Jarum jam masih menunjukkan pukul 5:00 waktu setempat, masih sangat pagi untuk melakukan aktivitas apapun. terlebih udara pagi yang masih sangat dingin dan hal itu sangat nikmat untuk menarik selimut guna menghangatkan tubuh.
tapi hal itu tidak terjadi pada gadis yang sudah berusia Dua puluh tiga tahun itu, karena gadis itu sudah terbangun dan melakukan aktivitas nya di ruang dapur membuat sarapan pagi untuk kedua orang tuanya dan untuk adiknya yang masih berumur Tujuh belas Tahun.
Dengan Lihai-nya gadis itu memotong-motong beberapa cabai dan bawang untuk memasak nasi goreng, ia juga tidak lupa untuk memotong-motong sayur pelengkap nasi goreng yang akan ia masak.
Gadis itu tersenyum, saat masakannya telah usai. Ia juga telah selesai membersihkan bagian-bagian rumah seperti meyapu, mencuci piring dan yang laiinya.
Ia melihat jam yang ada di dinding dapur, Sudah menunjukkan jam 6:10 waktu setempat. setelah ia selesai menyiapkan semuanya diatas meja makan, Ia bergegas menuju ke kamar nya untuk bersiap-siap pergi bekerja. Saat Ia keluar dari dalam kamarnya, ia melihat kedua orang tuanya dan adiknya sudah duduk diatas meja makan dan sedang menunggunya.
"Pagi Ma, Pa" Sapa gadis itu sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang"
"Morning Little siister" Gadis itu mencium kening adik perempuannya.
"Morning my big sister" Balas adiknya dengan nada menggerutu, tapi hanya di balas dengan delikan kesal oleh kakaknya.
"Kamu jadi pindah kerja?" Tanya Mama-nya, wanita paruh baya itu menatap putri nya dengan tatapan lembut.
"Ehm, Laras kurang yakin Ma. Yang Laras dengar, katanya akan ada Tiga belas Karyawati yang akan di pindah tugaskan ke kantor pusat yang ada di America dan Laras belum tahu apakah Laras termasuk atau tidak" Jawabnya, lalu memasukkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya.
"Semoga aja kamu tidak termasuk dari mereka, karena mama lebih suka kamu bekerja di kantor yang ada disini dari pada ke luar negeri" Kata Mamanya.
"Kenapa, Ma?" Gadis itu menatap kearah Mamanya dengan penasaran.
"Kalau kamu disini, kami bisa menjagamu sayang. Tapi jika kamu di sana, siapa yang akan menjagamu. usiamu masih muda dan mama khawatir kamu kenapa-napa"
"Ma, usia aku sudah tidak muda lagi, aku sudah berusia Dua Puluh Tiga Tahun dan aku sudah bekerja sejak aku berusia Dua Puluh Satu tahun saat aku sudah menyelesaikan S1 ku. Dan aku akan bekerja keras untuk membantu perekonomian keluarga kita, sudah cukup banyak perjuangan kalian untuk menyekolahkan aku sampai aku mendapat gelar Sarjana"
"Tap-"
"Ma, Jika Laras salah satu dari mereka maka Biarkan. Karna papa yakin Laras bisa menjaga dirinya sendiri disana, benarkan nak?"
Gadis itu mengangguk semangat, ia memberikan kedipan manja kearah Papanya yang sudah membantunya membujuk mamanya.
"Umur saja yang tua, badan kakak masih kayak anak SMP. Aahhhh" Gadis itu tidak segan memukul tangan adiknya yang sedang mengejek nya.
"Katakan sekali lagi"
"Hehehe, just kidding sister"
"Sudah-sudah, sebaiknya kalian berangkat. Nanti kalian akan terbambat" Seru Papa mereka menengahi perdebatan kedua putrinya.
"Kami brangkat Ma, Pa" Keduanya menyalam kedua tangan orang tua mereka.
Laras menyalakan Motor miliknya, Motor yang Ia beli dari hasil Ia bekerja. walaupun waktu itu Ia mencicil. pertama-tama, laras akan mengantarkan adiknya terlebih dahulu ke sekolah lalu Ia berangkat ke kantor tempat Ia bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Girl
Romance" Who employs a child in the company?" Aku menatap Tajam kearah pria yang baru saja mengatakan Kalimat itu. mungkin aku tidak akan menatap kesal kearah nya jika tatapan pria itu tidak mengarah padaku. Tapi sialnya, Pria yang mengatakan kalimat itu...