Malam semakin larut, di mana janji Seokjin dan Namjoon akan pulang tepat waktu mungkin akan di undur lagi untuk ke sekian kali. Yoongi meremas tangannya pelan, menyalurkan kecemasan yang sempat mendera dan memutuskan untuk mendatangi Hoseok yang berjaga di bibir pantai dekat dermaga, "Hoseok."
"Ya?" sosok berhidung bangir itu menoleh, melayangkan tatapan bertanya dan tersenyum ramah, "Ada yang bisa ku bantu?"
Menggelengkan kepalanya, Yoongi melamun, melihat ombak kecil yang saling menggulung dan saling kejar, "Tidak, hanya saja aku ingin bertanya. Apa Seokjin dan raja Namjoon memang akan pulang hari ini? Ini sudah malam, kenapa mereka belum sampai? Aku mencemaskan keadaan Seokjin."
Mengerjap dan mendesah lirih, Hoseok membuka ponsel dan mengetikkan beberapa pertanyaan pada Namjoon yang mungkin masih dalam perjalanan. Namun sayangnya Hoseok tak mendapatkan jawaban, "Aku sudah menanyakannya, kau tidak perlu khawatir atau cemas. Seokjin pasti baik-baik saja jika bersama Namjoon. Kau takut mereka akan terkena badai atau laut melukai mereka?"
Kepala Yoongi mengangguk lucu, menghela napas dan merapatkan jaketnya. Udara semakin dingin saja, "Bagaimanapun aku itu masih saudara, kami tumbuh bersama, aku yang selalu mendengarkan dia merengek atau tertawa. Untuk beberapa hari ini rasanya sedikit hampa tanpa Seokjin. Entah bagaimana keadaannya sekarang. Jika ada segores luka saja di tubuhnya, akan ku patahkan leher raja mermaid itu," ucap Yoongi garang, meremas-remas jemarinya seakan benar ingin mencekik dan mematahkan leher dari sosok raja kekar yang membawa saudaranya pergi itu.
"Jadi kau merasa hampa? Hei... Seokjin sudah punya penjaga sendiri, jangan khawatir, Namjoon tidak akan menyakiti Seokjin atau membuat pangeran mu terluka... Um, kecuali jika mereka sedang ada di ranjang... Lagipula laut tunduk pada dua orang itu, tidak akan ada bahaya. Tenang saja," mengibaskan tangannya, Hoseok berbicara lugas dan santai bagai tak memikirkan dua orang itu. Padahal ia di sini kan menunggu Namjoon juga.
Belum sempat Yoongi menjawab, Hoseok sudah menolehkan kepala, melihatnya penasaran dan mau tidak mau Yoongi juga bertanya pada seorang yang terlihat mengerutkan kening itu, "Apa?"
"Itu, aku ingin bertanya. Di buku yang ku baca, jika darah siren dan mermaid menyatu, maksudku jika ada anak dari hubungan siren dan mermaid, katanya mereka memiliki kekuatan yang luar biasa. Seokjin memilikinya? Sepanjang sejarah hanya dia yang memiliki darah dari dua kaum, karena kebanyakan duyung memiliki darah bersama manusia daripada bersama kaum lain. Meskipun tidak banyak juga yang mau menikah dengan manusia tapi tetap saja masih ada."
Berjalan menjauh, Yoongi mendekati tempat duduk yang menghadap dermaga dan mendudukkan tubuhnya di sana, diikuti Hoseok yang masih melihatnya penuh penasaran. Yoongi menggeleng, "Kekuatan Seokjin itu... Bukan lagi luar biasa, lebih dari itu. Dia mudah mengendalikan sesuatu, segalanya dan apapun yang dia inginkan bisa dirinya lakukan dengan cepat."
Sedikit menggigil saat angin menerpa, Yoongi tetap bercerita, "Ibunya telah menyegel kekuatan siren dalam tubuhnya dua tahun belakangan karena Seokjin bisa merusak apapun jika mengamuk. Maka dari itu, Seokjin hanya bisa menggunakan kekuatan mermaid nya, bahkan dia tidak mengetahui jika darah mermaid mengalir di tubuhnya. Aku tidak tahu bagaimana jadinya kalau Seokjin akhirnya tahu, karena rasa bencinya kepada kaum mermaid sangat besar. Aku juga membenci kalian, jangan harap bisa dekat-dekat. Sedikit menjauh sana."
Hoseok mencibir sosok yang melayangkan tangan seolah mengusirnya, "Jahat sekali. Lalu bagaimana kalian mengatakan hal itu pada pangeran Seokjin? Bukankah dia harus tahu sebelum orang lain yang bukan dari keluarganya memberi tahu? Dia pasti akan kecewa dan marah besar kalau lebih dulu tahu dari orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
심해 Deep sea [Namjin]✓
FantasiSeokjin merasa, selama hidupnya, ia tak pernah benar-benar terbebas dari hukuman. Rasanya memuakkan saat dewa laut memanggilnya atas alasan menjatuhkan hukuman yang lebih berat padanya. Seokjin rasa ia tak memiliki kesalahan, namun itu tak penting s...