☄️ | 𝐋𝐚𝐭𝐞 𝐍𝐢𝐠𝐡𝐭

609 42 1
                                    

••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari sudah begitu larut. Aku baru saja sampai di apartement ku. Aku sangat berantakan hari ini, Eren pasti akan sangat marah kepadaku.

Dengan lesu, aku berjalan menuju lift, dan memencet tombol lantai tujuan. Aku tinggal di lantai 5. Aku hanya tinggal berdua dengan Eren. Eren yang menyuruh ku untuk tinggal bersama nya, setelah ibu nya meninggal beberapa bulan yang lalu.

Aku telah sampai didepan pintu ruangan apartement ku. Saat aku mulai memencet tombol, tiba-tiba pintu tersebut telah dibuka. Eren sudah berada di depan pintu dengan wajah yang kesal.

"Eren, aku-"

"KAU DARIMANA SAJA?! AKU MENCOBA UNTUK MENELFON MU, TAPI TIDAK ADA JAWABAN."

"Baterai ponsel ku habis, Eren. Aku bisa jelaskan ini."

"Tch, banyak alasan! Cepat masuk! Hampir saja ku kunci ruangan ini supaya kau tidur diluar."

Aku segera melepaskan sepatu dan bergegas ke kamar mandi. Eren masih menatap ku marah sambil aku berjalan ke kamar mandi. Aku menahan tangisan supaya Eren tidak melihat ku.

Aku sampai di kamar mandi dan menatap ke arah kaca. Aku sudah tidak tahan lagi, lalu tiba-tiba aku mengeluarkan air mata. Ya, aku menangis.

———————-
Eren's PoV

Aku segera duduk di kursi kerja. Hari ini benar-benar melelahkan. Aku kembali memikirkan apa yang telah terjadi tadi saat (name) pulang.

'Argh, seperti nya aku berlebihan kepada (name).' Ucap ku sambil mengacak rambut ku.

"Hiks hiks"

Aku mendengar suara isak tangisan dari luar ruangan kerja ku. Aku melangkah keluar ruangan dan segera menuju ke pintu kamar mandi.

'Dia menangis?'

Tiba-tiba aku merasa bersalah kepada (name). Aku seharusnya tidak memarahinya dan mendengarkan.

'Apa yang harus aku lakukan?'

Eren's PoV Off
—————

Aku segera keluar dari kamar mandi dan menuju ke kamar tidur. Sebelum keluar dari kamar mandi, aku sempat membersihkan muka ku yang sedikit sembab karena habis menangis. Aku tidak ingin dilihat Eren dengan mukaku yang sembab.

𝐎𝐧𝐞𝐬𝐡𝐨𝐭 || 𝐄𝐫𝐞𝐧 𝐉𝐚𝐞𝐠𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang