"Pergi Ataukau Mati"
Kata-kata itu yang sampai sekarang terus menghantui Tantri.Seketika Tantri terbangun dari pingsannya dengan mata yang seolah-olah ingin keluar dari posisinya.
"Ren.... Tantri udah sadar" ucap Fanya yang berada dikursi sebelah Tantri berbaring.
"Syukurlah, mukanya pucat amat, ambilin air putih gih Cla biar mendingan" Sahut Rendy teman sekelas Clara dan Fanya
"Ambilin Anggur kek atau apa gitu, biar nge-fly sekalian, biar makin keren" sela Candra yang berdiri didepan pintu.
"Lu bisa jaga mulut nggak!" bentak Clara
"Yaelah... dasar betina seriusan amat, lu datang bulan!?" ucap Candra yang selalu membuat lelucon yang sangat tak berfaedah.
"Ini minumnya, minum gih biar lu cepet baikan" ucap Rendy sambil mengulurkan tangan yang memegang segelas air putih ke Tantri.
"Terimakasih" ucap Tantri yang masih lemah dan kebingungan.
"Lu perhatian amat Ren sama anak orang, nggak biasanya lu gitu. Tantri...ati-ati ntar bisa diguna-guna sama dia" serobot candra yang masih saja berdiri didepan pintu.
"Lu berisik banget sih can , ngajak duel ? Yok keluar jangan disini! Mulut kaya lu pantes diberi imbalan" geram Rendy dengan ucapan Candra yang tak ada faedahnya sambil menyeret tangan Candra keluar ruangan UKS.
"Oke...lu jual gua kredit, mari kita selesaikan secara profesional serta berintegritas habis itu lu harus bayar bon gue diwarung mbok Ratmi , oke!??" ledek Candra yang masih terus ditarik oleh Rendy.
"Bacot lu anj*ng !!"
Hantaman tangan kanan Rendy nampak jelas mengenai pelipis kiri Candra.
Pergelutanpun sudah tak bisa dihindari lagi, suara pukulan dan baku hantam-pun jelas sekali terdengar dari lorong sekolah.
Tampak diujung lorong ada laki-laki yang mengenakan jaket coklat berjalan mendekati mereka berdua, diapun melerai perkelahian Rendy dan Candra.
"Anj*ng ! Nggak usah ikut campur lu setan !" teriak Rendy geram
Tak disangkat laki-laki itu justru malah memukul Rendy dengan sangat keras sehingga Rendy pun sempoyongan dan terjatuh.
Dengan susah payah Rendy-pun berdiri dan berjalan sempoyongan kearah laki-laki itu untuk membalasnya.
Namun laki-laki itu sama sekali tak menghiraukan Rendy dan memutar balik badannya serta berjalan meninggalkan Rendy dan Candra.
"Jangan kabur lu bangs*t..!"
"Dasar anak bodoh ! Berkelahi sama temen sendiri hanya karena gadis yang sama sekali tak menghiraukan kalian" ucap laki-laki berjaket coklat sambil berjalan menuju kepintu gerbang.
"Ada benernya juga tu bocah, bodoh amat si gue hanya gara-gara gadis yang gua aja belum tahu tentang dia, terus berantem sama temen sendiri" batin Rendy menyesal dengan hal konyol yang dilakukan.
Rendy melihat Candra yang sedang berjalan meninggalkan dirinya-pun akhirnya mengejar Candra untuk meminta maaf.
"Resiko berkawan dengan orang bodoh ya gini" ucap Candra.
"Can.... Tungguin gue" Teriak Rendy
"Ah bodo amat ! Males gue" ucap Candra sambil menggerakkan tangannya keatas seakan tak peduli dengan ucapan Rendy.
"Pokoknya lu harus bayar bon gue, Ti....Ti....k" tegas Candra
Lanjut ? Vote ya makasih ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Ataukau Mati
رعبAlene gadis yang dirasa aneh oleh teman-temannya karena sikapnya yang selalu misterius, gayanya aneh, pandangannya serius dan tajam. Aura misteriusnya terbawa hingga melakukan kehidupan sehari-hari, dia jarang bisa berteman dengan gadis-gadis lain...