O1.

1.9K 164 48
                                    

"Huh! Capek banget" Keluh seorang Bang Yedam.

Yedam baru saja menyelesaikan beres-beres rumah karena yedam baru pindah dari rumah orang tua nya ke rumahnya sendiri— bukan, maksudnya rumah nya dan suaminya. Ya, yedam sudah menikah, tetapi yedam menikah bukan karena kehendak sendiri, yedam menikah karena perjodohan.

Saat yedam mengedarkan pandangannya, yedam melihat sang suami yang sudah terlelap.

"Huh, dia pasti lelah." Ucap nya sambil mengelus rambut sang suami dengan halus, walaupun mereka belum menyayangi satu sama lain, tapi mereka akan mencoba mengenal dan menyayangi satu sama lain.

"Doyoung? Hei bangun dulu, ganti baju ya?" Minta yedam sambil terus mengelus rambut doyoung. Mengapa yedam memanggil suaminya dengan nama? Sebab yedam lebih tua dari doyoung.

Tapi bukan nya bangun, dia malah memeluk perut yedam sambil menggumam tidak jelas. Yedam hanya menghela nafas dan membiarkan nya dari pada dia repot sendiri.

Karena yedam merasa semua badan nya lengket dan pegal-pegal, jadi dia membersihkan badannya. Setelah itu merebahkan badannya di samping doyoung.

Merasa ada pergerakan, doyoung membuka mata menemukan sang suami yang berbaring di samping nya, dengan cepat dia memeluk yedam dan mendusel kan wajah nya ke dada suaminya itu, dan yedam juga merespon dengan membalas pelukan doyoung.

Tiba-tiba doyoung bertanya.
"Kak dam, emm.. dobby boleh minta ini?" Ucap nya sambil menepuk kecil dada yedam.

Yedam tidak kaget lagi karena mama mertua nya juga sudah memberitahu dia kalau doyoung suka kaya begini.

"Hm? Emang lagi haus banget?" Doyoung menggeleng sebagai respon.

"Tapi pengen~" rengek nya dengan lirih.

"Yaudah, boleh kok" jawab yedam dengan senyuman, dengan senang hati doyoung membuka semua kancing baju yedam karena dia juga akan mengelus punggung yedam, dia tidak ingin jika diri nya yang merasa nyaman, dia ingin yedam juga merasa nyaman.

"Tidur lagi ya?" Ucap yedam sambil memeluk dan mengelus rambut doyoung.

"Ehem" jawabannya sambil mengangguk.

Setelah di rasa nafas doyoung sudah teratur, dia menghadap kan wajahnya ke bawah dan terlihat doyoung yang sudah pulas dalam tidurnya.

Saat yedam hendak melepaskan nipple nya dari mulut doyoung, doyoung malah mengulum nipple nya kembali dan agak kasar. Yedam melenguh karena terasa geli di bagian dadanya, mungkin dia tidak ingin di ganggu.

Yedam pun pasrah dan menyusul doyoung tidur, tapi sebelum itu dia mengecup pucuk kepala doyoung.

Seperti nya ini akan menjadi kebiasaan nya saat sebelum tidur.

. . .

Pagi nya.

"Emh.." yedam mengerjapkan mata nya guna menyesuaikan cahaya yang masuk lewat gorden yang sedikit terbuka. Dia merasa berat di bagian dada nya, ternyata doyoung belum melepaskan kuluman nya.

Dengan hati-hati yedam melepaskan nya dan pergi membersihkan diri. Setelah itu yedam menyiapkan sarapan, sebenarnya tadi yedam berniat membangunkan doyoung, tapi melihat ada seseorang yang menuruni tangga, dia mengurungkan niatnya.

Terlihat doyoung yang berjalan sambil menggosok matanya.

"Eh? Matanya jangan di kucek, nanti perih loh" doyoung tidak menjawab tetapi dia menghentikan kegiatannya tadi, duduk di sofa dan langsung menyalakan tv yang ada di depan nya.

Yedam menghampiri doyoung berniat mengajak nya sarapan, tetapi tangan nya malah di tarik oleh doyoung sehingga yedam berada di pangkuan doyoung.

"Kenapa?" Tanya yedam, ya memang beginilah tingkah doyoung. Kadang bertingkah seperti anak kecil dan juga seperti pria dewasa.

"Gapapa kok, masih ngantuk aja" katanya sambil mendusel ke ceruk leher yedam.

"Nghh~" yedam yang merasakan deru nafas doyoung berada di lehernya sedikit meremang, apalagi suara doyoung yang serak akibat baru bangun tidur. Dia segera menggeleng kuat

"Hih mikirin apaan sih?!" Lirih yedam karena pikiran nya yang iya iya.

Doyoung yang merasa aneh dengan tingkah yedam pun menjauhkan wajahnya dari leher yedam dan bertanya.

"Kak dam kenapa?"

Yedam menggelengkan kepalanya

"Eh? Engga kok, sarapan dulu yuk nanti keburu dingin"

"Ayo!" Seru nya semangat


࣪ ˖ 🐰  ࣪ ˖ 🐰  ࣪ ˖ 🐰


Selesai makan doyoung tetap stay di tempat, menunggu yedam selesai mencuci piring, tiba-tiba yedam berkata.

"Oh iya doyoung"

"Hah? Iya kak?

"Kamu jangan manggil aku kakak dong, aku ini kan pasangan kamu, panggil nama aja gapapa kok" ucap yedam, sebab doyoung selalu memanggil dengan sebutan 'kakak, yedam serasa jadi kakak nya doyoung.

"Hmm.. iya kak, dobby biasain" jawab nya sambil mengangguk lucu.

"Tapi yedam juga harus panggil doyoung pake dobby!"

Yedam yang gemas hanya bisa tersenyum lebar mengangguk, karena dia masih mencuci piring bekas makan tadi.

"Bersih-bersih dulu sana, aku mau beres-beres dulu" doyoung mengangguk sebagai respon.

Selesai bersih-bersih badan, doyoung pergi ke ruang tamu. Yedam kira sedang ada tamu, eh ternyata dia lagi main game.

"Dobby?"

"Hm?"

"Hey, kalo ada orang bicara di tatap dong" ucap yedam halus

Tapi tidak ada jawaban sama sekali dari sang suami, yedam menghela nafas.

"Dobby?!" Tegas yedam. Doyoung yang mendengar itu langsung mematikan hp nya dan menunduk.

"Kamu jangan keseringan main kaya gitu, tadi bangun tidur langsung liat tv. Sekarang baru mandi gantian hp yang di pegang, nanti kalo mata nya sakit gimana?!" Sebenarnya yedam hanya menasehati doyoung saja, tapi doyoung yang sedang dalam mode baby menyimpulkan bahwa yedam sedang memarahi nya.

"Maaf" lirih nya dengan suara bergetar. Yedam yang menyadari perubahan raut wajah doyoung pun menghela nafas.

"Huh.. iya maafin aku juga, aku engga marah kok, udah jangan nangis"

Dan doyoung mengangguk.

"Hiks.. iya engga nangis kok" jawab nya

Tiba-tiba doyoung menyuruh yedam untuk duduk di pangkuan nya dan menatap nya intens dengan mata yang masih tersisa sedikit air mata. Yedam menghapus bekas air mata doyoung.

Doyoung yang melihat itu tersenyum dan mendekat kan wajah— bibir nya ke bibir yedam, dan mereka berciuman dengan halus. Doyoung mencoba memasukkan lidahnya ke dalam mulut yedam dan dengan kepekaan yang amat tinggi, yedam membuka mulut nya memberi akses doyoung untuk masuk. Dan ciuman yang tadi nya halus sekarang berubah menjadi ciuman panas.

Doyoung menjauhkan mukanya membiarkan yedam meraup oksigen dengan rakus.

"Hish, bibir nya nakal banget" ucap yedam sambil menepuk pelan bibir doyoung, yang di tepuk hanya tersenyum dan melanjutkan aktivitas nya kembali, yaitu melumat bibir yedam dengan ganas sambil mengelus punggung yedam.

Ceklek!

"ASSALAMUALAIKUM"

Deg!

࣪ ˖ 🐰  ࣪ ˖ 🐰  ࣪ ˖ 🐰

Attention!

This story contains elements of bxb, so please don't put it in the wrong place.

This story is a remake of the My big baby story by rh_park

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My big baby - dodamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang