Mingyu akhirnya tidak bisa menepati janjinya untuk mengajak Mi Cha kencan di luar. Ini di karenakan, setelah Seventeen photoshoot, mereka harus kembali latihan hingga larut malam. Bahkan Mi Cha pun mau tak mau harus mengikutinya.
"Maaf, tidak bisa menepati janjiku," ucap Mingyu merasa bersalah, sesampainya di apartemen Mi Cha.
Mereka lagi-lagi harus berkencan di apartemen wanita itu.
"Gwenchana, aku mengerti," balas Mi Cha.
Mingyu memeluk kekasihnya ini dengan sangat erat. "Aku sangat sangat mencintai mu, nona Bae," ucap Mingyu dan menciumi seluruh wajah wanita ini.
"Yak! hentikan!" balas Mi Cha dan menutup mulut Mingyu agar pria ini berhenti menciuminya.
"Aku lapar, ingin makan," ucap Mi Cha dengan puppy eyes yang sangat menggemaskan.
"Baiklah. Kekasihku ingin apa, hm?" tanya Mingyu, tanpa melepas pelukan mereka.
"Aku ingin makan ayam. Bisakah kau pesankan? Aku ingin mandi dulu," pinta Mi Cha.
"Alright, capt!" balas Mingyu. Sedangkan Mingyu, sebelum ke apartemen Mi Cha sudah mandi lebih dulu.
Mingyu selesai memesan ayam. Karena sangat bosan menunggu kekasihnya yang jika mandi sangat lama itu, akhirnya ia memutuskan untuk menonton DVD.
Mingyu membuka laci-laci tv mencari kaset-kaset yang di miliki kekasihnya. Ia tak sengaja menemukan sebuah kotak berwarna hitam dengan pita kuning. Entah mengapa, saat melihat kotak tersebut membuat rasa curiga dalam hari Mingyu muncul. Mingyu mengangkat kotak yang berukuran sedang itu dan membukanya.
"Eo? ige mwoya?" gumam Mingyu karena ia melihat adanya banyak sekali pleseter luka dan juga sebuah gunting dan sekotak jarum. Entah mengapa perasaan Mingyu menjadi tidak enak.
"Ayolah, tidak mungkin dia melakukan hal bodoh seperti itu, Kim Mingyu! Jangan berfikiran macam-macam! Ini bisa saja hanya kotak P3K miliknya!" monolog Mingyu meyakinkan dirinya sendiri dan mencoba untuk berpikir positif.
Mingyu kembali menutup kotak tersebut dan kembali memasukkannya ke dalam laci. Ia kembali mencari kaset film yang ingin di tontonnya.
Ting Nong!
Bel apartemen Mi Cha berbunyi dan tepat bersamaan dengan itu, Mi Cha keluar dari kamarnya dengan handuk yang melilit di kepalanya. "Biar aku yang mengambilnya. Sudah kau bayar?" tanya Mi Cha. Mingyu menganggukkan kepalanya.
Mi Cha telah kembali dengan sekotak ayam yang tadi mereka pesan dan menaruhnya di meja ruang tv.
"Kau menyetel film apa?" tanya Mi Cha.
"Captain America," balas Mingyu.
"Tumben kau menyukainya," cibir Mi Cha dan menggigit ayamnya.
"Dari pada aku harus menonton film harry potter yang sudah ribuan kali di putar oleh mu itu," balas Mingyu dan memakan ayamnya. Mi Cha hanya terkekeh mendengar jawaban dari pria ini.
Mi Cha menggulung lengan bajunya, dan terlihat ada sebuah plester luka dengan corak yang sama seperti yang berada di dalam kotak tadi. Tunggu, kenapa Mingyu baru menyadarinya?! Bodoh!
"Kenapa tangan mu?" tanya Mingyu setenang mungkin sembari menunjuk lengan Mi Cha yang di plester.
"Ah.. aku kemarin terkena benda tajam saat sedang beres-beres rumah tiga hari lalu," jawab Mi Cha dengan sangat tenang. Mingyu menghela nafas lega. 'Syukurlah, ternyata pikiran buruk ku itu tidak terjadi.' batin Mingyu.
"Ada apa?" tanya Mi Cha pada Mingyu yang menghela nafas begitu lega.
Mingyu hanya menggelengkan kepalanya. "Aku sangat mencintai mu dan aku ingin terus bersama mu," ucap Mingyu menatap kekasihnya dengan penuh kehangatan dan mengusap puncak kepala Mi Cha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks || Kim Mingyu [Completed]
FanficTerimakasih sudah bertahan dan terus percaya padaku. Aku sangat bersyukur memiliki wanita seperti mu, Bae Mi Cha -Kim Mingyu Menghabiskan waktu bersama mu merupakan salah satu mimpi terindah ku yang akhirnya menjadi kenyataan -Bae Mi Cha