❝ 02 ❞

11 1 0
                                    

-Jangan lupa berikan voment (´・◡・) !!
Happy reading !!-

Sesampainya di sekolah, Laurent berpamitan dengan Arlan dan Vella. Memang yang paling dekat sekolahnya adalah Laurent, SMA NUSA 1 SASTRA

Kedua Vella, SMP BANGSA RAYA kompleknya tidak terlalu jauh dari sekolah Laurent hanya berjarak 2km mungkin

Arlan? Kuliah di Universitas ternama di Bandung sudah kalian tebak di mana bukan? Aku tidak akan memberitahu nya (xixixi)

Kembali ke topik cerita, Laurent pun turun, "gue pamit dulu ye awas ntar pas pulang kalian debat lagi, gue gibeng satu satu"

"Tenang aja gak debat kita mah palingan juga godain kakak sad gerl eww" Vella sangat berambisi dalam menggoda kedua kakaknya mungkin menurutnya reaksi kedua kakaknya itu gemas saat sedang marah

"Udah jangan godain dia ntar muka nya malah merah kek kepiting rebus" Lerai Arlan agar adik bungsunya itu berhenti memberikan candaan

"Ye dah, duluan ye"

"Tunggu"

Laurent bergegas pergi tapi suara Arlan kembali menahannya mau tak mau ia harus berbalik

"Apa?"

"Salam mana?"

"Di rumah Pak Haji tuh lagi sunatan katanya anu nya sakit" Jawab Laurent ngawur di iringi tertawa ringan

"Anu apa anu?" Tawa Vella, oh iya jangan lupakan di antara 3 bersaudara ini Vella lah yang paling receh, "Ambigu gue"

"Pikiran lu tuh di jaga masih bocah juga" ujar Arlan sambil menyentil dahi adiknya, "ucap salam dek biasakan ntar ilmu lo kagak berkah"

"Iya, ekhmmm" Laurent memberi jeda lalu menghela nafas di iringi berkedip dan jangan lupa menendang batu juga

"Lama amat, ngapain lo? Mau pidato?"

"Kagak, anu gue gugup"

"Gugup ngapain kak?"

"Tuh lihat mobil udah antri di belakang kek ambil sembako nunggu lu pada ngomong kagak jelas dari tadi, ntar telat mampus" kata Laurent sambil menunjuk antrian mobil di belakang mobil Arlan yang lumayan sangat panjang PUOOOOLLLLL

"ngakak, HAHAHA buruan kak tinggalin si Kak Laurent tuh" Vella mulai membaringkan tubuhnya di kursi belakang supir

"Buruan salam, rent!"

"Assalamu'alaikum, Laurent yang cantik pergi dulu"

"Wa'alaikum - .."

TIN !

TIN !

TIN !

"Astaghfirullah"

Ucapan salam pun terpotong karena suara klakson yang sangat nyaring, membuat Arlan menghembuskan nafas putus asa langsung menancapkan gas mengantar Vella sekolah

"Wa'alaikumsalam"

─ : ◜ 🐻 🌿 🌼。

Laurent menyusuri koridor yang sepi, hanya beberapa murid ia lewati karena di sekolah jam menunjukkan pukul 06.20 bagi murid SMA NUSA 1 SASTRA jam itu kelewat pagi

Sebelum ke kelas ia menuju taman belakang sekolah, di sana terdapat pohon mangga yang rindang dan di bawahnya terdapat sebuah kursi panjang

Laurent pun duduk di sana mengambil sebuah benda dalam tas ransel berwarna hitam kecokelatan, ia mengambil sebuah semprotan miliknya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Game RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang