4. About Felix

180 23 2
                                    

Ketiga anggota yang telah dikumpulkan Jeno sementara ini berada di kamar Haechan, basecamp sementara kalau kata Jeno tadi. Jeno sendiri pergi, mengambil jatah makanan mereka di dapur Akademi. Masih hari pertama dan dia harus rela menjadi prince pelayan mereka. 

"Apa dia baik-baik saja membawa empat makanan sendirian?" tanya Felix di tengah-tengah kegiatan berbaring Hyunjin dan juga Haechan yang asik dengan cemilannya. Felix sendiri dair tadi hanya duduk bersila dengan canggung, berbeda dengan Hyunjin yang sudah seakan datang ke tempat ini berkali-kali. "Ada petugas dapur. Bukankah itu tugasnya?" jawab Hyunjin dengan nada yang sedikit keheranan. "Ah, aku tidak pernah tahu....," jawab pemuda blonde model mullet itu dengan lirih. Dirinya benar-benar tidak pernah tahu kalau petugas dapur bisa membantu seperti itu. Selain karena tidak ada orang yang benar-benar baik, oh beberapa orang tidak masuk hitungan, di Akademi ini Felix juga tidak ada alasan untuk meminta jatah makan dengan jumlah banyak. Err, dia tidak punya banyak teman. 

Peka dengan keadaan. "Sekarang kau tahu. Kedepannya kau akan melakukan bagian Jeno dengan lebih banyak porsi. Maksudku bukan kami menyuruhmu atau apa, gantian kau tahu." Haechan bersuara dengan mulut yang masih menggunyah cemilan. Felix tidak akan heran kenapa Haechan begitu menggemaskan. 

"Ngomong-ngomong Fel, apa kamu bisa menerbangkan orang?" tanya Hyunjin dan dirinya sembari merubah posisi rebahannya. Felix terlihat berpikir sebelum menjawab, "Bisa, tapi aku masih perlu latihan, kalau sekedar melayangkan aku bisa," jawabnya yang dijawab anggukan paham Hyunjin. "Tapi sekarang kau sudah bisa menerbangkah diri sendiri kan?" tambah Haechan. "Masih sebatas arah lurus." Hyunjin dan Haechan mengangguk. Sebenarnya mereka penasaran rasanya terbang, tapi rasanya terlalu dini untuk meminta Felix. 

"Apakah kau tak apa-apa jauh dengan Seungmin? Maksudku sepertinya dia satu-satunya sahabat dekatmu selama ini?" Felix tertawa sekilas menanggapi pertanyaan Haechan. Sementara Haechan, Hyunjin beserta Jeno, yang baru saja masuk bersama dua seorang petugas dapur, tersentak. Mereka hanya terkejut, pasalnya Felix terkenal dengan aura sedih pekat yang menyertainya. 

"Err, apa pertanyaanku menyinggung?" Haechan memastikan. Pemuda pudu itu sedikit takut kalau boleh jujur, pasalnya dirinya bisa melayang kapan saja. 

"Ah, maaf-maaf. Pernyataan kalau Seungmin adalah satu-satunya sahabatku itu membuatku terbayang seseorang akan meledak," jawab Felix masih dengan dirinya yang sedikit tertawa dengan isi bayangannya. 

"Eh? Kau punya teman dekat yang lain? Anu bukan begitu, kau mengerti bukan?" Kali ini Jeno bergabung ke percakapan ini sambil membagikan makanan kepada ketiganya. Menurutnya sendiri ini menarik, Felix berteman dengan seorang Kim Seungmin saja sudah membuatnya kaget apalagi dia punya satu lagi. Bukan berarti sosok Lee Felix adalah sosok yang jahat, hanya saja latar belakang dia cukup rumit dan di antara kehidupan berkasta ini itu sudah cukup membuatnya terkucilkan. 

"Ada." Jeno menoleh ke arah Felix sejenak, pemuda blonde itu tersenyum, sebelum beralih ke petugas dapur dan mempersilahkan petugas itu pergi. "Dia sahabat pertamaku. Dia juga yang membuatku bisa bersahabat dengan Seungmin. Dia sosok yang menakjubkan, bahkan menurutku dia salah satu penyihir elemen terbaik seangkatan kita. Dia orang pertama yang baik padaku, padahal dia bukan berada diposisi untuk baik kepada seperti orang sepertikum." Felix menjawab dengan senyuman lebar. Felix merindukan dia, sudah sekitar seminggu sahabatnya itu tidak menemui dirinya. 

"Maksudmu dia anak Orion?" sahut Hyunjin sambil menyuapkan makanannya. Felix mengangguk sekaligus menjawab, "iya, secara teknis." 

"Apa maksudnya itu?" Jeno ikut menyahut. Felix tidak menyahut, memilih memperhatikan makanannya. Makanan yang berlevel sama ketika dirinya mengambil bersama Seungmin, tentunya akan berbeda jika dirinya mengambil seorang diri. 

Paham akan keadaan, Haechan membuka suara. "Salah satu penyihir elemen terbaik? apa itu Yoon Sanha? atau satu-satunya perempuan di TOP 10 Shuhua? Kim Sunwoo? ini tidak mungkin tapi Liu Yangyang?"

"Bukan mereka semua, bahkan dia tidak ada di TOP 10. Tapi dia lebih hebat dibanding mereka, bahkan Liu Yangyang." Jeno tersedak mendengarnya.

"Bahkan Liu Yangyang?!" Haechan melotot. Liu Yangyang adalah penyihir elemen terbaik kedua di angkatan mereka. Tentunya tempat pertama dipegang oleh pemuda bersurai putih yang kini sedang sibuk menegak segelas air, Lee Jeno.

"Iya, dia pernah bertanding dengan Yangyang. Meskipun pertandingan itu berlangsung sangat lama, tapi dia berakhir menang. Mungkin kalian tidak percaya, tapi kalian akan mengerti jika bertemu dengannya," jawab Lee Felix.

"Jika denganku?" Jeno sungguh penasaran. 

"HAHAHAHA apa kau was-was Prince?" Hyunjin menyahut sambil tertawa. 

"Tidak, aku hanya penasaran. Kenapa aku tidak pernah tahu ada orang seperti itu di Orion? Taeyong hyung biasanya akan buru-buru menyuruhku membangun relasi dengannya," jawab Jeno dengan jujur. 

"Tenang saja, dia bukan orang yang menyukai kekuasaan." Hanya itu yang Felix katakan.

Jeno terdiam. Pernyataan Felix entah kenapa membuatnya tidak nyaman. Jeno tahu pernyataan ini bukan ditujukan untuknya. Hanya saja dia tidak memungkiri bahwa dalam dirinya mengalir darah LEE. Darah yang dikatakan memeluk nafsu kekuasaan. Ada kalanya dirinya membenci darah yang mengalir dalam dirinya. Darah penuh nafsu keserakahan yang menghalalkan hal tabu. 

"AHHHH AKU JADI INGIN BERTEMU DENGANNYA," teriak Haechan sebagai usaha memecah suasana. Dirinya sadar betul kalau raut wajah sepupunya menyuram.

"Yah, dia orang yang suka muncul tiba-tiba kapan pun. Tapi aku yakin dia akan kembali muncul sebentar lagi," ucap Felix. "Biar aku yang mengembalikan ini ke kantin sekalian aku ingin menemui Sana Noona untuk mengambil dessert untuk cemilan malam," lanjutnya sambil membereskan piring kotor milik keempatnya. Ketiganya hanya mengangguk. Mereka berempat berencana untuk menginap di kamar Haechan dengan agenda mengakrabkan diri. 

"Ngomong-ngomong namanya Han Jisung," ucap Felix yang kemudian keluar dari kamar Haechan. 


Basundari || 00L (skz & nct dream)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang