Chap 3

158 28 6
                                    





"Oi tunggu Kage-- Waah tempat apa ini?"

Mereka semua berhasil melewati air terjun ilusi. Ada sebuah pohon besar, itu pohon Eden. Pohon itu melilit sebuah tongkat disana. Tak ada yang melihat tongkat itu selain Kageyama.

Saat hendak memotong ranting sebuah kilatan cahaya menyinari seluruh gua.

"TONGKAT!" Teriakan Yamaguchi membuat semua orang ikut menoleh ke arah Kageyama.

Mereka semua sangat terkejut saat cahaya perlahan menghilang, ada sebuah tongkat yang berdiri tegak dihadapan Kageyama.

"Hei, kurasa kita harus segera pergi dari sini." Ucap Tsukishima.

Daichi ikut mengikuti arah pandang Tsukishima dan diikuti oleh yang lainnya. Mereka semua sangat terkejut saat menyadari kehadiran seekor Naga hitam dengan bola mata biru pekat nya yang menatap ke arah mereka.

"Gila! Besarnya! Ini naga sungguhan Ryu!"

"Benar Noya! Ayo serang!!!"

Dua orang konyol itu terlihat sangat bersemangat. Saat hendak melemparkan serangan sihir mereka dilenyapkan oleh Kageyama.

"APA!? HOI KAGEYAMA! KITA HARUS MENGHABISI MAKHLUK INI!" Ucap Nishinoya.

"Tidak,"

"HA? APA MAKSUDMU HOI KAGEYAMA?! KAU MAU MATI HMM?" Tanya Tanaka yang ikutan kesal.

"Bukan begitu, naga ini tidak berbahaya. Dia adalah penjaga tongkat ini. Sepertinya, pelaku pencurian yang selama ini diselidiki adalah naga ini. Dia selalu pergi ke desa karena kelaparan. Tak banyak yang bisa dimakan di gunung ini." Ucap Kageyama sambil menenangkan sangat Naga.

Naga itu terlihat patuh pada Kageyama. Dia bahkan membuat gestur seolah menunduk hormat pada sang putra mahkota yang sedang menyamar itu.

"Kageyama, dia terluka. Aku bisa mengobatinya sebentar," Sahut Sugawara yang ikut mendekati Naga itu.

Awalnya sang Naga menolak tapi saat tangan hangat dan halus milik Suga membuat Naga langsung nyaman.

"Tongkat ini sangat cantik, jadi tongkat pertama yang kita lihat itu bukan tongkat yang sebenarnya?" Tanya Yamaguchi penasaran.

"Begitulah,"

"Wah Kageyama benar-benar beruntung."

"Tongkat ini sepertinya masih terkutuk," Ujar Tsukishima yang dari tadi sibuk memperhatikan tongkat itu.

"Hmm kurasa begitu," -Kageyama.

"Teman teman, kurasa kita dalam bahaya. Kita harus keluar dari sini jika tak ingin terjebak disini selamanya," ucap Daichi dengan mata yang masih memperhatikan sekitar.

Naga itu bergerak, menundukkan kepala nya pada Sugawara seolah mengucapkan terimakasih. Naga itu mendekati Kageyama dengan tenang.

"Naga ini bisa membantu kita keluar, ayo naik!"

"Tunggu Kageyama! Kau benar--"

"Maaf Daichi-san tapi aku benar benar tidak ingin kita semua mati disini."

"Baiklah ayo kita percayakan pada naga ini."

Tepat sebelum matahari terbit mereka berhasil sampai di rumah. Entah apa yang dikatakan Kageyama pada naga itu sampai sangat naga menghilang dari area rumah.

Sejak selesai membersihkan diri dan sarapan. Kageyama hanya menatap tongkat itu tanpa bereaksi apapun.

"Ada apa Kageyama?" Tanya Yamaguchi sambil membawa biskuit untuk Kageyama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Putra Mahkota dan Tongkat terkutukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang