Kepala akademi memanggilnya, kata seorang murid perempuan yang tadi menghampirinya.'Ada apa?' batinnya bertanya.
Sebuah ruangan besar dengan tatanan gaya klasik serta beraroma berkas yang sangat khas menjadi tujuan pria muda bersurai blonde hampir putih itu. Raut mukanya jelas sekali menunjukkan jika pemuda itu tidak menyukai tujuannya.
Langkah kaki yang sejak tadi sengaja ia pelankan ternyata tak cukup untuk membuat dirinya sedikit tenang. "Cukup masuk, dengarkan perkataannya, lalu keluar," gumamnya sambil menatap pintu besar yang menunggu dia lewati.
Baru saja tangannya akan mendorong benda dengan ukiran dipinggirnya itu, seseorang lebih dulu menarik pintu itu dari dalam. "Tangisan darah sang dewa," batinnya kala sadar siapa sosok itu. Kepalanya otomatis mengangguk singkat dan memundurkan badannya memberi jalan. Sosok dengan rambut hitam legam itu menatapnya singkat kemudian berlalu melewatinya.
Saat dirinya akan melangkah masuk, "temui Lee Felix." Ia menoleh menatap sosok yang dipuja seluruh negeri itu dengan bingung. "Maaf?" tanyanya memastikan bahwa kata itu memang tertuju untuknya.
"Sehabis menemui Prince Taeyong, cari Lee Felix," jelas sosok itu kemudian tanpa mengatakan apapun lagi dia berjalan pergi, meninggalkan Jeno dengan kebingungannya.
"Lee Felix yang dimaksud itu 'dia yang hampir dibuang'? tanya Jeno kepada dirinya sendiri.
"Lee Jeno, cepat masuk!" Lee Taeyong dan ruangan ini suatu kombinasi yang tidak menyenangkan. Jeno yang sejak tadi belum juga memasuki ruangannya itu sedikit membuat Taeyong kesal. Waktu adalah hal berharga. Jeno berdecak pelan dan langsung memasuki ruangan yang didominasi warna coklat itu. Aroma kertas yang khas langsung memasuki indra penciumannya, aroma yang menurut Jeno sudah merusak sifat Lee Taeyong.
HeadMaster
Lee Taeyongsumber : pinterest
"Lamban," ucap Kepala akademi-sering dipanggil HeadMaster Lee-yang hanya dibalas tatapan singkat dari Jeno.
"Aku bertemu dengan Sang Tangisan darah dewa tadi dan sedikit berbincang dengannya, HeadMaster," balas Jeno ragu. Apa tadi bisa disebut berbincang?
"Turuti saja katanya." Jawaban kepala akademi-sekaligus kakaknya-itu membuat Jeno mengernyit heran. Akan tetapi, dirinya memilih mengangguk. Lagipula apapun tentang pria berjuluk hebat itu bukan urusannya, selain menemui orang bernama Lee Felix itu.
"Kenapa HeadMaster memanggil saya?" Jeno menanyakan tujuan awalnya mendatangi ruangan penuh berkas dan rak-rak hitam berisi puluhan buku tebal ini. "Pengumpulan kelas Sega angkatanmu dipercepat." Jawaban pria berkalung zamrud-yang mengingatkan Jeno akan Ibundanya-itu membuat Jeno mengernyit. Lumrahnya pencariam SEGA dilakukan sekali dalam dua belas bulan. SEGA bukan sesuatu yang sangat langka namun bukan juga hal yang banyak terjadi, biasanya 3-5 orang termasuk Prince setiap tahunnya. SEGA adalah julukan bagi mereka yang memiliki kekuatan kedua di luar kekuatan elemen yang sudah pasti dimiliki seluruh penghuni Basundari. Saat ini seharusnya masih massa kepemimpinan Prince Mark.
"Kenapa? Bukankah angkatan Prince Mark baru saja dilakukan tiga bulan lalu?" ungkap Jeno mengeluarkan kebingungan dalam kepala blonde miliknya.
"Variable unik, dan ada yang perlu dikendalikan," jawab sang kepala sekolah itu dengan singkat dan membuat Jeno semakin tidak mengerti.
Jeno paling tahu kalau Lee Taeyong adalah orang paling taat aturan diantara para pangeran Lee; pemimpin pencarian calon anggota kelas Sega. Saudara tertuanya itu bagaimanapun keadaannya akan selalu menjunjung tinggi aturan, bahkan pria ini membiarkan kekasihnya bunuh diri demi aturan itu. Pria ini juga yang rela dibenci sahabatnya untuk aturan itu. Bagi Taeyong aturan Lee adalah hal mutlak tidak ada yang bisa mengacaukan, bahkan tetua Lee sekalipun. Bagi Jeno sendiri aturan Lee lebih layak disebut tuntutan atau bahkan paksaan.
Semenarik apa variable unik ini? Apa seperti sosok pria yang dia temui di pintu masuk tadi?
Sosok seperti apa yang sampai membuat Taeyong melampaui harga dirinya? Seberbahaya apa dia?
"Prince Jeno, lakukan secepatnya. Delapan, temukan kedelapannya. Ikat dan satukan mereka."
Sekali lagi Jeno memilih mengangguk dan meyimpan pertanyaannya karena ketika panggilan itu terucap dengan tegas berarti tidak ada bantahan.
Tugasnnya sebagai Prince dimulai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basundari || 00L (skz & nct dream)
FanfictionKisah cinta dari mereka yang katanya berhasil memukau The four Gods. Berfokus pada bagaimana mereka memaknai cinta dan bagaimana mereka memilih jalan selanjutnya untuk cintanya. ❗❗ BXB ❗❗