-Jangan lupa berikan voment (´・◡・)!!
Happy reading !!-"Ah mampi itu lagi"
Seorang gadis terbangun dari tidurnya akibat mimpi kejadian 5 tahun yang lalu, ia tidak ingat betul siapa anak laki - laki yang muncul di mimpinya
Yang jelas ia masih terheran - heran dengan ucapan laki - laki tersebut prihal tentang game tidak masuk akal
Tanpa menunggu lama ia bangkit dari ranjangnya berukuran Queen size beranjak untuk melakukan ritual membersihkan tubuhnya
Setelah itu ia memakai seragam sekolah nya untuk melanjutkan rutinitas kesehariannya, pergi ke sekolah tentunya
Rambutnya yang sebahu ia biarkan tergerai karena kadang cukup malas meskipun hanya mengikat rambutnya itu
Menuruni anak tangga satu demi satu, bergegas untuk makan di ruang makan. Di sana sudah ada bundanya, kakaknya dan adik perempuannya
"Selamat pagi semua" sapa gadis itu sambil tersenyum menampilkan lesung pipi di pipi kanannya
"Pagi sayang, kamu sarapan dulu gih" pinta ibunya, Amalia
"Baik bun" tanpa ba-bi-bu gadis itu mendudukkan bokongnya di salah satu kursi meja makan
Ia menoleh ke kakak pertamanya seperti biasa selalu asik dengan handphone di tangannya, "napa liat - liat?" Ternyata kakaknya sadar kalau ia sekarang sedang di lihat oleh adik keduanya itu
"Lagi ngapain si? Keliatannya asik banget senyum - senyum mulu"
"Biasa lah kak lagi chattan sama cp nya itu" jawab adik bungsunya bernama vella
"Hah? Cp? Apa itu?"
"Duh kak Laurent kudet banget si, cp itu couple yang artinya pacarnya cuman gak nyata ketemunya lewat hp aja, haha miris" goda Vella disertai dengan wajah tanpa dosanya
PANKKK!!!
"Aduhhh sakit woyy jangan main lempar napa" ucap Vella sambil mengelus-elus tangannya kesakitan akibat lemparan, Arlan kakak pertamanya
"Jangan godain gue makannya" ujar Arlan sambil meletakkan hp nya, ia pun beranjak pergi sekolah, "Bun aku berangkat dulu ya udah jam 06.00"
"Tungguin adik - adik kamu lan, jangan di tinggal"
"Nungguin Laurent aja, si Vella ditinggal biarin jalan kaki"
"Heh enak aja"
"Bodo"
Laurent sudah terbiasa dengan tingkah kakak dan adiknya itu, tiada hari tanpa ribut. Di satu sisi Vella yang suka menggoda di sisi lain Arlan yang suka membalas perlakuan adiknya
"Sudahlah uyy masalah sepele gk usah di besar - besar in kali" lerai Laurent yang selalu bertugas sebagai penengah di antara keduanya
"Udah yok rent berangkat" Arlan menggandeng tangan Laurent lalu berpamitan dengan Bundanya, "Bun, Arlan berangkat ya"
"Assalamu'alaikum" pamit Arlan dan Laurent kompak
"Wa'alaikumsalam"
Vella yang melihat itu pun mempercepat makannya, "Tungguin kak Arlan woyy" dengan teknik cepat mengunyah makanannya ia langsung menyambar tasnya berpamitan kepada bundanya, "Vella berangkat bun, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam, di telan dulu vel makannya"
"Iya bun"
─ : ◜ 🐻 🌿 🌼。
Di perjalanan seperti biasa Arlan Vella kembali berdebat dan Laurent tidak peduli ia lebih memilih melihat orang berlalu lalang di jalanan
Sedikit info, Arlan itu sudah kuliah ia di bolehkan Ayahnya untuk menyetir mobil sedangkan Laurent kelas 10 dan vella kelas 8. Sekolah mereka tidak terlalu jauh jadi setiap hari Arlan selalu mengantar adik - adiknya terlebih dahulu
"Emang apa sih enaknya punya cp? Lo kan gak tau RL nya gimana cantik apa engga, punya pacar apa belum"
"Ya gitu, lo aja belum tau rasanya" balas Arlan sambil tersenyum - senyum sendiri
"Bucin ck!" Vella memutar matanya malas, lihatlah kakaknya yang satu ini terlalu bucin untuk masalah percintaan, "Kenapa ga cari yang nyata aja coba?"
"Males" cibir Arlan sambil menyetir mobil dengan kecepatan sedang
"Virtual kok bangga dih"
"Virtual lebih berdamage dari pada yang nyata"
"Mana ada konsep kaya gitu, meh meh"
Laurent yang mulai risih pun menghentikan debat mereka, "sudahlah woy mo sampai kapan debat kaga ada bosen - bosennya kalian berdua tu"
"Eh. Kak Rent, menurut kakak lebih enak pacaran sama nyata atau virtual?" Tanya Vella sambil menyenderkan kepalanya di kursi mobil
"Ngapain lo tanya si Laurent, dia ajak gak pernah pacaran" sahut Arlan mengatakan tentang FAKTA
"Iya juga ya HAHAHAHA"
"Heh enak aja, meskipun gue belum pernah pacaran setidaknya gue tau gimana rasanya di tinggal" Laurent kembali mengingat tentang Andra sahabat kecilnya
"Kumat sad gerlnya" tawa Arlan
"Sahabat aja sudah sad gerl, apalagi kalau udah pacaran, jadi apa kak??" Vella memanas - manasi keadaan
"Jadi ngenes terus ngesot di tengah jalan nangis - nangis gak jelas HAHAHA"
Arlan dan Vella kompak tertawa, jika sudah membully Laurent keduanya akan bersatu Laurent hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan mereka
Tbc..

KAMU SEDANG MEMBACA
Game Role
RandomMenceritakan tentang Ketua Osis yang bermain game bernama "GAME ROLE" di pertemukan dengan seorang siswi yang sifatnya belum pernah dia temukan di mana - mana. Menurutnya siswa tersebut sangat unik dan aneh pastinya ... "Jadi selama ini si Mark itu...