"Ya ampun, ini kenapa baju-baju kamu berserakan gini sih, Jaem? Kamu nyari apaan?" Renjun terkejut dengan keadaan kasur Jaemin yang terdapat baju-bajunya yang berserakan dan berantakan.
Jaemin mendudukkan dirinya di tepi ranjang lalu mengusap dan mengusak rambutnya kasar.
Sekarang dia sedang bingung. Tiba-tiba saja Jeno mengajaknya pergi ke acara pertunangan teman SMAnya dan pemuda tampan itu bilang akan menjemputnya pukul 7 malam dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Itu berarti Jaemin hanya memiliki waktu setengah jam lagi untuk bersiap.
"Aku bingung, Ren."
"Bingung kenapa, sih?" Renjun mengernyitkan dahinya tak mengerti.
"Jeno ngajakin aku ke acara temennya tapi aku bingung mau pake baju yang mana."
"Ya kan tinggal pilih kamu mau pake baju yang mana,"
"Itu masalahnya, Ren," Keluh Jaemin.
"Yaudah, sini biar aku bantuin pilihin kamu baju," Renjun bangkit dari duduknya dan mulai memilih-milih pakaian untuk Jaemin.
"Coba kamu pake yang ini," Renjun menunjukkan salah satu baju yang ia pilih pada Jaemin.
Jaemin menggelengkan kepalanya.
"Itu udah sering aku pake,"
"Kalo yang ini?"
"Itu udah terlalu kusam warnanya dan gak cocok juga kalo di pake ke acara formal,"
Renjun mulai mencari lagi pakaian yang setidaknya bisa Jaemin kenakan untuk ke acara teman Jeno.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Jaemin dan Renjun.
Keduanya saling bertukar pandangan. Jaemin memandang kearah pintu kamar dengan tatapan horor.
"Itu pasti Jeno! Aduuhh, gimana ini, Ren? Mana aku belom siap-siap sama sekali. Lagian ini 'kan masih setengah tujuh tapi dia udah dateng,"
Jaemin semakin di buat kelimpungan karena ia yakin seseorang yang mengetuk pintu adalah Jeno.
"Sekarang kamu tenang. Tarik nafas dulu, terus buang," Jaemin mengikuti intruksi Renjun.
"Aduuh, masih gak bisa tenang juga, Renjun. Atau aku batalin aja, ya? Iya, kayaknya aku batalin aja deh,"
Baru saja Jaemin ingin beranjak tapi Renjun mencegahnya.
"Jangan, kasian Jeno udah jauh-jauh dateng kesini. Gimana kalo kamu pake baju punya aku aja?" Cegah Renjun sekaligus memberi saran.
Jaemin diam sejenak. Memikirkan saran dari Renjun.
Renjun berdecak kesal karena Jaemin terlalu lama berpikir.
"Sekarang mendingan kamu buka pintu dulu. Kasian dia nunggu di luar, udah sana!" Renjun mendorong Jaemin agar bergegas membukakan pintu untuk Jeno.
*****
Ceklek...
Jeno menampilkan senyum tampannya ketika Jaemin membuka pintu.
"Hai," Sapanya dengan senyum yang masih tersemat di bibirnya.
"Ha-hai," Tergagap Jaemin membalas sapaan Jeno.
"Kok belom siap-siap?" Jeno bertanya seraya membawa langkahnya masuk ke dalam rumah Jaemin saat pria manis itu mempersilahkannya masuk.
"Ini baru mau siap-siap kok. Kamunya aja yang kecepetan datengnya. Katanya mau jemput aku jam tujuh tapi ini baru jam setengah tujuh kamu udah dateng," Sahut Jaemin setengah protes untuk menyembunyikan perasaan gugupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dive Into You [Book 1] ✔
FanficJaemin Alandra adalah seorang single parent sekaligus Ibu dari kedua putra kembarnya, Juno dan Jean. di usianya yang terbilang masih muda ia harus melahirkan putra-putranya yang kini sudah berusia 4 tahun tanpa di dampingi oleh keluarganya dan seora...