Setelah kejadian semalam, hari-hari ku menjadi suram, sepi dan tak ada lagi kisah kasih antara aku dengan Jenni. Meskipun kami ketemu tiap hari disekolah, namun dia memilih menghindar dan menjauh, dia masih kecewa dan tidak menyangka aku mengkhianatinya. Aku terus mencoba menjalani hari tanpa dia dan ternyata tidak segampang sebelum aku mengenalnya. Fania juga yang telah lama aku gak dengar kabar, tau-taunya dia telah pindah sekolah, ikut orang tuanya keluar negeri yang sedang membuka usaha baru disana.
Disaat bersamaan, aku juga dikejutkan pengakuan dari orang tuaku bahwa mereka akan kembali ke kampung halaman dikarenakan perusahaan tempat ayahku kerja bangkrut. Sebagai modal untuk buka usaha kecil kecilan dikampung, ayahku terpaksa menjual rumah kami yang sekarang ini.
Ayah : Maafin ayah ya, ayah belum bisa kasih yang terbaik buat kamu. Dan maaf rumah ini ayah akan jual untuk bertahan hidup dikampung nantinya
Aku : Iya ayah, gapapa (jawabku singkat)
Ayah : Kamu sendiri gimana tetap disini sampai lulus apa ikut ayah ke kampung
Aku : Iya ayah, aku disini saja sampai lulus
Ayah : Yaudah nanti ayah akan carikan kontrakkan buat kamu
Aku : Iya ayah, ayah atur saja gimana baiknya
Aku yang sedang terpuruk dengan keadaan ini langsung menuju kamar untuk menenangkan pikirin. Aku merasa benar benar down kali ini. Aku telah kehilangan segala-galanya.
Tak lama kemudian aku mencoba menghubungi Jenni, tapi tidak tersambung. Ternyata nomorku telah diblokir. Aku juga mencoba mencarinya disosmed lagi-lagi semua akun sosmed ku diblokir juga. Karena udah mulai frustasi, aku hanya bisa memejamkan mata dan akhirnya tertidur.
Besoknya seperti biasanya aku berangkat sekolah dengan vespa ku dan ku lihat ayah dan ibu sedang sibuk packing barang-barang untuk pulang kampung. Sesampainya disekolah aku ke kelas Jenni dulu berharap aku masih diberi kesempatan dan ternyata dia lagi tidak dikelas. Jam istirahat juga tak aku sia-siakan, aku kembali menghampirinya dikelasnya, tapi hanya sampai didepan pintu dia langsung meneriakkan ku dari dalam.
Jenni : Sempat dia menginjakkan kaki dikelas ini, kalian jangan harap dia keluar hidup hidup dari kelas ini
Sontak aku kaget, ancamannya benar-benar mengerikan dan akhirnya aku mengalah untuk tidak menemuainya. Memang semenjak kami putus, dia berubah total. Yang dulunya lemah lembut, kini jadi wanita kasar. Aku masih melihat wajahnya yang masih memancarkan rasa kecewa. Ya, itu salah aku.
Tak terasa bel pulang telah berbunyi, aku langsung menuju parkiran untuk pulang. Sesampainya dirumah aku langsung disambut sama ayah untuk membantunya memindahkan barang-barangku ke kontrakkan yang akan aku tinggalin. Setelah beres, ayah ibu langsung pamit.
Ayah : Ayah sama ibu pamit dulu ya, baik-baik kamu disini, jaga diri, dan jangan suka keluyuran yang gak jelas
Ibu : Iya nak, belajar yang benar ya, semoga kamu bisa mengembalikan keadaan kita yang dulu
Aku : Iya yah, bu, aku janji akan lebih giat lagi belajar
Dan mereka langsung berangkat, tinggallah aku seoarang diri dikota besar ini tanpa siapapun.
Singkat cerita, satu bulan telah berlalu, aku melihat Jenni masih belum bisa memaafkanku. Aku yang terus berusaha mendekatinya lagi, akhinya aku berkesempatan mendengar suaranya.
Jenni : Kau kenapa sih, masih belum puas buat aku kecewa, masih belum puas nyakitin aku. Apa kau lupa omongan aku yang kemarin
Dia masih emosi dan marah, dan itu terlihat dari nada suaranya.
Aku : Jenni, maafin aku ya, aku salah. Aku telah selingkuh dari kamu (sambil menangis tersedu-sedu didepannya berharap dia iba, dan ternyata tidak)
Jenni : Tidak, aku tidak akan memaafkan mu, sampai kapanpu. Sekarang mending kamu pergi, aku muak liat kamu
Aku : Jenni, kasih aku kesempatan lagi, aku mau kita memulai dari awal lagi. Aku mohon
Jenni : Tidak, seharusnya kamu harus diberi pelajaran, biar kamu merasakan apa yang aku rasakan selama ini
Aku : Iya Jenni, tidak masalah. Aku bersedia melakukan apapun asal kamu memaafkan aku
Jenni : Hhaha... kamu mau melakukan apapun buat aku. Yakin?
Aku : Iya Jenni, aku yakin
Jenni : Akan aku pikirkan dulu pelajaran apa yang pantas buat kamu, kapan kapan aku menghubungi mu. Ingat selama aku belum menghubungimu jangan pernah berani menemuiku.
Dan setelah itu, dia langsung beranjak pergi. Aku sempat melihat senyum misteri dari wajahnya disaat dia tertawa kecil. Mungkin sesuatu yang buruk akan ku terima dari dia.
![](https://img.wattpad.com/cover/276103310-288-k101cd4.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku adalah Majikan ku
FantasiaCerita ini mengisahkan seorang pria menjadi budak mantan pacarnya yang diputusin karena ketahuan selingkuh. Entah dikarenakan dia gagal move on atau emang karma buat dia sehiangga ia tidak pernah jatuh cinta ke wanita lain. Rasa bersalah terus mengh...