda 1cappucino dan 1 kue red velvet"
Perempuan itu mengangkat kepalanya ke arah suara yang menggemaskan itu..
Deg..
"Nyonya.."
Panggil aya sekali lagi, karna ibu terus melihat nya tanpa berkedip. " Kenapa ibu ini liatin aya terus ya? Apa muka aya kotor? Atau baju aya ga rapih?" Gumam aya di dalam hati..Bersambung...
Hay..
Ini cerita aku yg pertama, makasih udh mau mampir ke cerita ~KANAYA~ kasih tau aku ya kalo ada typo hehehe
Komen dan jangan lupa bintang nya ya gais, hal itu sangat mempengaruhi mood author😂See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
KANAYA (HIATUS)
Teen Fiction-Gadis 16th yang berharap bisa bertemu keluarga kandung nya kembali "maa ma ma" , ucap bayi kecil itu dengan tepuk tangan "Iya sayang haus ya? Mama bikinin susu dulu ya" di lain tempat... "daddy kapan princess kita ketemu Daddy, keano rindu dad" uc...