💸 𝟶𝟻

1.5K 164 14
                                    

[Name] meringkuk di kasurnya. Sudah beberapa hari ini, badannya terasa tidak enak. Dia tidak mengerti kenapa badannya serasa seperti berubah, tidak seperti biasanya. Kepalanya pusing dan dia juga mengalami mual di pagi hari. Obat yang selalu ia minum pun tidak mampu mengurangi keluhannya itu sampai ia memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter, meski ia membenci rumah sakit.

[Name] menenggak ludahnya begitu sang dokter telah memeriksanya. Ia yakin apa yang ia alami hanyalah penyakit musiman yang biasa dialami oleh banyak orang. Tapi setelah mendengar jawaban yang sesungguhnya, lutut [name] mulai bergetar, jantungnya berdetak lebih cepat, dan penglihatannya mendadak kabur.

"Anda sedang hamil dan kehamilan Anda sudah berjalan 6 minggu."

Satu kalimat yang meluncur dari mulut pria berjubah putih itu membuat [name] semakin merasa pusing. Seperti ditimpa beton, ia merasa tubuhnya akan ambruk jika pria itu tidak segera menahannya. Kenyataan bahwa dirinya sedang mengandung membuatnya sangat sedih dan ia jadi teringat dengan sang ibu yang selalu menantinya di Kawagoe.

[Name] pulang ke apartemennya dengan perasaan hancur. Ia bahkan tidak makan selama seharian karena memikirkan nasib ibunya di rumah jika tahu dirinya sedang hamil. Selain itu, ia tidak akan bisa mendapatkan uang jika ia membiarkan janin itu berada di dalam perutnya. Jalan satu-satunya yang ia pilih hanyalah menggugurkan bayinya demi pekerjaannya.

Tentu saja, perasaan bersalah yang akan menghantuinya sudah ia rasakan sebelum ia benar-benar menggugurkan bayinya. Tapi satu hal yang saat ini menjadi prioritas dalam hidupnya bukanlah memiliki seorang anak, melainkan mencari sebanyak mungkin uang untuk membayar hutang keluarganya yang terlampau banyak karena ayahnya yang brengsek.

Pria tua keparat itu, begitulah [name] menyebut ayahnya sendiri, sudah menghancurkan kehidupan ibunya. Berhutang disana-sini, mabuk-mabukan, berjudi, tapi tidak memiliki pekerjaan. Selama ini, ibunya yang bekerja dan mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Namun semua pekerjaan yang ibunya lakukan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Hutang-hutang yang dibuat oleh ayahnya tidak bisa dia bayar. Maka dari itu, [name] memutuskan untuk pergi ke Tokyo dan bekerja menjadi wanita penghibur.

Apa yang bisa gadis tujuh belas tahun lakukan di kota kalau tidak menjadi seorang wanita penghibur? Bekerja sambilan di sebuah supermarket tidak akan memberinya banyak uang untuk membayar hutang-hutang keluarganya. Saat itu, ia memikirkan bagaimana caranya mendapatkan banyak uang sekaligus dan menjadi wanita penghibur adalah solusi yang terbesit dalam pikirannya. Sejak itu, perlahan-lahan hutang-hutang keluarganya mulai tertutupi. Tapi ayahnya masih saja berhutang sehingga meski ditutup pun, hutang-hutang tersebut akan muncul lagi.

"Kenapa Ibu tidak menceraikan ayah saja? Kenapa Ibu mempertahankan pernikahan ini?"

[Name] sudah berulang kali menanyakan hal itu dan menyarankan jalan keluar terbaik demi ibunya. Tapi ibunya menjawab bahwa beliau tidak bisa menceraikan ayahnya karena pernikahan mereka adalah hasil dari perjodohan keluarga. Ibunya tidak bisa merusak perjodohan yang telah dilakukan oleh orang tuanya. Bagi ibunya, bertahan di dalam pernikahan ini sama berartinya dengan menghormati apa yang orang tuanya katakan.

[Name] menangisi kenyataan yang harus ia jalani. Dan kalau Tuhan akan menghukumnya karena ia telah membunuh bayi yang tak bersalah, [name] akan menerimanya di akhir hidupnya nanti. Dia lebih mementingkan kepentingan ibunya daripada bayi di kandungannya.

-ˋˏ ༻💸༺ ˎˊ-

Keputusannya sudah bulat. Setelah ia memikirkan beberapa malam, [name] akhirnya mendatangi klinik aborsi hari itu. Begitu ia masuk ke ruangan dokter, otaknya malah dipenuhi dengan penyesalan yang akan ia rasakan setelah ia melakukan aborsi. Suara tangisan bayi yang menjadi korban aborsi para ibu yang tidak bertanggung jawab pun menggema di telinganya. Air matanya kembali menetes mengingat betapa buruknya dirinya yang akan membunuh bayi kecil yang tidak bersalah. Padahal semua ini terjadi karena kesalahannya.

𝐋𝐈𝐕𝐄 𝐅𝐎𝐑 𝐌𝐎𝐍𝐄𝐘,toji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang