01

10 2 0
                                    

.
.
.
.

Jangan lupa vote dulu ya teman teman :)
Happy reading.
-----
Pagi-pagi vely sudah diabuat kesal. Gimana nggak kesel pas dia hendak berangkat sekolah ban sepeda motor dia malah bocor dan keselnya lagi ia harus jalan beberapa meter untuk mendapatkan tukang tambal ban

"dosa apa aku ya allah bisa jalan kaki segini jauhnya" keluh kesah vely saat sudah sampe pada tukang tambal ban

"dosa kamu banyak mangkanya dikasih cobaan sama allah buat diuji seberapa kuat keimanan kamu" celetuk seseorang yang tak dikenal

"heh siapa lo berani-beraninya jawab omongan gue" dengan nada ketus plus kesel, rasanya vely ingin memakan orng itu saja tapi untung vely baik hati dan tidak sombong jadi ia urungkan niatannya itu

"daripada gaada yang jawab kan mubazir bicara sendiri" jawab cowok tersebut tak kalah sewot

"mubazir mubazir lo kata makanan mubazir"

terdengar tak ada jawaban vely menoleh dan ingin mengomeli cowok itu

"tadi aja nggak diajak bicara langsung jawab sekarang diajak bicara malah diem. emang semua cowok itu sama aja ya nyebelin suka bikin kesel. untung gue gapunya pacar coba kalau punya uda gue goreng tuh yang namanya pacar" omel vely sambil melirik sinis tuh cowok

"ya alhamdulillah kalau nggak punya" jawab asal cowok tersebut

"heh lo ngejek gue? gue sumpahin balik lo ya semoga lo dapat jodoh yang cerewetnya minta ampun ngeselin nyebelin biar kapok sekalian"

"siapa yang ngejek lo, daripada pacaran mending langsung halal itung itung belajar 17 32"

"apanya yang 17 32 ini masih jam set 8 pagi bukan jam set 6 sore"

"buka google kalau nggak paham sama 17 32"

vely langsung mengambil handpondnya dari saku baju kemudian mengetuk google dan mengetikkan 17 32

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk

ia langsung melirik cowok yang berada disampinya itu dan bertanya "kok lo tau kalau dalil ini 17 32?"

"ya karena gue belajar nggak kaya lo kerjaannya bolos mulu" jawabnya sicowok tanpa melirik vely

"enak aja bolos, kalau aja ban gue nggak bocor mana mau gue duduk disini apalagi bareng lo"

"gue belajar dipondok mangkanya gue ngerti, dulu gue boro-boro tau dalil sholat aja jarang"

"seriusan lu? terus kenapa lu tiba-tiba mau mondok?"

"pengen memperbaiki diri"

"ooo. orang pondok bicaranya pakai lo gue juga ya?"

"sebenarnya enggak sih cuman kalau yang diajak bicara modelannya kaya lo ngapain juga gue pakai aku kamu segala"

"he dasar lo ya cowok sarap sinting gila awas aja lo. kalau seandainya ini lapangan uda gue ajak baku hantam lo daritadi" sumpah serapah vely dengan kesal dan ketus

"tinggal baku hantam aja pakai ngomel"

"lo disini ngapai sih ngikutin gue ya lo?"

"jangan sok kepedean lo"

"halah ngaku aja sih lo pakai gengsi segala"

"nggak ngapain juga gue ngikutin lo"

"terus lo ngapain disini kalau bukan ngikutin gue?"

"mobil gue kurang angin, tadi gue cuma mau nambah angin tapi setelah sampe disini gue haus jadinya gue beli minum dulu sekalian istirahat eh gataunya malah ketemu lo"

"oooo kirain ngikutin gue"

"najis"

"suka sama gue baru tau rasa lu kutil kuda" ucap vely kesal yang tak dijawab

setalah percakapan itu vely dan sicowok tidak lagi saling bicara dan memilih untuk berpikir dengan pikirannya masing-masing

"ini neng sudah selesai ban sepeda motornya" kata abang tambal ban setelah selesai benerin ban sepeda motor vely

"ehh iya bang berapa?"

"25 ribu neng"

vely mengeluarkan selembar uang yang biru alias lima puluh ribuan dan memberikan kepada abang tukang tambal ban "kembaliannya ambil aja bang"

"beneran neng? tapi masih sisa banyak ini kembaliannya"

"gapapa bang itu rezeki dari allah buat abang"

"makasih ya neng"

"iya bang sama-sama"

-----

Sekolah

"kok lo tadi bisa telat si vel?" tanya sinta dengan berjalan santai menuju kantin bersama teman-temannya

"ya bisa lah orang ban gue bocor"

"lah kok bisa, terus ban motor lo gapapa vel?" pertanyaan yang menyebalkan yang dilontarkan oleh tya

"kok lo resek si ty malah tanya ban motor gue, kaki gue nih pegel dorong motor beberapa meter mana ketemu cowok nyebelin lagi"

"hah cowok?. ganteng nggak vel? namanya siapa? tua atau muda? tajir nggak? sekolah dimana?kok lo bisa sama cowok gimana ceritanya?" vely mendapati pertanyaan yang seperti kereta api dari nindy

"cowoknya ngeselin jelek kayak monyet puas lo" jawab vely asal dan kesal karena nindy malah bahas cowok itu "uda ngapain lo jadi tanya-tanya tuh cowok si anjir bikin badmood aja"

"uda-uda kalian pesan apa biar gue yang pesen sama sinta" tanya tya pada vely dan nindy melerainya

"mie indomie goreng aja sama es teh kaya biasanya" jawab vely yang memang sudah kebiasaannya jika makan dikantin selalu beli mie instan

"yauda samain aja biar gampang" kata nindy tanpa ribet

"oke"

-----

yang baca cerita ini dari kota mana aja nih?

untuk visualnya kalian bebas mau bayangin siapa saja

jangan lupa kasih bintang dan komentar ya kawan-kawan semua

maklumi bila ada typo :)

follow ig @nvlytntri

follow ig @nvlytntri

follow ig @nvlytntri

Istriku MusuhkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang