penangkapan

182 10 0
                                    

"Terkadang memang menilai orang lebih mudah, tapi belum tentu kita bisa seperti dia ketika menjalaninya"

Arabella menyandarkan dirinya di kepala ranjang. Setelah pulang dari rumah sakit dia mendapatkan telfon dari pihak kepolisian tentang penangkapan Wijaya dan Anindya. Arabella sama sekali belum mempertimbangkan semuanya.

"Ra, ayo pergi ke rumah Gavin. Kita ambil El" Kata Arania pelan.

"Sekarang?" Tanya Arabella.

"Iya, buruan" Kata Arania.

Kemudian keduanya berangkat ke rumah Gavin. Entahlah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sesampainya di sana Arania langsung membawa Arabella masuk. Dia mendorong Arabella dengan kursi rodanya.

Kaki boleh lumpuh, tapi pemikiran harus tetap pintar.

"Pak, seret kedua penjahat itu kehadapan kami" Kata Arania kepada polisi.

"Baik, kami akan membawanya" Kata Polisi tersebut kemudian berjalan masuk.

Keduanya menunggu di luar sedangkan para polisi sudah berjalan masuk.

"Selamat siang Pak buk" Kata polisi tersebut.

"Siang Pak... " Jawab Anindya kaget.

"Ada apa ya pak?" Tanya Wijaya.

"Kami ingin memberikan surat penangkapan kepada Saudara Wijaya dan Anindya atas tuduhan penganiayaan terhadap saudara Arabella" Kata Polisi tersebut.

"Tapi pak" Selamat Anindya.

"Silahkan jelaskan nanti di kantor polisi" Kata Polisi tersebut.

Kedua polisi menangkap keduanya dan memaksanya untuk ikut ke kantor polisi.

Arabella dan Arania menatap kedatangan mereka. Arabella hanya diam menatap keduanya.

"Bentar, gue ambil El dulu" Kata Arania lalu berlari masuk.

"Arabella lepaskan kami" Kata Anindya menatap Arabella.

Arabella menatap keduanya.

"Kamu apa apaan si! Saya tidak bersalah ya!" Bentak Wijaya.

Tidak lama Arania datang dan menyerahkan Ansell kepada Arabella.

"Silakan jelaskan nanti di kantor polisi" Kata Polisi tersebut.

"Bawa mereka pak" Kata Arabella menatap keduanya.

♥♥♥

Arabella menatap Anindya dan Wijaya bergantian. Tidak lama Gavin datang. Dia menatap Arabella dengan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Sekarang percaya kan pa, ma apa yang Gavin bilang?" Tanya Gavin.

"Kalau dulu bukan karena Arabella yang memberitahu Gavin tentang penyusupan perusahaan, sudah dapat di pastikan kita sekarang miskin pa, ma" Kata Gavin pelan.

"Gavin?" Tanya Anindya tidak percaya.

"Gavin emang nggak pernah cerita sama kalian. Tapi Gavin nggak pernah bohongi kalian" Kata Gavin kepada keduanya.

"Mungkin jika Arabella tidak memberitahu hari itu, perusahaan papa udah Almarhum pa" Kata Gavin kepada Wijaya.

"Dan sekarang kalian liat kan dia kayak gimana karena ulah kalian" Kata Gavin pelan.

ARABELLA  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang