Chapter 5.5

7 1 1
                                    

"Gallusia, apa kau sudah bangun?" tanya Talia.

"Ah, dimana ini? Aduh, tubuhku sakit" kataku.

"Tulangmu retak, tapi sudah disembuhkan oleh tabib desa ini" kata Nyonya Ambresi.

"Tunggu! Dimana Ketua Furs. Apakah dia selamat?" tanyaku.

"Hei, masuklah. Minta maaflah pada orang yang menyelamatkanmu!" kata Holden.

Sepertinya Ketua Furs aman. Leganya hati ini, untung saja aku menyelamatkannya, meskipun aku hampir mati.

Lalu Ketua Furs datang dengan gemetar. "Ketua Furs. Lihat, aku datang kan menyelamatkanmu. Percayalah padaku, aku akan menyatukan Benua Virteus" kataku.

"Bodoh, disaat seperti ini kamu masih memikirkan itu!" kata Ketua Furs sambil menangis. "Maafkan aku. Semalam aku hanya menjadi bebanmu. Seandainya aku lebih kuat" kata Ketua Furs.

"Tidak mengapa. Jadi maukah kau beraliansi dengan kami?" tanyaku.

"Baiklah, aku percaya padamu karena kau adalah darah naga. Permintaan maafku tidak hanya ke darah naga. Para tamu yang lain, tolong maafkan perilaku ku yang tidak sopan" kata Ketua Furs.

Akhirnya Ketua Furs mau ikut beraliansi. Persatuan Oceiris akan terwujud dalam waktu dekat. Setelah ini kita harus melapor pada Raja Mordos mengenai hal ini. Ayah, Ibu. Apakah kalian melihat ini? Aku membantu dalam menyatukan Oceiris.

-----

"Talia, kita berangkat saja hari ini" kataku.

"Baru sehari kau beristirahat. Tidur saja cintaku" kata Talia.

"Hari ini-- Apa! Panggilan apa itu! Jangan panggil aku dengan kata itu!" kataku.

"Haha, imutnya. Tapi memangnya kau sudah bisa jalan?" tanya Talia.

"Tentu saja bisa. Tolong ya Talia, kau bilang ke Nyonya Ambresi tentang keberangkatan kita hari ini" kataku.

"Baik, soal membujuk Nyonya Ambresi dapat diatur. Sekarang kamu tidur dulu ya" kata Talia sambil mencium jidatku.

"Aaah, berhenti menggangguku! Pergi sana!" kataku.

Setelah Talia pergi, Ketua Furs masuk. "Darah naga, aku tidak pernah bertanya, tapi siapa namamu?" tanya Ketua Furs.

"Namaku? Namaku Gallusia Morkloa dari Forosso. Aku sedang dicari di negeriku sendiri karena aku dapat mengganggu keberadaan sang ratu" kataku.

"Ratu Yuria? Dasar aku akan balas dendam. Beraninya dia mengejar darah naga!" kata Ketua Furs.

"Haha, jika tidak begitu aku tidak akan pernah bertemu denganmu tahu" kataku.

"Gallusia, satukan kami semua. Forosso, Oceiris, Fordolla, Thristria dan Dimitrissia. Kaulah darah naga dan hanya kaulah yang bisa menyatukannya" kata Ketua Furs.

Mendengar rencana itu, rasanya aku menjadi berapi-api. Sekarang aku punya tujuan lebih besar, menyatukan Benua Virteus. "Terimakasih Ketua Furs. Kata-katamu membuatku menjadi semangat. Aku akan memberimu hadiah" kataku sambil mencium dahinya.

"Apa!? A-aku akan keluar" kata Ketua Furs.

Beberapa menit berlalu, Holden menghampiriku. "Kak, ini aku bawakan obat dari tabib. Kita berangkat siang ini?" tanya Holden.

"Terimakasih Holden. Iya kita berangkat siang ini, Talia sudah ngomong bukan?" kataku.

"Iya dia sudah ngomong. Kak, hutan sudah mulai berasa gelap lagi. Rasanya sangat kuat berasal dari utara, desa Raja Mordos" kata Holden.

"Begitukah? Semoga Raja Mordos baik-baik saja. Ngomong-ngomong bagaimana caranya kau punya insting seperti itu?" tanyaku.

"Oh, aku dapat ini dari pembantaian 'Lost Souls'. Apakah kau tahu cerita itu?" kata Holden.

"Aku tahu, dimana 1000 jiwa hilang dalam satu malam. Aku tidak tahu cerita lengkapnya. Kau yang melakukannya Holden?" kataku.

"Iya, aku dulu seorang budak di pabrik besi. Ada banyak sekali orang dapat hidup dalam tubuhku dan aku mendapat kekuatan elang. Setelah itu 1000 jiwa lenyap dalam satu malam. I-itu adalah dosa terbesarku" kata Holden sambil menetes air mata.

"Holden. Jangan sedih, ayo semangat. Mungkin aku tidak akan mengerti rasanya, tapi aku hanya bisa memberi semangat padamu" kataku sambil memeluknya. Ketika dia sudah tenang, aku bertanya lagi "Holden, aku masih mau tanya. Bagaimana kau menjadi bangsawan negara? Kau waktu itu disuruh Ratu Yuria untuk menjemputku bukan?".

"Setelah malam itu, aku menjadi buronan. Aku diangkat menjadi bangsawan oleh Ratu Yuria karena kekuatanku. Dulu aku melihat Ratu Yuria sebagai penyelamat, namun sosok penyelamat sudah digantikan olehmu" kata Holden sambil menatapku diwajah.

"Eh, Holden. Wajahmu terlalu dekat" kataku sambil memerah.

"Ya sudah aku keluar dulu ya. Kakak tidur dulu saja" kata Holden.

"Holden bantu aku berdiri. Sebentar lagi kita akan berangkat" kataku.

Cahaya matahari menyinariku seolah menyemangatiku. Baiklah saatnya pergi dan memulai perjalananku!

Bersambung

Ekstra : Talia dan Gallusia pada pesta di Chapter II

Ekstra : Talia dan Gallusia pada pesta di Chapter II

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dragon's ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang