O4, -more than that?

246 33 20
                                    

🔞 ; kalau ga nyaman bisa skip bagian anunya.

song recomend ; touch it (sad version)

.

.

.

WHAT if...
What if we run away?

Matanya memandangi langit-langit kamar, kemudian memandang handphone Wildan yang dia letakkan di dekat badannya. Itu bukan nada dering, bukan juga pemberitahuan jika ada seseorang yang sedang berulang tahun.

What if...
What if we left today?

Lagunya sama dengan perasaan Al sejak dia memulai hubungan dengan Wildan beberapa tahun yang lalu.

Bagaimana jika kita melarikan diri? Bagaimana jika kita pergi jauh sekali?

What if we said goodbye to safe and sound?

Meninggalkan semuanya jauh dibelakang masing-masing. Akankah kebahagiaan memihak kita?

What if...
What if we're hard to find?

Wildan ikut mendengar lagu yang Al setel dari playlist penyanyi favoritnya. Air yang mengalir deras dari pancuran tidak membuat Wildan tuli dan menutup rapat-rapat perasaannya mendengar lagu itu walaupun samar-samar.

"Seandainya waktu itu ..."

What if...
What if we lost our minds?

Al pernah, bukan sekali atau dua kali hampir kehilangan akal gara-gara Wildan. Baginya, Wildan amat candu.

Entah itu dikarenakan cinta atau nafsu.

What if we left them fall behind

Ke Paris bukan hal yang besar bukan?

And they're never found?

Tapi mereka tetap akan menemukan kita. Bukankah begitu?

Klek!

Pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan Wildan yang sudah selesai mandi dengan rambut lepeknya. Dia melemparkan handuk khusus kepala ke wajah Al. Wildan mengambil handphonenya, mematikan lagu yang Al setel tadi.

"Kamu ngapain nyetel lagu gini?" tanyanya bermaksud menyindir. Wildan lihat Al hanya menatapnya dengan tatapan datar-sedatar-datarnya saja.

"Ga cewe yang aku temuin, ga kamu, sama-sama ga peka."

Al beranjak masuk ke kamar mandi sebelum Wildan sempat menahan pergelangan tangannya. "Kamu kenapa?"

"Gapapa."

Wildan hampir memukul lengan Al, "Al! Jangan kayak cewe lah yang kalo ditanya jawabnya 'gapapa'!" tatap Wildan sinis.

Al melepas paksa pergelangan tangannya. Wildan kaget. Sebenarnya tidak cukup kaget. Dulu hal seperti ini sudah jadi makanannya sehari-hari ketika mereka masih tinggal di tempat yang filmnya ada tikus biru yang jago masak.

See You Soon | Joonghwa [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang