Blurb | The Story of Us

538 101 36
                                    

***

Jiyeon berlari dengan tergesa-gesa saat mendapatkan kabar Seokjin dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami kecelakaan beruntun saat hendak menjemput dirinya.

Air matanya tidak bisa berhenti mengalir. Sial, kenapa harus di hari yang membahagiakan? Kenapa? Setelah sekian tahun menunggu, kenapa kebahagiaan ini harus berakhir dengan cepat?

Tidak, Jiyeon tidak boleh putus asa dan meratapi nasibnya dengan cepat. Belum tentu Seokjin akan meninggalkannya bukan? Dia tidak akan meninggalkan Jiyeon 'kan?

Setelah 10 tahun menikah dan menunggu cukup lama, kenapa berita yang tidak menyayat hati ini yang harus Jiyeon dengar?

Kenapa?

Kenapa Tuhan tega kepadanya?

Kenapa Dia memberikan Jiyeon ujian seberat ini? Tuhan pasti tahu betapa cintanya Jiyeon pada Seokjin, tapi kenapa?

Kenapa Dia tega dan jahat? Kenapa Tuhan tega merebut Seokjin dari hidupnya?

"Wali Kim Seokjin?"

"Saya istrinya," balas Jiyeon cepat. "What happened to my husband? Is he okay? He's gonna be okay, right?"

"Mrs. Kim, suami Anda mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan tulang lehernya cedera akibat benturan dari dua sisi pada saat kecelakaan. Pasien mengalami kelumpuhan dan mengalami gegar otak dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda untuk siuman."

"Tapi dia akan selamat 'kan? D-dia akan membuka matanya 'kan?"

Dokter itu menggelengkan kepalanya dan berkali-kali meminta maaf pada Jiyeon dan menyuruhnya untuk tidak berhenti berdo'a dan berharap akan keajaiban yang datang pada suaminya.

Tetapi Jiyeon terlanjur membenci Tuhan-nya begitu mendengar kabar suaminya kecelakaan. Semuanya yang Jiyeon miliki direnggut satu persatu tanpa sisa, dan Seokjin juga akan direnggut?

"Astaga, kenapa ini terjadi pada kita, Sayang?" Lirih Jiyeon seraya menggenggam erat tangan Seokjin. "You're going to be a daddy, after all this time."

Hari berganti menjadi minggu. Minggu berganti menjadi bulan. Tepat pada bulan ke lima, Seokjin membuka matanya. Terbangun dari tidurnya yang panjang membuat pria itu sedikit kebingungan, dan sempat kehilangan ingatannya untuk sesaat.

Wajah cantik istri tercintanya adalah objek pertama yang Seokjin lihat. Wanita itu tersenyum penuh haru dengan berderai air mata yang membanjiri kedua pipinya.

Kemudian matanya menangkap sesuatu yang tak biasa dari istrinya. Perut istrinya agak membuncit.

"Sayang? K-kau sedang h-hamil?"

Jiyeon mengangguk cepat dan meraih tangan Seokjin untuk mengusap perutnya. "Hari itu aku ingin memberitahu berita tentang kehamilanku, tetapi aku malah mendapatkan kabar yang hampir membuatku mati."

Mata Seokjin memanas. Akhirnya, setelah sekian lama menunggu, bertahun-tahun, akhirnya, dia akan menjadi seorang Ayah.

"Terima kasih," balasnya pelan.

Mereka tidak kuasa menahan air matanya. Jiyeon mencium kening suaminya dengan penuh kasih sayang, berkali-kali. Kemudian tangan Seokjin mengelus pipi cantik istrinya dan kemudian memandanginya.

Hello Future✔ || Cha EunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang