- ', [part. 016] ꒱ ↷🖇

645 139 50
                                    


hari itu tim basket SMA Back Door dan Gods Menu sedang melakukan pertandingan persahabatan. niat mereka sih buat latihan sebelum turnamen yang sebenarnya tapi sayang sekali hari itu jeongin lagi gak dalam kondisi yang fit.

"oi jeongin!! fokus woi fokus!! bola elu udah diambil berapa kali hah?!" hyunjin memarahi sambil keringat mengucur membasahi otot lengannya.

jeongin hanya mengangguk lalu berusaha fokus kembali dengan permainan. ini semua gara gara kemarin malam. 

jeongin terus kepikiran dengan jisung dan seharian mencari kesempatan untuk minta maaf.

sayang, ia belum ketemu jisung sama sekali hari ini.

"16 – 28. tim Gods Menu pemenangnya!"

tim Back Door nampak berteriak frustasi karena kalah. hyunjin mengusak rambutnya kesal. jeongin hanya menghela napas rendah.

"yes! another win!!" seru seseorang dengan semangat melempar bolanya kuat kuat.

BRUGH "akhh!!"

bola itu memantul mengenai jeongin dengan keras. lelaki bertubuh bongsor itu bahkan sampai jatuh tersungkur ke belakang saking kuat lemparan lelaki tersebut.

"ups maaf. gak sengaja. lu oke?" lelaki tersebut mendekati jeongin dan menyerahkan tangan untuk membantu jeongin berdiri.

begitu mereka bersalaman, lelaki tersebut nampak menyeringai jahat. 

jeongin rasakan tangannya diremas dengan kuat oleh lelaki berdagu lancip itu, jeongin tahu kejadian barusan bukan tidak sengaja.

"yang jeongin ya? sampai jumpa di lapangan sesungguhnya. berdoa saja supaya gak melukai diri sendiri" katanya menyeringai sekali lagi.

ia menarik jeongin berdiri kemudian meninggalkan lapangan tersebut, "oh yang jeongin. omong2 gue pengen ngasih tahu. lee felix itu punya gue seorang."

jeongin hampir saja meninju lelaki itu kalau tidak ditahan hyunjin dan yeosang.

"jangan bertengkar yang gak ada gunanya. mending kamu simpan energi buat turnamen sesungguhnya, jeongin" nasehat minhyuk.

jeongin meludah kemudian duduk di tribun dengan kesal, "siapa sih itu? badannya kecil, ngelamak, tapi bisa main basket"

"seo changbin. kecil gitu dia ace tim basket Gods Menu bareng dua temennya choi san sama jung wooyoung"

"terus? ada hubungan apa sama felix? gue tau ya felix belum pacaran sekarang ini!" kata jeongin menggigit jarinya dengan kesal.

"salah satu pasukan bucinnya dari SMA sebelah, jeong. felix pernah beberapa kali cerita waktu kita latihan bareng."

"ck. gitu aja songong banget!" jeongin menyilangkan kedua lengannya.

"biar gitu dia jagoan basket loh. kita harus hati hati dan serius kalau ngelawan orang itu" ujar hyunjin kemudian pergi sambil bawa handuk untuk membilas wajah dengan air segar.

jeongin kelihatan masih kesal. sama sekali gak sadar kalau jisung sedang berjalan mendekatinya.

"yang jeongin." ucap jisung dengan senyuman.

"k-kak jisung!" ia langsung tergagap dan berusaha berdiri.

"diam. duduk saja dulu." kata jisung membuka plester berukuran cukup besar.

jeongin menurut ketakutan. ia diam saja membiarkan jisung mengobati bekas luka memerah di area pelipis yang keserempet bola maut changbin. 

setelah jisung duduk di sampingnya barulah jeongin berani untuk bicara.

"kak jisung.. aku mau minta ma—"

"maaf. aku minta maaf." jisung menoleh ke arah jeongin.

"apa?"

"aku minta maaf sudah berpikiran buruk tentang felix" kata jisung dengan tegas.

"h-hah? kenapa tiba tiba?"

jisung menbuang napas berat, "kamu ini beneran bodoh ya. aku bilang aku minta maaf tentang felix. aku salah, aku nggak seharusnya sedingin itu waktu pertama kali ketemu felix."

jeongin menunduk lalu menatap ke lapangan di depannya, "kenapa kakak kabur dari pesta malem itu?"

"sebenarnya aku mampir ke apartemen felix waktu itu"

"APA??!!?!"

"ya. aku diajak kakak felix buat makan bronisnya dan rasanya sangat luar biasa."

jeongin terdiam. jangan jangan bronis yang dia buat bersama felix?

"aku gak sadar sampe habisin semuanya. felix baik sekali, dia sama sekali gak marah dan bilang katanya aku boleh dateng buat bikin bronis bareng hahaha!"

jeongin menangis dalam hati. hiks.. padahal itu buatan gue ama felix.. udah abis ternyata..

"kak jisung. maaf ya udah hancurin pesta ulang tahun kakak malem itu."

jisung menggeleng, "nggak papa. aku dapet hadiah yang lebih spesial kok"

"eh benarkah? apa?" 

jisung menahan tawa dalam hati kemudian berdiri berniat untuk pulang, "rahasia." 

 jisung berkata sambil mengedipkan sebelah matanya.

"kak jisung!" jeongin berseru protes.

"haha! omong2 semangat turnamen basket nya! kalau udah jadian sama felix nanti..."

"... jangan lupa peje" 

lagi lagi jisung mengedipkan sebelah mata kemudian kabur.

"kak jisung!! felix cerita ke kakak kan?!?!" seru jeongin dengan muka memerah.

© RAMEN, 210721

ehehe bolos dua hari maaf ya guys :D

❪ 恋 ❫ RAMEN • jeonglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang