Part 2

4 2 0
                                    

**********

Pukul 07.30 Naira sudah berada di tempat duduk parkiran SMA Merdeka.
Naira tidak membawa mobil, dia diantar pak Seno, supir pribadi kepercayaan keluarganya.

Sebenarnya Naira bisa saja membawa mobil, tapi banyak pertimbangan yang membuat Naira mengenyampingkan kemauannya.
Salah satunya karna ia tinggal di ibukota dan anak satu² nya, daripada hal yang tidak diinginkan terjadi, Naira lebih memilih diantar jemput oleh pak Seno.

"Duaaaarrr" teriak seseorang di kuping Naira

"Huaaaaaa" pekik Naira

Pekikan Naira nyaris membuat semua mata tertuju pada Naira. Dan itu membuat Naira malu setengah mati.

"Lho apa apaan sih Il. Kaget tau gak. Kayak Abg aja loh. Noh liat , orang² pada liatin gue. " Gerutu Naira pada Ilmu

" Ahahaha ahahaha ahahaha " tawa Ilmi tanpa henti

"Ketawa aja trossssss" sengit Naira

" Ahahaha ya loh sih. Pagi² udah bengong. Kesambet Baru tau rasa loh" balas Ilmi

" Siapa yang ngelamun Bambang. Gue nih lagi mikir ga ngelamun " timpal Naira

" Whaaatttt, pas ga belajar pun lo tetap mikir ? Wah wah wah mubasir banget kegiatan lo Nai " balas Ilmi

" Ih ga guna ya ngomong sama Lo " ujar Naira bete

" Morning sista " sapa adhista dan Ana barengan

" Hem " Balas Naira

" Idih. Kenapa Lo Nai. Lagi pms lo ya " sengit Ana

" Tanya tuh sama temen Lo " jawab Naira

"Eh il. Tuh di Naira lo apain? " Tanya Adhis

" Iya loh apain. Pagi² udah bikin mood orang down aja " timpal ana

" Ahahahaha ahahhaha gak gue apa² in. Cuma gue kagetin aja trus malah kaget, ekspresinya bobrok banget we" ujar Ilmi tak tau diri

" Berisik loh" balas Naira dan berlalu pergi

" Ahahah lawak juga yah " balas Ana dan berjalan mengikuti Naira.
Begitupun dengan Ilmi dan Adhist

********

Sekarang sedang jam istirahat Peserta MOS. Dan semua siswa memanfaatkan jam istirahat mereka untuk meminta tanda tangan pengurus OSIS

"Hey kak. Aku boleh minta tanda tangannya " Ujar Naira pada seseorang di depannya

"Ya boleh" jawab cowo itu singkat

"Syaratnya apa kak ?" Tanya Naira

" Lo jadi cewek gue " ujar cowok itu

"Ha " balas Naira terkejut

" Canda. Baru itu aja udah kaget. " Balas si cowok

" Eh maaf kk " balas Naira kikuk

" Enteng deh syaratnya. Sebutin 3 objek hukum internasional. Klo Lo dapet gue bakalan kasih tanda tangan gue "

" Heem pertama Individu, kedua Palang Merah Internasional dan ketiga kaum pemberontak"  terang Naira

" Encer juga ya otak lo " balas si cowo

"Yaudh kk minta tanda tangan nya , nama kk Ardia Kenu Adiba kan kk " jelas Naira

" Hem ya bener. Sini " ujar Ardi sambil menandatangani buku Naira

" Makasih kak" balas Naira sambil tersenyum pada Ardi

"Sama sama "  balas Ardi sambil menganggukkan kepalanya

Naira pun berlalu pergi sambil mengembangkan senyum di bibirnya.

Menarik
Itulah kata yang tergambar oleh pikiran Ardi saat melihat Senyum Naira. Dia merasa Naira berbeda dengan wanita pada umumnya.

*********

Next part nya sista 😊
Selamat membaca dan semoga suka
Jangan lupa votenya yah

Dukungan kalian semangat Author
Terimakasih 🙏

Perjalanan Tauhid NairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang